Selasa, 04 September 2012

Laporan Wawancara

Surat di Jaman Globalisasi
Kelompok 2
-          Alan Santoso               (06/VIIIG)
-          Aulia Salsabilla Arifa     (07/VIIIG)
-          Amalia Ayu Anindita     (08/VIIIG)
-          Agindra Putri Restroika (09/VIIIG)
-          Dimas Aulia Pradana    (10/VIIIG)

Kami berlima akan melaporkan hasil wawancara kami yang kami lakukan pada hari Sabtu, 1 September 2012 pukul 11.00 WIB di Kantor POS Wonosobo. Tujuan kunjungan wawancara kami ini adalah untuk mengetahui dampak globalisasi pada pengiriman surat.
Kunjungan kami kali ini disambut oleh Bapak Heraya selaku Customer Service di Kantor POS Wonosobo. Sebenarnya kami ingin bertemu langsung dengan Kepala Kantor POS tetapi harus menggunakan surat izin dari sekolah. Karena waktu yang tidak memungkinkan, untuk bertemu dengan Kepala Kantor POS atau Kepala Bagian yang bersangkutan, kemudian kami hanya mewawancarai beliau.
Rata-rata sejumlah 100 lebih surat, dokumen dan paket dapat dikirim oleh Kantor POS setiap harinya. Pada tahun 2006 jumlah pengirim mengalami penurunan yang sangat drastic akibat perkembangan teknologi, tetapi pada tahun berikutnya Kantor Pos mengadakan perbaikan kinerja dengan revitalisasi yang berdampak kenaikan jumlah pengirim surat pada 3 tahun terakhir. Biaya mengirim surat tergantung pada jauh/dekatnya jarak, berat dan pilihan pengiriman paket. Paket-paket yang kini tersedia antara lain :
1.       Dalam Negeri :
a.       Pos Express (surat dan dokumen) : Waktu tempuh H+1
b.      Surat Kilat Khusus (surat dan dokumen) : Waktu tempuh H+4 (berat dibawah 2 kg)
c.       Paket Kilat Khusus (barang) : Waktu tempuh H+4 (berat diatas 2 kg)
d.      Paket Pos biasa : Waktu tempuh maksimal H+14 (diatas 2 kg)
e.      Kiriman Strandar : Waktu tempuh maksimal H+14 (menggunakan prangko)
2.       Luar Negeri :
a.       EMS : Waktu tempuh 3-5 hari
b.      RLN : Waktu tempuh H+14
Apabila mengirim ke luar negeri pajak tergantung barang. Untuk mengirim barang ke luar pulau, Kantor Pos sudah bekerja sama dengan beberapa maskapai penerbangan, jasa travel, Perum Damri, transportasi darat (mobil BOX) dan kurir.
Persaingan dengan perusahaan jasa pengirim surat dan barang lainnya, menurut pihak Pos mereka bersaing dengan sehat, dan konsumen melihat kelebihan dan kekurangan perusahaan masing-masing.
Setelah melakukan wawancara, kami pamit. Sambutan dari Pak Heraya yang hangat akan selalu kami ingat. Jadi jangan ragu untuk tetap menggunakan surat sebagai alat komunikasi, walaupun dianggap jadul, surat masih beken dan keren di jaman serba internet ini.

2 komentar:

  1. hasil kerja saya sama teman-teman :) Ada hal lucu dibalik wawancara XD

    BalasHapus
  2. Laporan kunjungan yang bagus. Makasih ya, kalian sudah bertugas wawancara dengan berani dan berhasil. Walaupun secara resmi tidak dibuatkan surat izin wawancara, namun kelompokmu tak pantang mundur. Dengan alasan yang kalian buat mengapa tidak bawa surat izin wawancara, Bu Eko cukup bangga dengan kecerdikanmu. Yah, memang harus begitu kok kalau pingin dapat data atau fakta dari nara sumber. Bilang bahwa "ini bukan kunjungan resmi, hanya tugas sekolah saja". Sip pokoknya, laporannya juga oke. Sayang ya, hal yang lucu saat wawancara tidak kalian laporkan. Bu Eko jadi penasaran nih Agindra Cs!

    BalasHapus