Kamis, 25 April 2013

Auntumn In Paris

SYAIMA SABINE FASAWWA
VIII. G / 29
SMPN 1 WONOSOBO

IDENTITAS NOVEL
  • Judul Novel       :  Auntumn In Paris
  • Pengarang        :  Ilana Tan
  • Penerbit            :  PT Gramedia Pustaka Utama
  • Tahun Terbit      :  2007
  • Tebal Halaman  :  272 Halaman

SINOPSIS NOVEL

        Tara Dupont atau biasa dipanggil Victoria Ma Cherie oleh ayahnya adalah gadis berdarah campuran Indonesia - Prancis. Ibunya keturunan Indonesia, sedangkan ayahnya Perancis. Kedua orang tuanya sudah lama bercerai, sejak 12 tahun lalu saat Tara berusia 12 tahun. Pada awal perceraian orang tuanya, Tara tinggal bersama ibunya di Indonesia, tetapi 4 tahun kemudian Tara pindah ke Paris dan tinggal bersama ayahnya. Saat ini Tara bekerja di sebuah stasiun radio terkenal di Paris. Ia dikenal sebagai gadis periang, unik, menarik dan suaranya merdu, yang juga tidak kalah mengesankan Tara menguasai 3 bahasa, yakni Bahasa Indonesia, Bahasa Prancis dan Bahasa Inggris. Di Paris Tara memiliki beberapa sahabat yakni Elise salah satu rekan kerjanya di stasiun radio yang juga seorang penyiar radio dan Sebastian anak dari salah satu teman ayah Tara. Mereka berdua bagaikan kakak adik, Sebastian adalah orang yang paling mengenal Tara, begitu juga sebaliknya. Walaupun Tara tau dulu semasa kuliah Sebastian sering gonta-ganti pacar, namun dia adalah gadis yang di nomor satukan oleh Sebastian. Tidak aneh jika Tara jatuh hati padanya.
        Kehidupan cinta Tara tidak berakhir pada Sebastian. Itu semua berawal dari pertemuan Tara dengan pria Jepang bernama Tatsuya Fujisawa. Tara dan Tatsuya berjumpa secara kebetulan. Awalnya secara tidak sengaja Tatsuya berjumpa dengan Tara di sebuah kafe di Bandara Charles De Gaulle, kemudian pertemuan kedua mereka di sebuah kelab pada malam harinya. Ternyata beberapa hari kemudian Sebastian mengajak Tara makan malam, mereka memang sering makan bersama. Dan Sebastian memperkenalkannya dengan seseorang, itulah Tatsuya Fujisawa. Tatsuya adalah rekan kerja Sebastien dari Tokyo, dia bekerja di bidang arsitektur. Tara tidak menyadari bahwa dia pernah bertemu dengan Tatsuya sebelum malam itu, karena pada saat pertemuan sebelumnya, Tara dalam keadaan tidak sadar dan pikiran tidak karuan.
        Suatu hari; Tara sudah janji makan siang dengan Sebastian, namun tiba-tiba Sebastien menelepon dan memberi tahu bahwa dia sibuk. Padahal Tara sedang ridak ingin makan sendirian. Akhirnya dia menelepon Ayahnya, namun sama, Ayahnya dalam keadaan sibuk. Tara pun pergi ke bistro kecil sendirian. Tanpa sengaja disana Tara bertemu Tatsuya, laki-laki yang dikenalnya beberapa hari yang lalu. Pas sekali, Tara sedang butuh teman. Kali ini Tara menyapa Tatsuya lebih dahulu. Mulai saat itu Tara dan Tatsuya menjadi sering bertemu. Mereka menjadi teman dan sangat cocok. Bahkan Tatsuya mengirim surat di acara yang diselenggarakan oleh stasiun radio di mana Tara bekerja. Ia menceritakan kisah-kisahnya di Paris bahkan ia menceritakan pertemuannya dengan gadis Paris, di mana gadis yang ia maksud adalah Tara Dupont. Tara juga sempat mendengar surat yang dikirim oleh Tatsuya, hanya saja ia tidak menyadari bahwa ialah gadis itu. Ia hanya senang mendengar kisah-kisah Tatsuya, bahkan ia menjadi penasaran akan kelanjutan kisah Tatsuya.     
        Sejak pertemuan itu mereka jadi saling tahu, saling mengenal. Tara jadi tahu, Tatsuya membenci gugur, sebaliknya, padahal Tara sangat suka musim gugur. Kedatangan Tatsuya ke Paris ternyata selain untuk bekerja di salah satu proyekya bersama Sebastian juga untuk mencari seseorang. Orang yang Tatsuya pikir adalah penghancur hidupnya, dia adalah cinta pertama ibunya. Ibu Tatsuya meninggal setahun lalu karena penyakit kanker, tepat ketika musim gugur. Itulah sebabnya ia membenci musim gugur dan Paris. Ibunya mengaku bahwa sebelum menikah dengan ayah Tatsuya, ia sempat menjalin hubungan dengan pria Prancis bernama Jean- Daniel Lamercier. Ternyata lelaki itu adalah ayah kandung Tatsuya. Tatsuya sedih, kecewa dan marah saat itu karena merasa dibohongi selama ini, tapi ia bisa apa? Hanya pasrah kepada takdir. Tatsuya berusaha mempersiapkan diri sebelum menemui lelaki yang dimaksud ibunya, tetapi suatu hari ia bertekad untuk segera menyelesaikan ini semua. Ia menemui lelaki yang adalah ayahnya. Tatsuya tidak pernah menuntut pengakuan ia hanya ingin melihat bagaimana sosok yang menjadi ayahnya itu. Ternyata hal itu tidak seperti yang Tatsuya bayangkan, Monsieur (Tuan) Lamercier menerima Tatsuya bahkan ia malah menyadari kesalahannya dulu.
        . Hubungan Tara dan Tatsuya berjalan lancar, mereka bertambah dekat, mengenal satu sama lain, dan sampai akhirnya mereka berpacaran. Suatu hari di acara ulang tahun Elise, sahabat Tara. Elise berniat merayakannya di klab ayah Tara. Klab itu adalah klab di mana Tatsuya dan Tara bertemu yang kedua kalinya. Di sanalah semuanya terungkap, Tatsuya menceritakan semuanya kepada Tara, bahwa gadis yang ia maksud dalam suratnya di acara radio itu adalah dia. Kebahagiaan terasa begitu hangat di antara mereka, tetapi semua berubah ketika sesuatu hal terjadi. Ayah Tara datang di klab itu karena itu salah satu klab miliknya, Tara memanggil ayahnya dan mengajaknya kepada teman-temannya. Wajah Tatsuya berubah pucat panik ketika mendengar Tara memanggil pemilik klab itu dengan sebutan Papa. Begitu pula Monsieur Lamercier terlihat gelisah ketika mendengar pengakuan anaknya bahwa laki-laki itu adalah teman dekatnya. Tetapi kebenaran itu tidak langsung terungkap karena Tatsuya dan Ayah Tara bersikap seolah tidak ada apa-apa.
        Setelah kejadian itu Tatsuya menjadi sangat pendiam dan sering menghindar dari Tara. Ia shock, ia tidak bisa menerima kenyataan itu, ia tidak siap. Sampai sampai Tatsuya meminta kepada Ayah Tara untuk tes DNA, ia berharap ibunya salah orang. Namun pupuslah sudah, hasil tes DNA menyatakan bahwa Tara dan Tatsuya adalah kakak beradik. Sejak saat ini hubungan mereka tidak sebaik sebelumnya.
        Suatu hari Tatsuya kecelakaan, ia tertimpa balok di lokasi proyek di tempatnya bekerja. Tara panik mendengar hal itu, ia dan ayahnya segera ke rumah sakit untuk melihat kondisi Tatsuya. Ketika Tara berjalan melewati koridor rumah sakit ia mendengar obrolan ayahnya dengan seorang dokter yang adalah teman lama ayahnya. Ternyata mereka sedang membicarakan masalah Tara dan Tatsuya yang adalah saudara. Tara kaget mendengar hal itu, dadanya terasa sesak dan sakit, ternyata orang yang selama ini ia cintai adalah kakaknya sendiri.
Beberapa hari setelah kejadian itu, setelah Tatsuya sembuh dari sakitnya, Tara dan Tatsuya memutuskan bahwa mereka akan mencoba menerima hal itu, sebagai kakak adik, karena itulah kenyataannya. Namun begitu sulit bagi mereka berdua, begitu menyakitkan. Tatsuya memutuskan untuk kembali ke Jepang dan berusaha melupakan perasaannya kepada Tara. Pertemuan Tara dan Tatsuya yang terakhir kalinya benar-benar terasa berat dan menyakitkan bagi mereka berdua.
        Sebulan setelah kepergian Tatsuya ke Jepang. Tara mendapat telepon dari Jepang. Telepon itu dari seorang wanita, ia mengabarkan bahwa Tatsuya mendapat kecelakaan. Ia jatuh dari lantai 3 sebuah gedung. Kemudian Tara segera terbang ke Jepang bersama Ayahnya. Dia akan lebih merasa sakit jika melihat orang yang disayangnya terluka, jadi Tara memilih untuk duduk di ruang tunggu dahulu.
        Sapaan seorang memecahkan keheningan, ternyata ia adalah wanita yang meneleponnya tadi. Ia mengajak Tara ke apartemen Tatsuya. Tara masuk ke apartemen Tatsuya dan melihat semua hal yang berkaitan dengan Tatsuya. Tara melihat amplop di dalam sebuah laci dan membukanya, itu adalah kumpulan foto Tara yang diambil Tatsuya tanpa ia sadari. Ia juga membaca beberapa kiriman email Tatsuya kepada Sebastian yang ternyata yang Tatsuya tanyakan hanyalah kabar mengenai Tara selama ia di Jepang, ternyata ia masih peduli dengan Tara Ia hanya bisa menangis melihat semua ini
        Beberapa lama kemudian Tara kembali ke rumah sakit ia masuk ke ruang rawat Tatsuya dan duduk di kursi samping tempat Tatsuya dirawat. Kata dokter, Tatsuya tidak dapat bertahan lama karena gegar otak yang menimpanya cukup parah. Tara berbicara kepada Tatsuya dan berharap ada jawaban atau respon darinya namun Tatsuya hanya tetap diam dan nampak Tatsuya meneteskan air mata katika Tara mulai menangis karena tidak tahan. Tak lama setelah itu, terdengar bunyi monitor dan terlihat garis lurus di layar monitor itu, dokter dan perawat segera masuk ke ruang rawat itu dan berusaha semampunya, tetapi Tuhan telah mengambilnya kembali. Kalimat terakhir dari email yang Tatsuya tulis kepada Sebastian adalah “selama ia bahagia, aku juga akan bahagia, meski aku harus mengorbankan hidupku”..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar