Tampilkan postingan dengan label jurnalistik. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label jurnalistik. Tampilkan semua postingan

Senin, 21 Oktober 2013

LAUNCING BUKU DAN DISKUSI SASTRA



Bu Hening memandu Mas Aziz dan Mas Edi diskusi sastra
Wonosobo – Sabtu, 19 Oktober 2013 di Ruang Audio Visual Perpusda Wonosobo telah berlangsung Launcing Buku “Dieng dan Buku Harian Sang Ronggeng” dan Diskusi Sastra oleh Komunitas Sastra Bimolukar. Acara yang dihadiri oleh beberapa segmen masyarakat, mulai dari siswa SMP, siswa SMA, mahasiswa, dan beberapa guru ini berjalan cukup lancar dan menarik. Dipandu oleh Bu Hening Andriastuti (Guru SMA Muhammadiyah Wonosobo), dua nara sumber  yakni Abdul Aziz Rasyid (esais, Purwokerto) dan Edi Purnomo (jurnalis, Wonosobo) memaparkan tentang penulisan esai dan peliputan jurnalistik dengan penuh semangat.
Peserta launcing dan diskusi yang sebagian besar siswa SMP 1 Wonosobo
Rasa kagum dan terkesima diakui Abdul Aziz setelah membaca buku “Dieng Dan Buku Harian Sang Ronggeng”. Katanya, “Sangat luar biasa, karya yang berbau sejarah, berisi pertarungan psikologi atau kisah yang berkaitan dengan budaya ditulis oleh anak SMP”. Apresiasi tersebut tentu sangat membanggakan Komunitas Sastra Bimolukar selaku pemangku hajat, “Workshop dan Lomba Menulis Cerpen dan Puisi” beberapa waktu lalu di Perpusda Wonosobo juga.
M.Yusuf A.N me-launcing Buku Dieng
Adalah M Yusuf A.N. yang mewakili KSB meresmikan terbitnya buku sastra kumpulan karya para pemenang. Ada sepuluh judul puisi dan sepuluh judul cerpen yang masuk dua puluh besar karya terbaik dari 90-an judul yang telah lolos penjurian oleh empat orang yuri berkompeten.  Penyampaian materi yang mudah dengan gaya santai dan menarik membuat antusias para peserta launcing. Terbukti dengan banyaknya pertanyaan yang diajukan oleh siswa, mahasiswa maupun guru. Baik mengenai syarat menulis esai, cara menulis resensi buku, tips mengirim artikel pada forum Debat Kampus pada harian Suara Merdeka. Ada juga pertanyaan tentang perbedaan antara artikel populer dengan artikel ilmiah.
            Menyikapi antusiasme peserta launcing tentang menulis di media massa, Edi Purnama memotivasi agar siswa dan guru di Wonosobo mau belajar menulis. Meski daya dukung  di sekolah kurang, guru juga belum bisa mendampingi dan paham terhadap siswa yang punya minat dalam menulis, namun kehadiran KSB menjadi media yang baik untuk melahirkan sastrawan-satrawan di Wonosobo. “Selama ini, penulis Wonosobo belajar menulis malah di luar Wonosobo, seperti Yusuf A.N itu sering ke Yogya, Purwokerto atau lainnya” jelasnya.
Mas Edi Purnomo, jurnalis Suara Merdeka
“Wonosobo memiliki potensi alam yang luar biasa, keindahannya, budayanya, sejarah dan sisi lainnya. Bagi yang peka, kondisi tersebut bisa menjadi sumber ide untuk menulis. Sekali jalan ke lokasi obyek wisata, misalnya  “Telaga Menjer” dapat tercipta sepuluh judul cerpen” ujar Edi Purnomo memotivasi. Sebelum acara ditutup, empat penanya mendapat doorprice berupa buku karya penulis-penulis Wonosobo yang tergabung pada KSB, seperti Jusuf A.N, Murtiningsih, Nessa Kartika, dan Buku Karya Kumpulan Pemenang, “ Dieng dan Buku Harian Sang Ronggeng.
Kesibukan pendaftaran peserta launcing
Khususnya bagi SMPN 1 Wonosobo, penerbitan buku tersebut cukup membanggakan mengingat lima judul cerpen dan satu judul puisi adalah karya siswa SMPN 1 Wonosobo. Mereka adalah Adrian Djatikusumo, Lintang Madani, Nur Reqi Handiningsari, Asifa Oktalia, Dona Azizah, dan Almas Fatoni Yumna. Dua judul lainnya juga karya alumni SMPN 1` Wonosobo yang telah melanjutkan studi di SMKN 1 Wonosobo (Reny Slamet), dan mahasiswa UNNES (Dewi P.). Puisi Dewi P. yang berjudul “Dieng” dibacakan oleh Bu Dwi Astuti (Guru SMPN 1 Kertek) di awal acara launcing. Launcing yang dimulai jam 13.00 ini  berakhir sekitar jam  16.00 WIB. (ekohastuti)
           

Kamis, 17 Oktober 2013

Menulis Artikel dan Profil

Suasana kegiatan Jurnalistik, 16 Oktober 2013
WONOSOBO - Materi kegiatan ekskul Jurnalistik SMPN 1 Wonosobo, hari Rabu, 16 Oktober 2013 adalah Menulis Artikel dan Profil.  Materi ini menjadi materi kedua setelah materi tentang menulis berita disampaikan dan dikuasai peserta. Ditekankan kepada peserta ekskul agar kemampuan meliput berita, mulai dari observasi, wawancara, menulis, mengedit, dan mempublikasikan berita tetap jalan, meski materi telah berlanjut ke materi lain. Peserta juga diwajibkan meliput berita kapan pun dan di mana pun ada peristiwa atau kejadian yang layak diberitakan.


Alya dan Rona memilih membuat profil guru
Khususnya di lingkungan sekolah, peserta harus peka dan tanggap terhadap momen-momen yang bisa dijadikan berita, baik itu kegiatan pembelajaran, kegiatan sosial, kegiatan non akademik, ekstrakurikuler, maupun peristiwa lain yang terjadi di sekolah. Misalnya, saat upacara hari Senin, sering ada penyerahan piala atau medali dari berbagai jenis lomba yang berhasil diraih oleh siswa SMPN 1 Wonosobo.
Menulis artikel pada pelatihan ekskul kali ini hanya bersifat penjelasan dengan disertai contoh-contoh artikel yang telah terbit di Bulletin Eksis edisi 8 tahun 2005. Artikel tersebut di-copy-kan untuk semua peserta agar dapat dipelajari di rumah. Latihan menulis artikel pun dijadikan PR, agar waktu mengerjakan lebih panjang dan memungkinkan bagi siswa untuk mencari buku-buku referensi. Artikel adalah salah satu jenis tulisan yang berisi tentang ide, gagasan, pendapat seseorang yang disertai dengan alasan atau pendapat ahli/pakar. Agar pendapat/ide/gagasan yang kita kemukakan dipercaya oleh pembaca, perlu didukung oleh fakta-fakta yang riil dan penyampaiannya secara obyektif. Sebagai contoh judul artikel antara lain, “Cermin” , “Manusia Tambah OK, Mudah KO”, “ Dengan Media Blog, Menulis Menjadi Menyenangkan”, dll.

Asifa, Lany dan Nurul sedang asyik membuat profil siswa
Menulis Profil bisa dibilang lebih mudah dari pada menulis artikel. Profil seseorang tak ubahnya potret seseorang dengan tulisan. Agar dapat “memotret seseorang” perlu mengadakan wawancara agar data-data yang diperoleh dapat faktual dan riil. Maka, setelah penjelasan secukupnya tentang profil dan cara menulis profil tokoh, peserta secara pribadi atau kelompok dipersilakan untuk melakukan wawancara dengan siapa pun yang akan dijadikan tokoh dalam profil masing-masing. Barang 15 menit peserta mencari tokoh, mewawancarai dan kembali ke ruang kegiatan untuk merangkaikan hasil wawancara menjadi sebuah profil. Minimal, data yang harus ditulis adalah nama, tempat/tanggal lahir, alamat, pendidikan, pekerjaan, hobi, slogan/moto, kesukaan, cita-cita, prestasi, dan sebagainya.

Rama, Gallant dan Yusuf juga asyik menulis
Uniknya, peserta ada yang mewawancarai guru, kakak kelas, penjual pulsa, pedagang, satpam, teman sesama peserta jurnal, dan lain-lain. Ternyata, penjelasan singkat disertai dengan contoh profil pada koran dan tabloid Taman Plaza membuat peserta mudah membuat profil seseorang. Dengan bersemangat peserta secara berkelompok membuat profil tokoh berdasarkan hasil wawancara sebelumnya. Ada yang diketik langsung dengan komputer, namun ada pula yang ditulis secara manual.

Foto ID Card
Yang jelas semuanya bersemangat hingga jam pelatihan molor sampai jam 15.30  tidak terasa. Sebelum kegiatan usai peserta bergantian foto untuk membuat ID Card sebagai Jurnalis Spensa Wonosobo. Berikut ini beberapa contoh karya peserta ekskul Jurnalistik, semoga bermanfaat bagi pembaca atau pengunjung blog (blogger). (eko hastuti)