Minggu, 03 Februari 2013

Keys to Succes



SINOPSIS BUKU ILMU PENGETAHUAN POPULER

Nama: Rara Geodenti Lawrencia
Kelas: 8G/ 28

IDENTITAS BUKU :
Judul Buku    : Keys to Succes
Pengarang     : Munawaroh
Penerbit         : Enigma Publishing
Tahun Terbit : 2004
Tebal Buku    : 172 Halaman

Rangkuman Isi Buku :
DON’T DO IT!
Pertama, dalam bekerja kita tidak boleh terjebak dalam dunia politik kantor. Ketika menduduki posisi baru umumnya orang kurang mengerti dunia politik di kantor. Mereka tak dapat menemukan siapa yang lebih berkuasa dan yang kurang berkuasa. Solusinya, cobalah untuk bersikap netral dan menjaga hubungan baik dengan semua pihak. Kedua, jangan menghendaki bawahan bersikap seperti anda. Anda bisa dibilang seorang bintang dalam karier, namun jangan selalu berharap bawahan akan menjadi seperti anda. Cobalah untuk terus memberi petunjuk pada bawahan tentang pekerjaan yang harus dilakukannya. Selain hal-hal tersebut yang tidak boleh dilakukan dalam bekerja adalah sulit berkomunikasi dan ingin buru-buru memenuhi target. Mulailah pekerjaan satu persatu agar mencapai hasil yang maksimal. Anda juga tidak boleh ‘Terkenang’ oleh pekerjaan lama. Dalam arti ketika beban tugas baru sebagai manajer makin menekan pundak, tiba-tiba saja anda terkenang dengan kenyamanan dari pekerjaan sebelumnya. Yang paling penting adalah yakinkan diri! Anda bisa menggantikan kenyamanan bekerja di tempat terdahulu, dengan pekerjaan anda sekarang.
THE RULE THAT YOU MUST UNDERSTAND
            Dalam bekerja, anda harus paham berbagai aturan. Pertama, perhatikan surat kontrak kerja. Sebelum anda menyetujui kesepakatan kerja dan fasilitas yang anda dapatkan, perlu anda cermati kontrak kerja dengan teliti. Perhatikan job description baik-baik! Jangan sampai saat sudah aktif bekerja anda mengeluh merasa terbebani pekerjaan yang ‘tak sesuai dengan job description” . Pahami juga tata tertib perusahaan dengan benar agar anda tidak kesusahan di kemudian hari. Menandatangani dokumen ini berarti anda setuju “mengikatkan diri” dengan perusahaan. Selain surat kontrak kerja, kenali tujuan anda bekerja. Menentukan misi juga penting. Pahami apa saja yang menjadi tanggung jawab anda. Setelah itu pelajari baik-baik pilihan yang ada, lalu fokuskan tujuan anda pada posisi yang memang sesuai dengan keinginan dan kapabilitas anda. Bekerjalah secara sungguh-sungguh sambil mempelajari dan mengukur-ukur lagi ke arah mana anda ingin dan bisa menuju. Selain itu, jangan menunda kerja. Perbedaan gaji tidak usah terlalu dipikirkan. Berkonsentrasilah untuk memberikan bukti hasil kerja terbaik. Dalam bekerja juga anda harus selalu positif thinking dan beradaptasi dengan rutinitas kerja.
KENALI TIPE PARTNER ANDA
Tipe pemarah. Menghadapi orang seperti ini anda harus ekstra hati-hati untuk menjadikannya partner bisnis, karena anda bisa ditikam dari belakang. Jika ingin menyampaikan sesuatu yang sangat serius lebih baik dengan tulisan. Kalau bicara langsung, anda harus hati-hati menjelaskannya agar tidak salah paham. Yang kedua, tipe orang berpembawaan dingin. Berbicara dengan partner bisnis tipe ini anda harus berbicara dengan tegas dan lugas. Omongan bertele-tele hanya membuatnya menganggap anda bodoh dan membosankan. Ketiga, tipe orang yang suka tantangan. Jangan pernah bergantung sedikitpun pada mereka atau memikirkan serius setiap ide yang dia keluarkan. Memang mereka menarik. Biar selamat! Jangan mudah percaya omonganya, bisa-bisa anda kehilangan hati dan modal anda. Bukan anda yang membosankan tapi mereka yang suka berlebihan. Tipe sensitif. Tipe ini sangat berhati-hati dalam berbisnis . Perhitungan mereka cermat dan tidak mau mengambil resiko besar. Masih banyak tipe-tipe yang perlu diperhatikan seperti tipe tidak stabil, gila perhatian dll.
FIND YOUR GOOD PARTNER
            Kita harus mencari teman bisnis yang baik. Teman bisnis yang baik adalah orang yang mudah berkomunikasi, bisa diajak kerja sama, mempunyai kompetensi, mempunyai kesamaan kebiasaan atau bidang kerja, tidak banyak bicara, bekerja serius, bisa saling melengkapi, dapat berbagi ide, dan tentu dapat menciptakan suasana kerja kondusif.
BAD HABIT IN THE OFFICE
            Kebiasaan buruk harus dihilangkan dalam bekerja. Pertama, sikap merendahkan. Teman bisnis tidak suka jika anda bersikap superior dan bersikap melecehkan karyawan lain. Cobalah untuk bersikap lebih rendah hati. Kedua, tak berterus terang. Tak berterus terang mengenai suatu hal atau menyembunyikan fakta bisa jadi persoalan besar bagi seorang atasan. Tetaplah bersikap jujur. Berterus terang akan membantu menyelesaikan masalah. Ketiga, datang menyelinap saat terlambat. Seorang atasan paling tidak suka dengan sikap tidak disiplin. Jika memang datang terlambat, lebih baik anda minta maaf dan menjelaskan sebab keterlambatan itu. Tidak perlu mengarang alasan yang tak logis. Kebiasaan terlalu banyak bicara, persaingan tak sehat, mengunyah permen, bergosip, laporan yang kacau, sering mengkritik, bikin keributan, kencan teman sekantor, menelpon sesuka hati dan kebiasaan buruk lainnya harus dihilangkan.
MUST DO IT!
            Dalam bekerja, kita harus melakukan kebiasaan baik. Bersosialisasi di lingkungan kerja merupakan salah satunya. Anda harus pandai bergaul. Tanamkan pengertian kalau anda manusia biasa yang butuh komunikasi dengan lingkungan sekitar. Selain bersosialisasi, berterus terang, menghargai pendapat lain, mengingatkan atasan jadwal meeting, mengatasi ketidaksiapan meeting, bertanya dan menjawab pertanyaan,sportif juga perlu ditanamkan.
STRATEGI KARIER MERAIH SUKSES
            Perencanaan yang matang adalah kunci keberhasilan suatu pekerjaan. Perhitungkan waktu yang cukup untuk mengatasi kemungkinan terjadinya keterlambatan yang tak terhindarkan. Lalu buat rencana-rencana cadangan untuk mengantisipasi kemungkinan-kemungkinan yang terjadi. Selain perencanaan yang matang, anda juga harus memahami tujuan pekerjaan. Anda harus tau yang mesti anda lakukan beserta alasan yang mengharuskannya. Jika anda belum mengerti, anda tidak usah malu untuk bertanya. Anda juga harus berani bicara di depan publik, berkomunikasi,terus berhubungan dan koordinasi dengan rekan kerja, mulai lebih awal karier anda, lakukan review, mencermati performa anda, meminta saran, lebih sistematis, jangan berlebihan, selektifpunya inisiatif, dapat dipercaya, mengikuti kebudayaan di kantor anda, mendengarkan masukan dari rekan anda dan menjalin hubungan baik anda dengan orang yang pernah bekerja sama atau terlibat proyek dengan anda.
DON’T WORRY! BERBUAT SALAH DI TEMPAT KERJA
Apabila berbuat salah di tempat kerja, langsung akui. Bersikaplah tetap tenang, jangan beralasan macam-macam, ajukan saran untuk memperbaiki kesalahan, belajar dari pengalaman dan jangan terlalu menyalahkan diri anda sendiri.
WHEN BE YOU A LEADER
            Sebagai atasan, anda berfungsi sebagai leader yang akan membawa seluruh team kerja menuju titik yang sama. Menjadi atasan bukan berarti menjadi penentu atau pusat segala-galanya dan menjadikan anda berhak serta menguasai anak buah. Anda harus mampu melepaskan ketergantungan terhadap anak buah. Sehingga anak buah akan menjadi pribadi-pribadi mandiri.
            Seorang atasan bukanlah orang yang secara sempurna akan menyelesaikan setiap persoalan yang ada. Anda tetap manusia biasa yang punya keterbatasan dan kelemahan. Untuk itu, anda perlu menghargai keberadaan orang lain, yaitu anak buah untuk mem back up keterbatasan anda. Ketika menghadapi masalah tertentu, undang anak buah untuk memberi jalan keluar.
            Anda diangkat sebagai atasan bukan berarti pekerjaan anda semakin enak. Sebaliknya, tanggung jawab anda semakin bertambah berat. Kemampuan manajerial sangat menentukan sejauh mana anda meletakkan diri sebagai atasan yang bisa memimpin anak buah dalam mewujudkan tujuan dan rencana yang akan dicapai bersama. Sebagai atasan, anda juga harus bisa menghadapi orang yang sok bintang lapangan, si tukang curhat, si tukang kritik, dan lintah meja. Anda juga tidak boleh menjadi orang yang seperti itu.
            Sebagai atasan, dalam melontarkan kritik harus dengan cara cerdik. Jangan mengkritik dengan gaya cerewet, tapi kritik dengan gaya bicara yang efektif dan efisien. Tujukan kritik pada pekerjaan, bukan pada sosok pribadi dengan menuding, “kamu bego!” atau “Kamu malas!”. Bawahan justru akan menilai anda tidak profesional.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar