Jumat, 03 Agustus 2012

Laporan Wisata


LAPORAN WISATA DAN
SISTER SCHOOL KE BALI
LOGO SMP.jpg


















Disusun oleh :

1.     Maratus Khasanah            (16/ VIII F)
2.     Rahmanisa Laila Fitri       (23/ VIII F)
3.     Septi Rosana                      (27/ VIII F)
4.     Widhi Sarwsestri F.           (29/ VIII F)
5.     Zaki Fajar Rokhmah        (30/ VIII F)


SMP NEGERI 1 WONOSOBO
RINTISAN SEKOLAH BERTARAF INTERNASIONAL
Website :http//www.smpn1wonosobo. sch.id email;humas.spenza@gmail.com
Jalan Pemuda 7 Wonosobo (0286) 321012 Fax(0286) 324970 Wonosobo 56311
---------

MOTTO

 *    Pengalaman adalah guru yang paling berharga dalam kehidupan

*    Tidak usah kebahagiaan jauh-jauh ke negeri seberang,karena justru kebahagiaan ada di sekitar kita
*    Orang yang hebat adalah orang yang mau membagikan ilmunya kepada orang lain
*    Life is an adventure
*    Life is never flat
*    Kemauan dan kemampuan adalah kunci untuk mencapai keberhasilan
*    Ambillah resiko untuk memulai sesuatu yang baru
*    Tindakan tanpa strategi adalah kebodohan
*    Perbuatan baik tidak membutuhkan pujian
*    Pembelajaran adalah perubahan
---------- 
        PERSEMBAHAN

  
Laporan ini kami sembahkan kepada :

1.      Ibu Eko Hastuti
Selaku guru Bahasa Indonesia, dalam membimbing penyusunan laporan ini.
2.      Orang Tua
Yang selalu memberikan dukungan dan dorongan serta mendoakan kami.
3.      Teman – teman
Yang telah membantu menyelesaikan laporan ini.
4.      Biro Perjalanan “ MULIA TOUR & TRAVEL ”
Yang telah menemani selama perjalanan.
5.      Pembaca
Yang telah berkeinginan untuk membaca laporan kami, dan semoga bermanfaat.
  ------------

KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Wr. Wb.

Segala puja dan puji kami panjatkan kehadirat Allah SWT atas berkah, rahmat dan hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan laporan perjalanan Karya Wisata dan Sister School ke Bali.
Laporan perjalana ini kami susun guna memenuhi tugas dari sekolah, khususnya mata pelajaran Bahasa Indonesia di SMP Negeri 1 Wonosobo.
Laporan ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi siapa pun yang membacanya. Dengan begitu, pembaca dapat mengenal sedikit demi sedikit tenteng apa dan bagaimana keadaan di pulau Bali.
Tak lupa kami mengucapkan banyak terima kasih kepada semua pihak yang teah membantu kami dalam menyusu laporan ini. Berkat bimbingan dan arahannya, laporan ini dapat kami selesaikan.
Kami menyadari bahwa karya tulis yang kami susun masih banyak kekurangannya. Oleh karena itu, kritik dan saran darri para pembaca sangat kami harapkan demi perbaikan dalam pelaksanaan tugas – tugas selanjutnya.
Semoga karya tulis ini bisa digunakan sebagai salah satu bahan bacaan bagi para siswa yang akan menyusun karya tulis pada masa yang akan dating. Amiin…

Wassalamualaikum Wr. Wb.
 
Wonosobo, 04 Mei 2012

Penyusun,
--------------------

DAFTAR ISI
 1)    Motto ……………………………................................    2
2)    Persembaha…………………………....………………      3
3)    Kata Peng…………………………….……………….       5
4)    Daftar Isi………...………………………...................       6
5)    Pendahuluan………………………………..................      7
6)    Isi :
Ø Hari Pertama…………………………………...         8
Ø Hari Kedua…………………………..................    8-10
Ø Hari Ketiga………………………….................    11-22
Ø Hari Keempat……………………….................    23-28
Ø Hari Kelima…………...……………………....          29
7)    Penutup………………….………………............ .....        30
8)    Daftar Pustaka…………… ………………………..           31
9)    Lampiran……………………………….....                   32-36
--------
 PENDAHULUAN


Kegiatan Karyawisata dan Sister School merupakan salah satu program sekolah untuk mengisi kegiatan Mid Semester Dua, kelas delapan SMP Negeri 1 Wonosobo. Kegiatan ini berbeda dari tahun sebelumnya, karena kami melaksanakan karya wisata dan sister school ke pulau Bali, dan itu merupakan kegiatan yang pertama kali dilaksanakan oleh siswa SMP di Wonosobo.
Pihak sekolah memilih pulau Bali sebagai tempat untuk karyawisata karena pulau Bali memilikim pesona alam yang menakjubkan. Selain kegiatan karyawisata, sekolah kami juga mengadakan kegiatan sister school di SMP Negeri 1 & 4 Denpasar.

  • Latar Belakang Pariwisata
1.      Merupakan program sekolah dan OSIS tahun 2011 – 2012.
2.      Guna melakukan pembelajaran di luar kelas atau di luar sekolah dengan mengunjungi museum dan situs – situs budaya.
3.      Untuk mendukung adanya penilaian akreditasi sekolah.
4.      Belajar pada suasana yang berbeda atau di luar sekolahuntuk melepas kejenuhan dari kegiatan rutinitas yang menjenuhkan.
  • Tujuan Pariwisata
1.      Siswa dapat belajar secara langsung dengan mengunjungi museum atau situs – situs budaya.
2.      Melepas kejenuhan siswa ketika belajar di sekolah
3.      Menambah pengalaman dan wawasan.
4.      Menambah pengetahuan budaya daerah lain.
  • Latar belakang Sister School
1.      Sister School merupakan program RSBI tahun 2011 – 2012.
2.      Menjalin kerjasama antara sekolah RSBI atau SBI dalam bidang program sekolah, program kurikulum, program kesiswaan, dan lain-lain.
3.      Untuk mengukur perkembangan dan kemajuan SMP Negeri 1 Wonosobo dengan sekolah unggulan lainnya, baik dalam bidang akademik mau pun non akademik.
4.      Mencari informasi kegiatan unggulan di sekolah yang dikunjungi untuk dikembangkan di SMP Negeri 1 Wonosobo.
5.      Mengikutsertakan siswa untuk mengikuti KBM di sekolah yang dikunjungi.
6.      Tukar Budaya.
  • Tujuan Sister School
1.      Menjalin kerjasama antar sekolah RSBI.
2.      Untuk menjalin tali persaudaraan antar sekolah.
3.      Sebagai tolak ukur perkembangan SMP Negeri 1 Wonosobo.
4.      Mencari kegiatan unggulan SMP lain untuk dikembangkan di SMP Negeri 1 Wonosobo.
5.      Tukar Budaya.
--------

Perjalanan Berangkat
  
            Perjalanan diawali pada tanggal 13 April 2o12. Kami berkumpul di halaman SMP N 1 Wonosobo pukul 07.00 WIB untuk mendengarkan beberapa instruksi dari panitia Karya Wisata. Setelah selesai mendengarkan instruksi kamipun berdo’a bersama. Lalu kami menuju bus yang di parker di depan Masjid Jami’ dengan membawa barang bawaan kami masing-masing. Kami memasukkan koper kami kebagasi dan kami masuk ke bus dengan perasaan senang dan sedih yang menghiasi hati kami. Senang karena tinggal menghitung jam saja kami akan segera menginjak Pulau Dewata.tapi kami sedih karena kami akan berpisah dengan orang tua kami untuk beberapa hari. Setelah semuanya beres, buspun berjalan.

Ternyata saat kami smpai di Kecamatan Kertek ada kecelakaan antara  sebuah truk dengan mobil, dan itu menyebabkan perjalanan kami sedikit terganggu. Rute yang kami lewati setelah keluar dari Kabupaten Wonosobo adalah Temanggung, Ambarawa, Salatiga, Boyolali, Solo, Sragen, , Madiun, ,Jombang, Mojkerto, Pasuruhan, Probolinggo, Sitbondo, Banyuwangi. Namun saat kami tiba di Madiun tepatnya setelah makan malam,terjadi kemacetan selama kurang lebih 8 jam akibat kecelakaan sebuah truk pertamina yang terguling. Setelah keluar dari kemacetan kamipun melanjutkan perjalanan menuju ke pelabuhan “Ketapang”, Banyuwangi. Kami tiba disana pukul 17.00 WIB dan menyebrang selama kurang lebih 30 menit menuju Pelabuhan ”Gilimanuk”, Bali. Kamipun tiba di Pelabuhan “Gilimanuk” pukul 19.30 WITA. Kemudian menuju Hotel “Made Bali” selama 3 jam dengan melewati rute kabupaten Negara,Tabanan,Badung. Dalam perjalanan kami makan malam dengan nasi kotak di bus. Sambil menikmati pemandangan malam di Bali. Dan akhirnya kamipun sampai di Hotel.
----------

HOTEL MADE BALI
 Hotel Made terletak di Jl. Raya Sempidi No. 41 Badung, Bali. Hotel ini menyediakan berbagai fasilitas yang memadai seperti, Refleksi, pool, art shop, mini market, beauty salon, dan parker. Bentuk dan model kamar di hotel ini juga beranekaragam, ada kamar standard, kamar superior, dan kamar deluxe. Kita juga dapat menyelenggarakan acara di hotel ini misalnya, wedding dan mice.
Perjalanan kami sesampainya di hotel sangatlah melelahkan, apalagi dengan ditambah macet di jalan yang sangatlah lama, yaitu delapan jam. Bayangkan aja, seberapa lelahnya kami semua. Kami sampai di hotel kira – kira pukul 24.00 malam, setelah itu, kami mengambil barang kami yang ada di bagasi bis, dan bersiap untuk mencari kamar yang siap untuk kami tempati.
Kami berlima mendapatkan kamar nomer 21D, dan letak kamar tersebut berada di lantai paling atas yaitu lantai tiga, dan kamar kami berada di paling pojok gedung. Sebelah kamar kami juga terdapat Pure yang cukup luas, dan digunakan untuk sembahyang oleh para umat hindhu. Sayangnya, waktu kami sedang berada di sana, belum ada yang mulai bersembahyang.
Sebenarnya, kami lumayan takut mendapat kamar tersebut, karena letaknya yang jauh dari teman – teman yang lain, juga kamar yang paling pojok maupun paling atas, tapi apa daya, kami tak bisa menolaknya lagi, karn takdir kami sudah mendapat bagian tersebut.
Hari pertama kami berada di hotel sangatlah menyenangkan, karena kami semua kecapekan yang dibuat karna perjalanan yang jauh dan lama. Setelah kami memasuki ruang tidur, kami segera mandi dan merapikan barang bawaan kami. Kemudian kami bergegas untuk beristirahat untuk mempersipkan kegiatan yang akan kami lakukan di hari esok. Namun, kami berlima tak ada yang bisa tidur, malahan kami bercerita dan melihat televise yang sudah di sediakan oleh hotel, kami melakuka ini demi dapat beristirahat. Akhirnya kami tidur juga, tapi kami bangun pagi – pagi sekali karna merasa tidak terbiasa tidur di hotel.
Setelah kami bangun tidur, kami bergantian untuk mandi dan mulai berwisata mengunjungi satu per satu tempat yang akan kami kunjungi.
Hari kedua kami di hotel. Sepulang dari tempat wisata Garuda Wisnu Kencana ( GWK ), kami diantar pak sopir untuk kembali ke hotel. Tak berbeda dangan hari pertama kami di hotel, hari ini kami sangatlah lelah, melebihi lelahnya hari pertama. Kami bergegas untuk membersihkan badan dan mempersiapkan untuk meninggalkan hotel sebelum kami beristirahat.

Paginya kami bangun jam 05.00 pagi untuk mempersiapkan pergi ke SMP Negeri 1 & 4 Denpasar untuk mengisi kegiatan Sister School. Untungnya kami berlima mendapatkan kunjungan ke SMP yang sama, yaitu SMP Negeri 4 Denpasar. Setelah kami selesai bergatian mandi, kami bersiap – siap untuk sarapan dan bergegas untuk pergi Sister School. Kami berangkat sister school jam 09.00 pagi dari hotel, dengan sedikit rasa kangen karna akan meninggalkan hotel Made yang indah ini. Kemudian kami meninggalkan hotel untuk pergi sister school, mengunjungi tempat wisata yang belum kami kunjungi dan segera meninggalkan pulau Dewata, Bali dan kembali ke pulau Jawa.

----------

JAMBE BUDAYA
            JAMBE BUDAYA merupakan tempat dimana pementasan Tari Barong & Kris diselenggarakan. Tempat ini terletak di Jln. Pasekan Batubulan, Gianyar, Bali.

TARI BARONG DAN KRIS
Tari barong menggambarkan pertarungan antara kabajikan melawan kebatilan, Barong adalah binatang purbakala melukiskan kebajikan dan rangda adalah binatang purbakala yang maha dahsyat menggambarkan kebatilan.
 
GENDING PEMBUKAAN
Barong dan kera sedang berada di dalam hutan yang lebat. Kemudian munculah tiga orang bertopeng menggambarkan tiga orang yang sedang membuat tuak di tengah-tengah hutan, yang mana anaknya telah dimakan oleh harimau. Ketiga orang itu sangat marah dan menyerang harimau (barong) itu dan dalam pekelahian ini hidung diantara salah seorang dari tiga orang itu digigit oleh kera tadi.

BABAK PERTAMA
Dua orang penari muncul dan mereka adalah pengikut-pengikut dari rangda sedang mencari pengikut dewi kunti yang sedang dalam perjalanan untuk menemui patihnya

 BABAK KEDUA
Pengikut-pengikut dewi kunti tiba, Salah seorang dari pengikut randa berubah rupa menjadi setan (semacam rangda) dan memasuki roh jahat kepada pengikut dewi kunti yang menyebabkan mereka bisa menjadi marah. Keduanya menemui patih dan bersama-sama menghadapi dewi kunti.
-----

BABAK KETIGA
Munculah dewi kunti dan anaknya sadewa dan dewi kunti telah berjanji kepada rangda untuk menyerahkan sadewa menjadi korban. Sebenarnya dewi kunti tidak sampai hati mengorbankan anaknya sadewa kepada rangda tetapi setan (semacam rangda) memasuiki roh jahat kepadanya yang menyebabkan dewi kunti bisa menjadi marah dan tetap berniat mengorbankan anaknya kepada patihnya untuk membuang sadwa ke dalam hutan dan patih inipun tidak luput dari kemasukan roh jahat oleh setan itu sehingga sang patih dengan tiada perasaan kemanusiaan, menggiring sadwa ke dalam hutan dan mengikatnya dimuka istana sang rada.
  
BABAK KEEMPAT
Turunlah dewa siwa dan memberikan keabadian hidup kepada sadewa dan kejadian ini tidak diketahui oleh randa. Dan kemudian datanglah rangda untuk mengoyak-ngoyak dan membunuh sadwa tetapi tidak dapat dibunuhnya karena kekebalan yang dianugerahkan oleh dewa siwa. Rangda menyerah kepada sadewa dan memohon untuk diselamatkan agar dengan demikian dia bisa masuk surga. Permintaan ini dipenuhi oleh sadewa. Sang Rangda mendapatkan sorga.
  
BABAK KELIMA
Kilika salah seorang pengikut rangda menghadap kepada sadewa untuk diselamatkan juga tetapi ditolak oleh sadewa. Penolakan ini menimbulkan perkelahian dan kalika merubah rupa menajdi babi hutan dan didalam pertarungan antara sadewa melawan babi hutan sadewa mendapatkan kemenangan. Kemudian kalika (babi hutan) ini berubah menjadi burung tetapi tetap dikalahkan.
Dan akhirnya (burung) berubah rupa lagi menjadi rangda oleh karena saktinya rangda ini maka sadewa tidak dapat membunuhnya dan akhirnya sadewa berubah rupa menjadi barong karena sama saktinya maka pertarungan antara barong melawan rangda ini tidak ada yang menang dan dengan demikian pertarungan dan perkelahian ini berlangsung terus abadi kebajikan melawan kebatilan. Kemudian muncullah pengikut-pengikut barong masing-masing dengan kerisnya yang hendak menolong barong dalam pertarungan melawan rangda. Mereka ini semuanyapun tidak berhasil melumpuhkan kesaktian sang randa.
Sebelum masuk ke arena pertunjukan kami diberi selebaran kertas berisi deskripsi tari yang akan dipertunjukkan yaitu “Tari Barong”.agar kami dapat mengerti isi kandungan dalam cerita tersebut. Karena tarian tersebut berdialog menggunakan bahasa Sanskerta. Saat kami sampai di pintu menuju arena kami difoto oleh photografi disana,dimana yang nantinya foto tersebut akan dibuat menjadi gantungan. Dan kami dapat mendapaatkannya dengan mengeluarkan uang Rp. 10.000,- . pertunjukan itu berjalan selama kurang lebih 1 jam. Selain kami disana juga terdapat banyak turis lain, baik turis domestic maupun manca Negara. Tidak terasa pertunjukkan tersebut akhirnya selesai. Kamipun bergegas menuju bus untuk melanjutkan perjalanan kami ke Pantai Sanur. 
---------

PANTAI SANUR BALI
 Pantai Sanur adalah sebuah tempat pelancongan pariwisata yang terkenal di pulau Bali. Tempat ini letaknya adalah persis di sebelah timur kota Denpasar, ibukota Bali. Sanur berada di Kotamadya Denpasar.
Sanur saat Matahari Terbit
Pantai Sanur terutama adalah lokasi untuk berselancar (surfing). Terutama ombak pantai Sanur sudah termasyhur di antara para wisatawan mancanegara. Tak jauh lepas Pantai Sanur terdapat juga lokasi wisata selam dan snorkeling. Oleh karena kondisinya yang ramah, lokasi selam ini dapat digunakan oleh para penyelam dari semua tingkatan keahlian.
Pantai Sanur juga dikenal sebagai Sunrise beach (pantai Matahari terbit) sebagai lawan dari Pantai Kuta.
Karena lokasinya yang berada di sebelah timur pulau Bali, maka pantai Bali ini menjadi lokasi yang tepat untuk menikmati sunrise atau Matahari terbit. Hal ini menjadikan tempat wisata ini makin menarik, bahkan ada sebuah ruas di pantai Sanur ini yang bernama pantai Matahari Terbit karena pemandangan saat Matahari terbit sangat indah jika dilihat dari sana.
Sepanjang pantai Bali ini menjadi tempat yang pas untuk melihat Matahari terbit. Apalagi sekarang sudah dibangun semacam sanderan yang berisi pondok-pondok mungil yang bisa dijadikan tempat duduk-duduk menunggu Matahari terbit. Selain itu, ombak di pantai ini relatif lebih tenang sehingga sangat cocok untuk ajang rekreasi pantai anak-anak dan tidak berbahaya.
Selain itu, pengunjung bisa melihat Matahari terbit dengan berenang di pantai. Sebagian kawasan pantai ini mempunyai pasir berwarna putih yang eksotis. Dilengkapi dengan pohon pelindung, pengunjung bisa duduk-duduk sambil menikmati jagung bakar ataupun lumpia yang banyak dijajakan pedagang kaki lima.
Sepanjang tempat wisata pantai Bali ini sekarang sudah dilengkapi dengan penunjang wisata berupa hotel, restoran ataupun kafe-kafe kecil serta art shop. Salah satu hotel tertua di Bali dibangun di pantai ini. Hotel ini bernama Ina Grand Bali Beach yang terletak persis di tepi pantai. Selain itu, sepanjang garis pantai juga dibangun semacam area pejalan kaki yang seringkali digunakan sebagai jalur jogging oleh wisatawan ataupun masyarakat lokal. Jalur ini terbentang ke arah selatan melewati pantai Shindu, pantai Karang hingga Semawang sehingga wisatawan bisa berolahraga sekaligus menikmati pemandangan pantai di pagi hari.
Dalam hari pertama kami berwisata, obyek wisata yang selanjutnya kami kunjungi setelah Jambe Budaya, kami mengunjungi Pantai Sanur yang indahnya tak tertahankan. Kami mengujungi pantai Sanur kira – kira pukul 11.20 dan pulang pukul 12.00. Disana kami melihat ombak yang besar dangan suaranya yang merdu, telah berhasil kami nikmati bersama dengan perasaan kagum.
Suasana di tempat tersebut, tetap segar meskipun panas matahari tetap membakar kita, tapi itu tidak menghalangi kita untuk menikmatinya. Kegiatan selain berfoto, tentunya kami bermain air laut yang segar untuk di kenalkan kepada kulit kami, karna pantai tersebut adalah pantai yang baru dan pertama kalinya kami kunjungi selama kami di bali. Dipinggir pantai tersebut, terdapat batu karang yang besar yang digunakan untuk mencegah abrasi dari air laut, selin itu juga digunakan untuk menambah keindahan pantai, dan sebagai tempat untuk berjalan menuju ke bawah pasir pantai Sanur. Kami juga sempat menyapa salah satu turis yang sedang mengunjungi pantai Sanur.
Di pantai Sanur, semua teman kami sangat menikmati air laut pantai Sanur, tetapi salah satu teman kami alas kakinya terbawa ombak, sampai akhirnya bisa di selamatkan. Tentu perasaan kami sangat senang dan merasa ingin tetap berada di pantai Sanur, rasa tak ingin kembali ternyata dapat di kalahkan oleh TL(Tour Leader) kami, yang menyuruh kami, untuk segera meninggalkan tempat tersebut. Meskipun kami sedikit kecewa, tetapi kami tetap melanjutkan perjalanan selanjutnya, dan meningalkan pantai Sanur yang indah ini.
---------

MONUMEN BAJRA SANDHI

            Rombongan kami tiba di museum Bajra Sandi pukul 12.10 . setelah menempuh perjalanan selama kira-kira 10 menit dari Pantai Sanur. Bus kami parkir di tepi jalan yang saat itu sedang sepi dan aman untuk kami berjalan.
Dari tempat parker bus ,kami berjalan selama beberapa menit menyusuri taman Bajra Sandhi yang amat sangat luas hingga kami kelelahan.
Monumen Bajra Sandhi  merupakan Monumen Perjuangan Rakyat Bali untuk memberi hormat pada para pahlawan serta merupakan lambang persemaian pelestarian jiwa perjuangan rakyat Bali dari generasi ke generasi dan dari zaman ke zaman serta lambang semangat untuk mempertahankan keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Hal ini dapat dilihat dari 17 anak tangga yang ada di pintu utama, 8 buah tiang agung di dalam gedung monumen, dan monumen yang menjulang setinggi 45 meter. Lokasi monumen ini terletak di depan Kantor Gubernur Kepala Daerah Propinsi Bali yang juga di depan Gedung DPRD Propinsi Bali Niti Mandala Renon persisnya di Lapangan Puputan Renon.
Monumen ini dikenal dengan nama “Bajra Sandhi” karena bentuknya menyerupai bajra atau genta yang digunakan oleh para Pendeta Hindu dalam mengucapkan Weda (mantra) pada saat upacara keagamaan. Monumen ini dibangun pada tahun 1987, diresmikan oleh Presiden Megawati Sukarno Putri pada tanggal 14 Juni 2003. Tujuan pembangunan monumen ini adalah unutuk mengabadikan jiwa dan semangat perjuangan rakyat Bali, sekaligus menggali, memelihara, mengembangkan serta melestarikan budaya Bali untuk diwariskan kepada generasi penerus sebagai modal melangkah maju menapak dunia yang semakin sarat dengan tantangan dan hambatan.
Monumen ini berisikan 33 diorama yang menggambarkan perjalanan sejarah dari masa Prasejarah (300.000 S.M) yang manusianya masih berpindah-pindah dan sangat tergantung dari alam, sampai pada masa mengisi kemerdekaan (1950-1975) dimana Bali membangun di segala bidang, yaitu: politik, ekonomi, dan social budaya. Mengetahui dan memahami perjalanan sejarah, jiwa dan semangat perjuangan rakyat Bali dari masa ke masa ini dapat diharapkan memperkokoh jati diri dan budaya, lebih-lebih pariwisata di Bali di kembangkan sebagai pariwisata Budaya, agar tidak tergerus oleh harus globalisasi, mengingat derasnya pengaruh luar akibat kemajuan teknologi di bidang informasi, transportasi dan turisme.
Wujud fisik bangunan kental dengan makna falsafah agama Hindu, yakin Lingga-Yoni : monumennya sendiri sebagai lambang lingga sedangkan dasar bangunan sebagai Yoni. Di samping Lingga-Yoni, tertera juga cerita Pemutaran Mandhara Giri di Ksirarnawa yang diambil dari petikan Adi Parwa.
Pada bangunan monumen terlihat:
  • Guci Amertha, disimbolkan dengan kumba (semacam periuk) yang terlihat di bagian atas monumen.
  • Ekor Naga Basuki terwujud dekat Swamba dan kepalanya pada Kori Agung.
  • Badan Bedawang Akupa diwujudkan pada landasan monumen, kepalanya pada Kori Agung.
  • Gunung Mendara Giri diwujudkan dengan monumen yang menjulang tinggi.
  • Kolam mengelilingi monumen, diibaratkan sebagai Ksirarnawa (lautan susu).
Keseluruhan data daerah monumen berbentuk segi empat bujur sangkar dengan penerapan konsepsi Tri Mandala :
  1. Sebagai Utama Mandala adalah pelataran/gedung yang paling ditengah
  2. Sebagai Madya Mandala adalah pelataran yang mengitari Utama Mandala
  3. Sebagai Nista Mandala adalah pelataran yang paling luar yang mengitari Madya Mandala
Bangunan gedung monumen pada Utama Mandala tersusun menjadi 3 lantai :
  • Utamaning Utama Mandala adalah lantai 3 yang berposisi paling atas berfungsi sebagai ruang ketenangan, tempat hening-hening menikmati suasana kejauhan disekeliling monumen. Para pengunjung bisa melihat panorama Denpasar dari tempat ini. Pada saat cuaca cerah sehingga pemandangan Denpasar terlihat jelas. Untuk mencapai tempat ini harus melewati tangga melingkat yang lumayan tinggi.
  • Madyaning Utama Mandala adalah lantai 2 berfungsi sebagai tempat diorama yang berjumlah 33 unit. Lantai 2 (dua) ini sebagai tempat pajangan miniatur perjuangan rakyat Bali dari masa ke masa. Dioramanya mirip dengan yang ada di Monas, Jakarta. Tapi yang di sini hanya menampilkan perjuangan rakyat Bali. Mulai zaman kerajaan, masuknya Hindu, Majapahit, penjajahan, perang kemerdekaan, hingga saat ini.
Di bagian luar sekeliling ruangan ini terdapat serambi atau teras terbuka untuk menikmati suasana sekeliling.
  • Nistaning Utama Mandala adalah lantai dasar Gedung Monumen, yang terdapat ruang informasi, ruang keperpustakaan, ruang pameran, ruang pertemuan, ruang administrasi, gedung dan toilet. Ditengah-tengah ruangan terdapat telaga yang diberi nama sebagai Puser Tasik, delapan tiang agung dan juga tangga naik berbentuk tapak dara.
Kami masuk ke museum dengan menaiki tangga. Hingga akhirnya kami sampai di diorama berisi cerita perjuangan rakyat Bali melawan penjajah. Kami diharuskan mengikuti arah jarum jam agar bisa memahami dan mengerti cerita tersebut.
Setelah  selesai membaca dan memahaminya,kami naik ke atas untuk melihat pemandangan bali dari atas. Kami naik melalui tangga yang memutar dan membuat kami pusing. Namun rasa pusing tadi tergantikan oleh keindahan Bjra Sndhi dan sekitarnya yang terlihat dari bagian atas museum.  Puas kami melihat-lihat dan berfoto-foto di atas,lalu kami turun dan beristirahat sejenak setelahnya sembari melihat ikan-ikan yang berenang dengan riangnya di kolam ikan di tengah museum.
Kami melihat ruangan lain yang berisi foto-foto perjuangan rakyat bali. Kami terkesan melihat foto-foto  tersebut hingga kami enggan meninggalkan ruangan tersebut. Namun sang guide telah mengajak kami kembali ke bus untuk melanjutkan ke objek selanjutnya karena waktu yang terbatas.
Kami kembali ke bus dengan rasa puas setelah melihat-lihat perjuangan rakyat Bali melawan penjajah dan tentunya kami senang bisa mendapat ilmu banyak setelahnya.
-------

PANTAI KUTA
Setelah makan siang di “Kampung Kuta” kamipun melanjutkan perjalanan ke Pantai Kuta.Kami menuju Pantai Kuta menggunakan transportasi umum,karena rute menuju Pantai Kuta sempit dan tidak memungkinkan bus yang kami naiki masuk ke lokasi tersebut. Kira-kira 15 menit dari tempat makan siang, dan akhirnya kami sampai di sana. Kami tiba di sana pukul 14.30 WITA.
Kuta yang terletak di bagian selatan pulau Bali, merupakan salah satu cikal bakal perkembangan pariwisata Bali. Dulunya tempat ini merupakan perkampungan nelayan Bali dan seiring berkembangnya pariwisata Indonesia dan Bali khususnya, penduduk lokal mulai menyewakan rumah pribadi untuk disewakan sebagai tempat penginapan. Sekarang kawasan Kuta telah berkembang menjadi ikon pariwisata Bali atau lebih dikenal dengan sebutan International city karena merupakan tempat bertemunya wisatawan dari seluruh dunia dan juga wisatawan lokal.Pantai Kuta terkenal dengan julukan “Pantai Matahari Terbenam”  atau “Sunset Beach”.
Sesampainya di sana kami langsung disuguh dengan keindahan Pantai Kuta yang sangat memukau ditambah dengan kealamian pasir putihnya. Walaupun kami tiba disaat yang kurang tepat, namun keindahan Kuta tetap indah. Banyak sekali turis yang datang ke sana,baik turis manca negara ataupun turis domestik. Di Kuta terdapat banyak pertokoan, restoran dan tempat permandian serta menjemur diri. Selain keindahan pantainya, pantai Kuta juga menawarkan berbagai macam jenis hiburan lain misalnya bar dan restoran di sepanjang pantai menuju pantai Legian. Rosovivo, Ocean Beach Club, Kamasutra, adalah beberapa club paling ramai di sepanjang pantai Kuta. Pantai ini juga memiliki ombak yang cukup bagus untuk olahraga selancar (surfing), terutama bagi peselancar pemula.
Kami di sana hanya bermain ombak dan menyapa-nyapa turis mancanegara,sekaligus melatih kemampuan bahasa Inggris kami. Walaupun kami hanya bermain ombak ,tapi tetap mengasyikkan. Keindahan pasir yang putihpun kami manfaatkan untu menulis nama-nama kami. Tetapi disaat kami telah selesai menulis nama-nama kami, ombakpun datang silih berganti. Dan akhirnya nama yang kami tulispun hilang tersapu ombak. Rasanya memang sedikit kesal, tetapi semua itu tidak berarti karena kekesalan itu telah dimusnahkan oleh indahnya Pantai Kuta. Karena kami hanya diberi durasi selama 1 jam saja untuk menikmati keindahan Pantai Kuta, tak terasa waktupun telah berakhir. Dan akhirnya kamipun pulang dan melanjutkan perjalan menuju Tanjung Benoa.
------- 
TANJUNG BENOA

            Dari Pantai Kuta kamipun langsung menuju Tanjng Benoa . Tanjung Benoa terletak di ujung selatan – timur (tenggara) pulau Bali berdekatan dengan Nusa Dua, masuk dalam wilayah administratif Kecamatan Tanjung Benoa, Kabupaten Badung. Lokasinya yang berada di ujung sempit membuatnya disebut tanjung. Namun justru inilah yang menyebabkannya cukup unik.
Dengan keindahan pantai dan lautnya, membuat Tanjung Benoa dikenal sebagai tempat wisata air atau dalam bahasa kerennya disebut Watersports. Kecuali surfing, di Tanjung benoa banyak dijumpai olah raga air seperti Jetski,Banana Boat, Parasailing, Scuba Diving, Snorkeling, Canoeing, Flying Fish, dan Pulau Penyu(turtle Island).
            Kami hanya mengunjungi pulau penyu (turtle island) karena merupakan permainan tidak basah.  Dinamai pulau penyu, karena lokasi ini oleh warga sekitar dijadikan sebagai tempat penangkaran penyu. Ceritanya, hewan penyu era th 1990-an hampir mencapai kepunahannya di Bali. Orang Bali gemar sekali makan daging penyu, karena rasanya enak banget. Belum lagi kalau ada ritual di pura, Penyu adalah salah satu hewan kurban yg wajib ada dan juga wajib untuk dijadikan lawar (makanan khas Bali). Akibatnya, populasi penyu mengalami kemerosotan yg sangat drastis, bahkan nyaris punah. Pemerintah kemudian membuat larangan penangkapan dan jual beli penyu dengan alasan apapun. Kalau itu utk ritual di pura, hanya diperkenankan utk pura2 besar saja dan ritual keagamaan yg bersifat besar, dan hanya 1 ekor saja yg kecil.
            Kami menuju Pulau Penyu menggunakan perahu motor (speedboat).dengan dikenakan biaya Rp 40.000,- . perjalanan hanya berlangsug kira-kira 15 menit dari Tanjung Benoa. Sesampainya di sana kami disambut oleh penjaga pulau penyu. Dengan dikenakan sumbangan sebesar Rp 5.000,- . ternyata didalam turtle island tidak hanya terdapat penyu saja. Terati di sana juga ada berbagai binatang lain seperti ular,burung Rajawali dll. Di sana kami juga diperbolehkan untuk mengambil gambar dengan binatang-binatang di sana.
            Berfoto bersama rajawali dan ular adalah pengalaman yang paling menegangkan sekaligus menyenangkan di sana. Walaupun kami sudah ditemani oleh pawang dari masing-masih binatang,tetapi perasaan tegang dan takut itu masih ada. Karena dirasa waktu sudah hampir berakhir, kamipun kembali ke Tanjung Benoa menggunakan speedboat lagi.
            Akhirnya kamipun tiba di Tanjung Benoa lagi, dan melanjutkan perjalanan kami ke GWK (Garuda Wisnu Kencana).
---------

GWK (Garuda Wisnu Kencana)
            Perjalanan dari Tanjung Benoa menuju GWK kurang lebih selama 1 jam 45 menit. GWK terletak di bukit Masah, kabupaten Badung, kota Denpasar, Bali. Kami tiba di GK pukul 18.30 WITA.  Sebelum masuk ke  center area dari  GWK.
 Kami di beri sedikit penjelasan dan sejarah mengenai GWK oleh guide.  Sebenarnya patung GWK ini belum selesai di bangun. Unuk menyelesaikan patung GWK masih mengalami banyak tahap. Patung GWK ini di rancang oleh I Nyoman Nuarta seorang pematung terkenal di Bali. Patung tersebut berwujud Dewa Wisnu yang dalam agama Hindu adalah Dewa
Pemelihara (Sthiti), mengendarai burung Garuda. Tokoh Garuda dapat dilihat di kisah Garuda & Kerajaannya yang berkisah mengenai rasa bakti dan pengorbanan burung Garuda untuk menyelamatkan ibunya dari perbudakan yang akhirnya dilindungi oleh Dewa Wisnu.Patung ini diproyeksikan untuk mengikat tata ruang dengan jarak pandang sampai dengan 20 km sehingga dapat terlihat dari Kuta, Sanur, Nusa Dua hingga Tanah Lot. Patung Garuda Wisnu Kencana ini merupakan simbol dari misi penyelamatan lingkungan dan dunia. Patung ini terbuat dari campuran tembaga dan baja seberat 4.000 ton, dengan tinggi 75 meter dan lebar 60 meter. Jika pembangunannya selesai, patung ini akan menjadi patung terbesar di dunia dan mengalahkan Patung Liberty. Di kawasan itu terdapat juga Patung Garuda yang tepat di belakang Plaza Wisnu adalah Garuda Plaza di mana patung setinggi 18 meter Garuda ditempatkan sementara. Pada saat ini, Garuda Plaza menjadi titik fokus dari sebuah lorong besar pilar berukir batu kapur yang mencakup lebih dari 4000 meter persegi luas ruang terbuka yaitu Lotus Pond. Pilar-pilar batu kapur kolosal dan monumental patung Lotus Pond Garuda membuat ruang yang sangat eksotis. Dengan kapasitas ruangan yang mampu menampung hingga 7000 orang, Lotus Pond telah mendapatkan reputasi yang baik sebagai tempat sempurna untuk mengadakan acara besar dan internasional.

Sebenarnya lokasi awal yang akan kami tuju adalah street  theater dimana kami dapat menyaksikkan pertunjukkan sendra tari  “Rama Shinta“. Namun, ketika kami tiba di sana tempat pertunjukkan sudah dipenuhi oleh pengunjung lain. Kami sempat kecewa karena kami tidak bisa menyaksikan pentunjukan itu. Kemudian, kami memilih untuk jalan-jalan di area GWK. Kami berjalan menuju patung tersebut. Kami sangat takjub setelah melihat bagian kepala patng garuda yang belum selesai.  Kami tambah terkejut lagi ketika kami melihat patung Dewa wisnu yang belum selesai juga. Bagian-bagian patung yang masih terpisah itu sudah sangat terlihat besar. Dan kami tidak bisa bayangkan jika bagian-bagian patung tersebut disatukan . betapa besar,indah dan gagahnya patung tersebut.
Di sana juga terdapat tempat pemujaan yang mana jika kita membuat permohonan di sana , maka akan terkabul. Tetapi untuk memasukinya kita harus dalam keadaan yang suci. Dari atas, dapat melihat keindahan Bali di malam hari. Karena waktu yang diberikan hampir habis, lalu kami kembali ke street  theater. Setelah sampai di street theater kamipun menyempatkan diri untuk berfoto-foto di sana. Dan kami pulang menuju tempat makan malam di Yamuna“.
-----
Sister School di SMP 4 Denpasar
            Kami tiba di SMP N 4 Denpasar pukul 08.20 WITA. Ketika kami tiba di sana, kami langsung disambut oleh warga sekolah dengan ramah dan diiringi dengan gamelan Bali. Kamipun dipersilahkan untuk duduk. Acara diselenggrakan di halaman sekolah. Tidak lupa pembawa acara dari SMP 4 mengucapkan selamat datang dan salam khas Bali “Om swastiastu”. Setelah itu kami langsut disambut dengan tarian khas bali yaitu tari Sekar Jagat dan tari Cendrawasih yang ditarikan langsug oleh murid dari SMP 4 dengan diiringi musik gamelan has Bali yang di alunkan oleh para murid juga. Setelah itu baru sambutan oleh Bp.Kepala sekolah dari SMP N 4 dan sambutan ketua OSIS dari SMP 4. Kemudian dilanjutkan dengan sabutan dari Bp. Heru sebagai wakil dari kepala sekolah dan sambutan dari siswa. Dan setelah itu baru SMP kami yang giliran menunjukkan tarian dari daerah  kami yaitu tari Sindung Lengger.

SMP N 4 Denpasar berada di  Jalan Gunung Agung, Denpasar - BaliSMP N 4 Denpasar adalah salah satu dari beberapa sekolah terbaik di Bali. Walaupun SMP ini masih berstandar SSN tetapi SMP ini sudah memiliki segudang prestasi. Prestasinya juga bukan hanya dibdang akasemis , namu dari bidang non akasemispun juga banyak. SMP N 4 Denpasar melakukan KBM hanya sampai dengan hari Jum’at saja. Sedangkan hari Sabtu diisi dengan berbagai kegiatan ekskul. SMP ini memiliki 42 jenis ekstra kulikuler yang jenis-jenisnya bisa kita lihat di dekat pintu gerbang SMP. Di situ tertera jelas nama jenis ekskul,jumlah perserta dari masing-masing kelas. Cabangnya juga bermacam-macam mulai dari akademis, kesenian, lingkungan hidup, sosial, olahraga dan masih banyak lagi.pembelajaran dalam SMP ini menggunakan B.Indonesia untuk bahasa pengantarnya. Dan setiap guru juga berbeda-beda ada yang menggunakan manual dan ada yang menggunakan alat modern seperti laptop. Semua murid perempuan di sana rambutnya di kepang dua. Karena pemerintah dari Bali mengharuskan untuk siswa perempuan kususnya SD dan SMP yang  berambut panjang dikepang dua. Kata Adelia seorang murid di sana yang sekarang duduk di kelas VII dan menjadi guide kami selama disana selain peraturan pemerintah juga agar terlihat lebih rapi dan jegeg  atu dalam bahasa Indonesia cantik. Murid-murid disana selain ramah dan baik, mereka juga pintar. Walaupun mereka masih kecil ataupun usianya di bawah kami,namun semua pertanyaan yang kami lontarkanpun selalu mereka jawab dengan jelas.

Setelah acara sambutan sudah selesai , kamipu dipersilahkan untuk melihat berbagai lukisan dari murid-murid SMP 4. Lukisan mereka sungguh sangat indah. Ada lebih 100 lukisan yang dipajang disana. Stelah itu kamipun berjalan-jalan dan berkenalan denan murid SMP 4. Dan akhirnya kami menemukannya , namanya Adelia dan Dinda. Mereka sangatlah ramah dan baik pada kami. Mereka menunjukan semua rungan disana. Mulai ruang kelas, OSIS , kantin, laboraturium dan lain-lain.
Tidak tersa waktu yang diberikan sudah habis. Dan akhirnya kamipun berpamitan dan menuju ke Bus.tetapi sebelumnya kami sempat bertukar nomor handphone. Dan mereka mengantarkan kami sampai di gerbang sekoah. Dan kamipun melanjutkan perjalan ke Taman Wisata Sangeh.
-----

TAMAN WISATA ALAM SANGEH

Dari SMPN 4 Denpasar kami menuju ke objek wisata Sangeh .Tujuannya hanya satu yaitu untuk bertemu saudara-saudara kami.Ya..Kera ..Saudara satu ciptaan tuhan maksudnya.
Tempatnya indah,sejuk,dipenuhi oleh pepohonan,dan yang pasti penuh dengan kera-kera yang unyu-unyu.Baru masuk saja ,kami sudah disambut oleh belasan kera. Ada yang gemuk,ada pula yang kurus.

Taman Wisata Alam Sangeh, mungkin memang belum banyak dikenal oleh masyarakat Indonesia, padahal Sangeh terletak di sebuah pulau terkenal di Indonesia yaitu Bali. Taman Wisata Alam Sangeh terletak di Desa Sangeh, Badung, Bali, sekitar 20km dari Denpasar.

Taman Wisata Alam Sangeh memiliki pesona wisata hutan yang banyak dihuni oleh ratusan kera. Kera-kera Sangeh dahulu memang dikenal sangat liar dan seringkali mengganggu para pengunjung. Kera Sangeh juga dikenal sangat jahil, karena seringkali mengambil barang-brang pengunung yang akan dikembalikan bila kera-kera tersebut diberi sepotong makanan. Namun sekarang kera Sangeh tidak lagi seliar dan sejahil dahulu, karena sekarang kera-kera tersebut telah diurus dengan baik.
Kera Sangeh juga memiliki beberapa kelompok yang masing-masing kelompok memiliki satu pemimpin. Namun kelompok-kelompok tersebut memilki pimpinan tertinggi atau bisa dibilang raja dari seluruh raja kera yang ada di Sangeh. Pemimpin tertinggi ini berdiam ditempat yang paling luas di. Ditempat raja kera ini tinggal terdapat sebuah Pura Yang sangat terkenal kesakralannya yaitu Pura Bulit Sari.       
Entah bagaimana caranya, pemimpin kera dipilih karena memiliki kekuatan dan kharisma yang sangat luar biasa. Bahkan mereka memiliki hak-hak yang lebih dibanding kera lainnya, seperti saat mengawini kera betina atau saat mendapat jatah makanan. Bisanya raja kera akan mendapat jatah pertama sampai ia puas, sebelum memberikan jatah tersebut pada kera-kera lain.
Sebagian besar kawasan hutan wisata ini, menjadi tempat bermukim kera, hanya sebagian kecil saja yang dimanfaatkan para pengusaha untuk membuat beberapa kios tempat menjual beraneka ragam cinderamata.
Disana kami boleh memberi makan mereka dengan kacang yang dibeli di luar ataupun kacang yang kami bawa sendiri. Namun yang perlu diingat adalah cara memberi makannya. Kita cukup menadahkan tangan kita yang berisi kacang pada para kera dan biarkan mereka mengambilnya. Tenang saja karena mereka tidak akan melukai kita jika kita berlaku dan bersikap halus pada mereka.
Disana kami diajak berkeliling oleh pawang kera untuk melihat kelompok kera lainnya yang ada dalam hutan. Kami menyusuri jalan setapak. Kami dibuat kaget lantaran banyak kera yang tiba-tiba meloncat ke depan atau ke samping kami. Namun lucu juga sih mereka.
Setelah beberapa menit kami menyusuri jalan setapak,kami menemukan sebuah pohon yang amat sangat aneh. Pohon ini tinggi dan besar. Dan pohon itu dinamai pohon”Lanang wadon”. Hal yang unik dan menarik dari pohon itu adalah unsurnya yang mengandung suatu unsure dari lelaki dan wanita yaitu menyerupai kelamin. Seperti itulah.
Disana terdapat pula patung yang mukanya mirip kera namun tubuhnya tinggi dan besar bak dewa. Dewa kera mungkin.
Selain terdapat hutan kera , disana juga terdapat kios-kios kecil yang menjual berbagai macam cinderamata. Dan sampailah kami di pintu keluar. Karena haus dan lapar,sebagian dari kami membeli makanan dan minuman di kios-kios penjual jajanan disana. Dan selanjutnya kami melanjutkan mengunjungi tempat wisata lainnya.
----------

JOGGER

Joger merupakan pabrik kata-kata. Tidak salah memang banyak orang menyebutnya begitu. Kenapa namanya Joger sih? Menurut pemiliknya, Joseph Theodorus Wulianadi, yang cukup lama tinggal di Bali dan pernah berprofesi sebagai tour guide ini, nama Joger diambil dari gabungan namanya sendiri dan sahabatnya “Gerard”. Modal untuk memulai usaha ini didapat dari hadiah pernikahan Bapak Joseph di tahun 1981 dari Bapak Gerard. Jogger terletak di desa Luwus, Tabanan. Kalau kamu mau jalan-jalan ke Bedugul atau air terjun Gitgit, pasti akan melewati JOGER.

Jalan Jalan Ke Bali , tanpa singgah di Jogger, rasanya makan tanpa garam, ada yang kurang! Ya, Joger kini telah menjadi pilihan banyak wisatawan lokal yang sedang berlibur di pulau cantik ini.T-Shirt yang dihiasai dengan Pabrik kata kata memang membuat wisatawan mau membeli. T-shirt yang diproduksi Joger memang berisi kata-kata yang lucu, “nyeleneh”, nakal dan membuat orang menjadi penasaran akan maknanya.
Inilah Kata Beliau”
Saya mulai buka usaha pabrik kata-kata sekitar tahun 1980-an. Sebelumnya saya sempat menjadi pemandu turis karena latar belakang pendidikan saya adalah perhotelan. Dari sinilah ide awal pabrik kata-kata muncul. Untuk menjadi pemandu turis di Bali, harus ahli berbahasa Inggris. Dan orang sekarang malah dianjurkan bisa berbahasa Inggris; akibatnya sebagian masyarakat tidak memperdulikan bahasa sendiri.”.
--------

KEBUN RAYA BEDUGUL BALI
Bedugul terletak di Kecamatan Baturiti, Kabupaten Tabanan Bali. Jaraknya sekitar 62,6 km atau sekitar 1 jam 14 menit dari Bandara International Ngurah Rai dan 40 km dari Kota Singaraja lewat perjalanan darat. Tempat wisata di Bali ini menawarkan, keindahan pemandangan alam daerah pegunungan dan danau. Terletak pada ketinggian 1240 meter dari permukaan laut, dengan temperatur rata-rata 18 Celcius pada malam hari dan 24 Celcius pada siang hari. Tempatnya yang tinggi membuat obyek wisata ini selalu berhawa dingin dan berkabut. Kebun Raya Bedugul merupakan salah satu hutan lindung sebagai paru-paru udara pulau Bali.

Harga Tiket Masuk Kebun Raya Bedugul Bali:

  • Rp 7.000 per orang
  • tiket kendaraan roda dua Rp 3.000
  • kendaraan roda empat Rp 6. 000
  • kendaraan roda enam Rp 12.000
  • serta tiket mobil masuk Rp 12.000
Setelah lelah berjalan- jalan di kebun raya, jangan lupa singgah di pasar tradisional Candi Kuning. Tersedia bermacam-macam sayuran seperti wortel, sayur ijo, kembang kol, dan tomat. Ada juga buah strawberry, salak, jeruk dan markisa segar hasil panen dari penduduk setempat. Banyak juga pedagang jagung manis rebus yang mantap dinikmati dengan dinginnya udara pegunungan. Barang barang kerajinan khas Bali seperti ukir- ukiran,  baju Bali, kain pantai juga banyak dijual di pasar ini.
Obyek wisata yang letaknya berdampingan dengan Kebun Raya Bedugul, adalah Danau Beratan. Merupakan wilayah Desa Candi Kuning , Kecamatan Baturiti kabupaten Tabanan. Cuaca yang sejuk di siang hari dapat dinikmati dengan menyewa kapal boat atau sampan untuk mengelilingi danau. Di tengah danau terdapat subuah pura yang disebut Pura Ulun Danu tempat pemujaan Sang Hyang Dewi Danu sebagai pemberi kesuburan. Di sekitar danau sering dijadikan  salah satu lokasi foto pre wedding di Bali oleh wisatawan manca negara dan wisatawan domestik.

Di sepanjang jalan menuju Kebun Raya Bedugul dan Danau Beratan, banyak dibangun penginapan dan restoran. Restoran tersebut menyediakan menu masakan Indonesia, seafood dan menu International. Harganya pun bervariasi. Pedagang- pedagang makanan kecil dan pedagang acung juga terdapat di pinggir jalan di tepi danau. Obyek wisata ini sangat cocok bagi keluarga dan pasangan yang ingin berlibur ke Bali.
 Pengalaman kami selama di Kebun Raya Bedugul sangat mengasyikan, apa lagi dengan adanya kebut yang menyegarkan udara pada saat itu. Kami datang ke Kebun Raya Bedugul pada waktu sore hari, kurang lebih dari jam 18.10 dan kami pulang tepat jam 18.30. Sebenarnya kami masih belum puas berada di Kebun Raya Bedugul hanya dua puluh menit, tapi apa daya, waktu tidak memungkinkan untuk berada lama- lama di tempat tersebut.
Disana kami menikmati indahnya Kebun Raya Bedugul yang indah ini, dan sampai akhirnya, kami berkeinginan untuk berfoto – foto, ditemani kawan dan tak lupa juga kabut yang ikut berfoto bersama kami. Selain itu, kami juga membeli sedikit makanan untuk mengisi perut kami yang sedang kedinginan. Sedikit kehangatan di perut kami, sangat bermanfaat bagi kami.
-----

Perjalanan Pulang

            Perjalanan terakhir kita di Bali adalah mengunjungi Bedugul,kami pulang dari Bedugul kira-kira pukul 18.30 WITA.Lalu kami melanjutkan perjalanan menuju Pelabuhan Gilimanuk , Bali.Perjalanan menuju Pelabuhan Gilimanuk dari Bedugul kurang lebih 45 menit.Setibanya kami disana,kami langsung turun dari bus dan menuju ke kapal Marina.Kami pun kemudian mencari tampat duduk yang telah disediakan.Tak lama setelah itu,kapal pun berlayar dan saatnya kami mengucapakn “goodbye Bali and welcome Java”.
            Kapalpun berlayar kurang lebih selama 1 jam. Perasaan senang dan sedih bercampur aduk menjadi satu. Kami sedih karena meninggalkan Bali secepat ini. Jujur kami belum puas berada di Bali tapi kami senang mendapat banyak pengalaman di Bali. Kami juga senang karena dapat kembali ke tanah asal kami,bertemu kembali dengan keluarga kami.
            Perjalanan pulang menuju Wonosobo memang sangat melelahkan. Kami merasa lelah namun dalam hati terselip rasa senang karena akhirnya kami dapat menikmati indahnya Pulau Bali dan bersenang-senang disana. Dan terpenting adalah mendapatkan banyak sekali pengalaman berharga selama disana.
            Huh, akhirnya kamipun tiba di Wonosobo dengan selamat. Hal yang paling utama dan pertama setibanya di Wonosobo adalah mengucapkan “Horee….”
            Wow.. kamipun tidak menyangka perjalanan pulang begitu cepat. Kami sungguh sudah tidak sabar untuk bertemu kembali dengan keluarga kami. Tentunya karena kami sudah rindu pada keluarga yang kami tinggalkan selama beberapa hari.
            Yuhuuuu finally kami tiba di SMP tercinta kami SMP N 1 Wonosobo. Di  pintu gerbang SMP sudah berkumpul banyak orang tua siswa yang menunggu datangnya anak mereka.
----

PENUTUP
A.   Kesimpulan

Karyawisata dan Sister School yang di programkan dan dilaksanakan oleh pihak sekolah sangat bermanfaat untuk menambah pengalaman dan wawasan siswa. Dari pengalaman kami berkaryawisata dan sister school ke pulau Bali kami dapat mengambil banyak hikmah.
 
B.   Saran

Mengingat banyaknya manfaat yang diperoleh dari kegiatan Karyawisata dan Sister School, maka saran yang kami ajukan adalah :
1.      Pihak sekolah selalu memrogramkan kegiatan karyawisata dan sister school setiap tahunnya.
2.      Berkaitan tugas akhir yang diwajibkan kepada siswa, maka sebaiknya pihak sekolah menetapkan obyek wisata yang dikunjungi adalah obyek wisata yang bermanfaat untuk menambah wawasan dan pengetahuan siswa.
3.      Agar kenyamanan karyawisata dan sister school tetap terjaga, sebaiknya pihak sekolah lebih meningkatkan berbagai fasilitas seperti, kendaraan, penginapan peserta, maupun kesehatan.
4.      Setelah kegiatan karyawisata dan sister school selesai dilaksanakan, pihak sekolah memberikan waktu libur sehari guna meringankan badan yang kelelahan.
----
Daftar Pustaka

id.wikipedia.com/bedugul
id.wikipedia.org/wiki/Pantai_Kuta
tanjungbenoa.com/
tanjungbenoa.us/tag/pulau-penyu-bali/

NB : Mohon maaf, gambar tidak ditampilkan!











 













 









 


                     
 



 

 


 






 


 



 





 


 

 




 


 

  












 








                                                                                                      


 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar