LAPORAN WISATA DAN
SISTER SCHOOL KE BALI
Disusun oleh :
1.
Maratus
Khasanah (16/
VIII F)
2.
Rahmanisa
Laila Fitri (23/ VIII F)
3.
Septi
Rosana (27/ VIII F)
4.
Widhi
Sarwsestri F. (29/ VIII F)
5.
Zaki
Fajar Rokhmah (30/ VIII F)
SMP NEGERI 1
WONOSOBO
RINTISAN SEKOLAH BERTARAF INTERNASIONAL
Website :http//www.smpn1wonosobo. sch.id
email;humas.spenza@gmail.com
Jalan Pemuda 7 Wonosobo (0286) 321012 Fax(0286) 324970
Wonosobo 56311
---------
MOTTO
Pengalaman adalah guru yang
paling berharga dalam kehidupan
Tidak usah kebahagiaan
jauh-jauh ke negeri seberang,karena justru kebahagiaan ada di sekitar kita
Orang yang hebat adalah orang
yang mau membagikan ilmunya kepada orang lain
Life is an adventure
Life is never flat
Kemauan dan kemampuan adalah
kunci untuk mencapai keberhasilan
Ambillah resiko untuk memulai
sesuatu yang baru
Tindakan tanpa strategi adalah
kebodohan
Perbuatan baik tidak
membutuhkan pujian
Pembelajaran adalah perubahan
----------
PERSEMBAHAN
Laporan ini kami sembahkan kepada :
1.
Ibu Eko Hastuti
Selaku guru Bahasa Indonesia, dalam membimbing
penyusunan laporan ini.
2.
Orang Tua
Yang selalu memberikan dukungan dan dorongan serta
mendoakan kami.
3.
Teman – teman
Yang telah membantu menyelesaikan laporan ini.
4.
Biro Perjalanan “ MULIA TOUR & TRAVEL ”
Yang telah menemani selama perjalanan.
5.
Pembaca
Yang telah berkeinginan untuk membaca laporan kami,
dan semoga bermanfaat.
------------
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum Wr. Wb.
Segala puja dan puji kami panjatkan
kehadirat Allah SWT atas berkah, rahmat dan hidayah-Nya sehingga kami dapat
menyelesaikan laporan perjalanan Karya Wisata dan Sister School ke Bali.
Laporan perjalana ini kami susun
guna memenuhi tugas dari sekolah, khususnya mata pelajaran Bahasa Indonesia di
SMP Negeri 1 Wonosobo.
Laporan ini diharapkan dapat
memberikan manfaat bagi siapa pun yang membacanya. Dengan begitu, pembaca dapat
mengenal sedikit demi sedikit tenteng apa dan bagaimana keadaan di pulau Bali.
Tak lupa kami mengucapkan banyak
terima kasih kepada semua pihak yang teah membantu kami dalam menyusu laporan
ini. Berkat bimbingan dan arahannya, laporan ini dapat kami selesaikan.
Kami menyadari bahwa karya tulis
yang kami susun masih banyak kekurangannya. Oleh karena itu, kritik dan saran
darri para pembaca sangat kami harapkan demi perbaikan dalam pelaksanaan tugas
– tugas selanjutnya.
Semoga karya tulis ini bisa
digunakan sebagai salah satu bahan bacaan bagi para siswa yang akan menyusun
karya tulis pada masa yang akan dating. Amiin…
Wassalamualaikum Wr. Wb.
Wonosobo, 04 Mei 2012
Penyusun,
--------------------
DAFTAR ISI
1)
Motto ……………………………................................ 2
2)
Persembaha…………………………....……………… 3
3)
Kata Peng…………………………….………………. 5
4)
Daftar Isi………...………………………................... 6
5)
Pendahuluan……………………………….................. 7
6)
Isi :
Ø Hari Pertama…………………………………... 8
Ø Hari Kedua………………………….................. 8-10
Ø Hari Ketiga…………………………................. 11-22
Ø Hari Keempat………………………................. 23-28
Ø Hari Kelima…………...…………………….... 29
7)
Penutup………………….………………............ ..... 30
8)
Daftar Pustaka…………… ……………………….. 31
9)
Lampiran………………………………..... 32-36
--------
PENDAHULUAN
Kegiatan Karyawisata dan Sister School merupakan salah satu program sekolah
untuk mengisi kegiatan Mid Semester Dua, kelas delapan SMP Negeri 1 Wonosobo.
Kegiatan ini berbeda dari tahun sebelumnya, karena kami melaksanakan karya
wisata dan sister school ke pulau Bali, dan itu merupakan kegiatan yang pertama
kali dilaksanakan oleh siswa SMP di Wonosobo.
Pihak sekolah memilih pulau Bali sebagai tempat untuk karyawisata karena
pulau Bali memilikim pesona alam yang menakjubkan. Selain kegiatan karyawisata,
sekolah kami juga mengadakan kegiatan sister school di SMP Negeri 1 & 4
Denpasar.
- Latar Belakang Pariwisata
1.
Merupakan
program sekolah dan OSIS tahun 2011 – 2012.
2.
Guna
melakukan pembelajaran di luar kelas atau di luar sekolah dengan mengunjungi
museum dan situs – situs budaya.
3.
Untuk
mendukung adanya penilaian akreditasi sekolah.
4.
Belajar
pada suasana yang berbeda atau di luar sekolahuntuk melepas kejenuhan dari
kegiatan rutinitas yang menjenuhkan.
- Tujuan Pariwisata
1.
Siswa
dapat belajar secara langsung dengan mengunjungi museum atau situs – situs
budaya.
2.
Melepas
kejenuhan siswa ketika belajar di sekolah
3.
Menambah
pengalaman dan wawasan.
4.
Menambah
pengetahuan budaya daerah lain.
- Latar belakang Sister School
1.
Sister
School merupakan program RSBI tahun 2011 – 2012.
2.
Menjalin
kerjasama antara sekolah RSBI atau SBI dalam bidang program sekolah, program
kurikulum, program kesiswaan, dan lain-lain.
3.
Untuk
mengukur perkembangan dan kemajuan SMP Negeri 1 Wonosobo dengan sekolah
unggulan lainnya, baik dalam bidang akademik mau pun non akademik.
4.
Mencari
informasi kegiatan unggulan di sekolah yang dikunjungi untuk dikembangkan di
SMP Negeri 1 Wonosobo.
5.
Mengikutsertakan
siswa untuk mengikuti KBM di sekolah yang dikunjungi.
6.
Tukar
Budaya.
- Tujuan Sister School
1.
Menjalin
kerjasama antar sekolah RSBI.
2.
Untuk
menjalin tali persaudaraan antar sekolah.
3.
Sebagai
tolak ukur perkembangan SMP Negeri 1 Wonosobo.
4.
Mencari
kegiatan unggulan SMP lain untuk dikembangkan di SMP Negeri 1 Wonosobo.
5.
Tukar
Budaya.
--------
Perjalanan Berangkat
Perjalanan diawali pada tanggal 13
April 2o12. Kami berkumpul di halaman SMP N 1 Wonosobo pukul 07.00 WIB untuk
mendengarkan beberapa instruksi dari panitia Karya Wisata. Setelah selesai
mendengarkan instruksi kamipun berdo’a bersama. Lalu kami menuju bus yang di
parker di depan Masjid Jami’ dengan membawa barang bawaan kami masing-masing.
Kami memasukkan koper kami kebagasi dan kami masuk ke bus dengan perasaan
senang dan sedih yang menghiasi hati kami. Senang karena tinggal menghitung jam
saja kami akan segera menginjak Pulau Dewata.tapi kami sedih karena kami akan
berpisah dengan orang tua kami untuk beberapa hari. Setelah semuanya beres,
buspun berjalan.
Ternyata saat kami smpai di Kecamatan Kertek ada kecelakaan antara sebuah truk dengan mobil, dan itu menyebabkan
perjalanan kami sedikit terganggu. Rute yang kami lewati setelah keluar dari
Kabupaten Wonosobo adalah Temanggung, Ambarawa, Salatiga, Boyolali, Solo, Sragen,
, Madiun, ,Jombang, Mojkerto, Pasuruhan, Probolinggo, Sitbondo, Banyuwangi.
Namun saat kami tiba di Madiun tepatnya setelah makan malam,terjadi kemacetan
selama kurang lebih 8 jam akibat kecelakaan sebuah truk pertamina yang
terguling. Setelah keluar dari kemacetan kamipun melanjutkan perjalanan menuju
ke pelabuhan “Ketapang”, Banyuwangi. Kami tiba disana pukul 17.00 WIB dan
menyebrang selama kurang lebih 30 menit menuju Pelabuhan ”Gilimanuk”, Bali.
Kamipun tiba di Pelabuhan “Gilimanuk” pukul 19.30 WITA. Kemudian menuju Hotel
“Made Bali” selama 3 jam dengan melewati rute kabupaten Negara,Tabanan,Badung.
Dalam perjalanan kami makan malam dengan nasi kotak di bus. Sambil menikmati
pemandangan malam di Bali. Dan akhirnya kamipun sampai di Hotel.
----------
HOTEL MADE
BALI
Hotel Made terletak di Jl. Raya
Sempidi No. 41 Badung, Bali. Hotel ini menyediakan berbagai fasilitas yang
memadai seperti, Refleksi, pool, art shop, mini market, beauty salon, dan
parker. Bentuk dan model kamar di hotel ini juga beranekaragam, ada kamar
standard, kamar superior, dan kamar deluxe. Kita juga dapat menyelenggarakan
acara di hotel ini misalnya, wedding dan mice.
Perjalanan
kami sesampainya di hotel sangatlah melelahkan, apalagi dengan ditambah macet
di jalan yang sangatlah lama, yaitu delapan jam. Bayangkan aja, seberapa
lelahnya kami semua. Kami sampai di hotel kira – kira pukul 24.00 malam,
setelah itu, kami mengambil barang kami yang ada di bagasi bis, dan bersiap
untuk mencari kamar yang siap untuk kami tempati.
Kami berlima mendapatkan kamar
nomer 21D, dan letak kamar tersebut berada di lantai paling atas yaitu lantai
tiga, dan kamar kami berada di paling pojok gedung. Sebelah kamar kami juga
terdapat Pure yang cukup luas, dan digunakan untuk sembahyang oleh para umat
hindhu. Sayangnya, waktu kami sedang berada di sana, belum ada yang mulai
bersembahyang.
Sebenarnya, kami lumayan takut
mendapat kamar tersebut, karena letaknya yang jauh dari teman – teman yang
lain, juga kamar yang paling pojok maupun paling atas, tapi apa daya, kami tak
bisa menolaknya lagi, karn takdir kami sudah mendapat bagian tersebut.
Hari pertama
kami berada di hotel sangatlah menyenangkan, karena kami semua kecapekan yang
dibuat karna perjalanan yang jauh dan lama. Setelah kami memasuki ruang tidur,
kami segera mandi dan merapikan barang bawaan kami. Kemudian kami bergegas
untuk beristirahat untuk mempersipkan kegiatan yang akan kami lakukan di hari
esok. Namun, kami berlima tak ada yang bisa tidur, malahan kami bercerita dan
melihat televise yang sudah di sediakan oleh hotel, kami melakuka ini demi dapat
beristirahat. Akhirnya kami tidur juga, tapi kami bangun pagi – pagi sekali
karna merasa tidak terbiasa tidur di hotel.
Setelah kami bangun tidur, kami
bergantian untuk mandi dan mulai berwisata mengunjungi satu per satu tempat
yang akan kami kunjungi.
Hari kedua kami di hotel. Sepulang dari tempat wisata Garuda
Wisnu Kencana ( GWK ), kami diantar pak sopir untuk kembali ke hotel. Tak
berbeda dangan hari pertama kami di hotel, hari ini kami sangatlah lelah,
melebihi lelahnya hari pertama. Kami bergegas untuk membersihkan badan dan
mempersiapkan untuk meninggalkan hotel sebelum kami beristirahat.
Paginya
kami bangun jam 05.00 pagi untuk mempersiapkan pergi ke SMP Negeri 1 & 4
Denpasar untuk mengisi kegiatan Sister School. Untungnya kami berlima mendapatkan
kunjungan ke SMP yang sama, yaitu SMP Negeri 4 Denpasar. Setelah kami selesai
bergatian mandi, kami bersiap – siap untuk sarapan dan bergegas untuk pergi
Sister School. Kami berangkat sister school jam 09.00 pagi dari hotel, dengan
sedikit rasa kangen karna akan meninggalkan hotel Made yang indah ini. Kemudian
kami meninggalkan hotel untuk pergi sister school, mengunjungi tempat wisata
yang belum kami kunjungi dan segera meninggalkan pulau Dewata, Bali dan kembali
ke pulau Jawa.
----------
JAMBE BUDAYA
JAMBE BUDAYA
merupakan tempat dimana pementasan Tari Barong & Kris diselenggarakan.
Tempat ini terletak di Jln. Pasekan Batubulan, Gianyar, Bali.
TARI BARONG DAN
KRIS
Tari barong
menggambarkan pertarungan antara kabajikan melawan kebatilan, Barong adalah
binatang purbakala melukiskan kebajikan dan rangda adalah binatang purbakala
yang maha dahsyat menggambarkan kebatilan.
GENDING PEMBUKAAN
Barong dan kera sedang berada di dalam hutan yang lebat. Kemudian
munculah tiga orang bertopeng menggambarkan tiga orang yang sedang membuat tuak
di tengah-tengah hutan, yang mana anaknya telah dimakan oleh harimau. Ketiga
orang itu sangat marah dan menyerang harimau (barong) itu dan dalam pekelahian
ini hidung diantara salah seorang dari tiga orang itu digigit oleh kera tadi.
BABAK PERTAMA
Dua orang penari muncul dan mereka adalah pengikut-pengikut dari
rangda sedang mencari pengikut dewi kunti yang sedang dalam perjalanan untuk
menemui patihnya
BABAK KEDUA
Pengikut-pengikut dewi kunti tiba, Salah seorang
dari pengikut randa berubah rupa menjadi setan (semacam rangda) dan memasuki
roh jahat kepada pengikut dewi kunti yang menyebabkan mereka bisa menjadi
marah. Keduanya menemui patih dan bersama-sama menghadapi dewi kunti.
-----
BABAK KETIGA
Munculah dewi
kunti dan anaknya sadewa dan dewi kunti telah berjanji kepada rangda untuk
menyerahkan sadewa menjadi korban. Sebenarnya dewi kunti tidak sampai hati
mengorbankan anaknya sadewa kepada rangda tetapi setan (semacam rangda)
memasuiki roh jahat kepadanya yang menyebabkan dewi kunti bisa menjadi marah
dan tetap berniat mengorbankan anaknya kepada patihnya untuk membuang sadwa ke
dalam hutan dan patih inipun tidak luput dari kemasukan roh jahat oleh setan
itu sehingga sang patih dengan tiada perasaan kemanusiaan, menggiring sadwa ke
dalam hutan dan mengikatnya dimuka istana sang rada.
BABAK KEEMPAT
Turunlah dewa
siwa dan memberikan keabadian hidup kepada sadewa dan kejadian ini tidak
diketahui oleh randa. Dan kemudian datanglah rangda untuk mengoyak-ngoyak dan
membunuh sadwa tetapi tidak dapat dibunuhnya karena kekebalan yang
dianugerahkan oleh dewa siwa. Rangda menyerah kepada sadewa dan memohon untuk
diselamatkan agar dengan demikian dia bisa masuk surga. Permintaan ini dipenuhi
oleh sadewa. Sang Rangda mendapatkan sorga.
BABAK KELIMA
Kilika salah
seorang pengikut rangda menghadap kepada sadewa untuk diselamatkan juga tetapi
ditolak oleh sadewa. Penolakan ini menimbulkan perkelahian dan kalika merubah
rupa menajdi babi hutan dan didalam pertarungan antara sadewa melawan babi
hutan sadewa mendapatkan kemenangan. Kemudian kalika (babi hutan) ini berubah
menjadi burung tetapi tetap dikalahkan.
Dan akhirnya (burung) berubah rupa lagi menjadi rangda oleh karena
saktinya rangda ini maka sadewa tidak dapat membunuhnya dan akhirnya sadewa
berubah rupa menjadi barong karena sama saktinya maka pertarungan antara barong
melawan rangda ini tidak ada yang menang dan dengan demikian pertarungan dan
perkelahian ini berlangsung terus abadi kebajikan melawan kebatilan. Kemudian
muncullah pengikut-pengikut barong masing-masing dengan kerisnya yang hendak
menolong barong dalam pertarungan melawan rangda. Mereka ini semuanyapun tidak
berhasil melumpuhkan kesaktian sang randa.
Sebelum masuk ke arena pertunjukan kami diberi selebaran kertas berisi
deskripsi tari yang akan dipertunjukkan yaitu “Tari Barong”.agar kami dapat
mengerti isi kandungan dalam cerita tersebut. Karena tarian tersebut berdialog
menggunakan bahasa Sanskerta. Saat kami sampai di pintu menuju arena kami
difoto oleh photografi disana,dimana yang nantinya foto tersebut akan dibuat
menjadi gantungan. Dan kami dapat mendapaatkannya dengan mengeluarkan uang Rp.
10.000,- . pertunjukan itu berjalan selama kurang lebih 1 jam. Selain kami
disana juga terdapat banyak turis lain, baik turis domestic maupun manca
Negara. Tidak terasa pertunjukkan tersebut akhirnya selesai. Kamipun bergegas
menuju bus untuk melanjutkan perjalanan kami ke Pantai Sanur.
---------
PANTAI SANUR BALI
Pantai Sanur adalah sebuah tempat
pelancongan pariwisata
yang terkenal di pulau Bali.
Tempat ini letaknya adalah persis di sebelah timur kota Denpasar, ibukota Bali.
Sanur berada di Kotamadya Denpasar.
Sanur saat Matahari Terbit
Pantai
Sanur terutama adalah lokasi untuk berselancar (surfing). Terutama ombak
pantai Sanur sudah termasyhur di antara para wisatawan mancanegara. Tak jauh
lepas Pantai Sanur terdapat juga lokasi wisata selam dan snorkeling. Oleh
karena kondisinya yang ramah, lokasi selam ini dapat digunakan oleh para
penyelam dari semua tingkatan keahlian.
Pantai Sanur juga dikenal sebagai Sunrise beach
(pantai Matahari terbit) sebagai lawan dari Pantai Kuta.
Karena lokasinya yang berada di sebelah timur pulau
Bali, maka pantai Bali ini menjadi lokasi yang tepat untuk menikmati sunrise
atau Matahari terbit. Hal ini menjadikan tempat wisata ini makin menarik,
bahkan ada sebuah ruas di pantai Sanur ini yang bernama pantai Matahari Terbit
karena pemandangan saat Matahari terbit sangat indah jika dilihat dari sana.
Sepanjang pantai Bali ini menjadi tempat yang pas
untuk melihat Matahari terbit. Apalagi sekarang sudah dibangun semacam sanderan
yang berisi pondok-pondok mungil yang bisa dijadikan tempat duduk-duduk
menunggu Matahari terbit. Selain itu, ombak di pantai ini relatif lebih tenang
sehingga sangat cocok untuk ajang rekreasi pantai anak-anak dan tidak
berbahaya.
Selain
itu, pengunjung bisa melihat Matahari terbit dengan berenang di pantai.
Sebagian kawasan pantai ini mempunyai pasir berwarna putih yang eksotis.
Dilengkapi dengan pohon pelindung, pengunjung bisa duduk-duduk sambil menikmati
jagung bakar ataupun lumpia yang banyak dijajakan pedagang kaki lima.
Sepanjang
tempat wisata pantai Bali ini sekarang sudah dilengkapi dengan penunjang wisata
berupa hotel, restoran ataupun kafe-kafe kecil serta art shop. Salah satu hotel
tertua di Bali dibangun di pantai ini. Hotel ini bernama Ina Grand Bali Beach
yang terletak persis di tepi pantai. Selain itu, sepanjang garis pantai juga
dibangun semacam area pejalan kaki yang seringkali digunakan sebagai jalur
jogging oleh wisatawan ataupun masyarakat lokal. Jalur ini terbentang ke arah
selatan melewati pantai Shindu, pantai Karang hingga Semawang sehingga
wisatawan bisa berolahraga sekaligus menikmati pemandangan pantai di pagi hari.
Dalam hari pertama kami berwisata,
obyek wisata yang selanjutnya kami kunjungi setelah Jambe Budaya, kami
mengunjungi Pantai Sanur yang indahnya tak tertahankan. Kami mengujungi pantai
Sanur kira – kira pukul 11.20 dan pulang pukul 12.00. Disana kami melihat ombak
yang besar dangan suaranya yang merdu, telah berhasil kami nikmati bersama
dengan perasaan kagum.
Suasana di tempat tersebut, tetap
segar meskipun panas matahari tetap membakar kita, tapi itu tidak menghalangi
kita untuk menikmatinya. Kegiatan selain berfoto, tentunya kami bermain air
laut yang segar untuk di kenalkan kepada kulit kami, karna pantai tersebut
adalah pantai yang baru dan pertama kalinya kami kunjungi selama kami di bali.
Dipinggir pantai tersebut, terdapat batu karang yang besar yang digunakan untuk
mencegah abrasi dari air laut, selin itu juga digunakan untuk menambah
keindahan pantai, dan sebagai tempat untuk berjalan menuju ke bawah pasir
pantai Sanur. Kami juga sempat menyapa salah satu turis yang sedang mengunjungi
pantai Sanur.
Di pantai Sanur,
semua teman kami sangat menikmati air laut pantai Sanur, tetapi salah satu
teman kami alas kakinya terbawa ombak, sampai akhirnya bisa di selamatkan.
Tentu perasaan kami sangat senang dan merasa ingin tetap berada di pantai
Sanur, rasa tak ingin kembali ternyata dapat di kalahkan oleh TL(Tour Leader)
kami, yang menyuruh kami, untuk segera meninggalkan tempat tersebut. Meskipun
kami sedikit kecewa, tetapi kami tetap melanjutkan perjalanan selanjutnya, dan
meningalkan pantai Sanur yang indah ini.
---------
MONUMEN BAJRA SANDHI
Rombongan kami tiba di museum Bajra Sandi pukul 12.10 . setelah menempuh perjalanan selama kira-kira 10 menit dari Pantai Sanur. Bus kami parkir di tepi jalan yang saat itu sedang sepi dan aman untuk kami berjalan.
Dari tempat parker bus ,kami berjalan selama beberapa menit
menyusuri taman Bajra Sandhi yang amat sangat luas hingga kami kelelahan.
Monumen Bajra Sandhi merupakan
Monumen Perjuangan Rakyat Bali untuk memberi hormat pada para pahlawan serta
merupakan lambang persemaian pelestarian jiwa perjuangan rakyat Bali dari
generasi ke generasi dan dari zaman ke zaman serta lambang semangat untuk
mempertahankan keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Hal ini dapat
dilihat dari 17 anak tangga yang ada di pintu utama, 8 buah tiang agung di
dalam gedung monumen, dan monumen yang menjulang setinggi 45 meter. Lokasi
monumen ini terletak di depan Kantor Gubernur Kepala Daerah Propinsi Bali yang
juga di depan Gedung DPRD Propinsi Bali Niti Mandala Renon persisnya
di Lapangan Puputan Renon.
Monumen
ini dikenal dengan nama “Bajra Sandhi” karena bentuknya menyerupai bajra atau
genta yang digunakan oleh para Pendeta Hindu dalam mengucapkan Weda (mantra)
pada saat upacara keagamaan. Monumen ini dibangun pada tahun 1987, diresmikan
oleh Presiden Megawati Sukarno Putri pada tanggal 14 Juni 2003. Tujuan
pembangunan monumen ini adalah unutuk mengabadikan jiwa dan semangat perjuangan
rakyat Bali, sekaligus menggali, memelihara, mengembangkan serta melestarikan
budaya Bali untuk diwariskan kepada generasi penerus sebagai modal melangkah
maju menapak dunia yang semakin sarat dengan tantangan dan hambatan.
Monumen ini berisikan 33 diorama yang menggambarkan
perjalanan sejarah dari masa Prasejarah (300.000 S.M) yang manusianya masih berpindah-pindah
dan sangat tergantung dari alam, sampai pada masa mengisi kemerdekaan
(1950-1975) dimana Bali membangun di segala bidang, yaitu: politik, ekonomi,
dan social budaya. Mengetahui dan memahami perjalanan sejarah, jiwa dan
semangat perjuangan rakyat Bali dari masa ke masa ini dapat diharapkan
memperkokoh jati diri dan budaya, lebih-lebih pariwisata di Bali di kembangkan
sebagai pariwisata Budaya, agar tidak tergerus oleh harus globalisasi,
mengingat derasnya pengaruh luar akibat kemajuan teknologi di bidang informasi,
transportasi dan turisme.
Wujud fisik bangunan kental dengan makna falsafah
agama Hindu, yakin Lingga-Yoni : monumennya sendiri sebagai lambang lingga
sedangkan dasar bangunan sebagai Yoni. Di samping Lingga-Yoni, tertera juga
cerita Pemutaran Mandhara Giri di Ksirarnawa yang diambil dari petikan Adi
Parwa.
Pada bangunan monumen terlihat:
- Guci Amertha, disimbolkan dengan kumba (semacam periuk) yang terlihat di bagian atas monumen.
- Ekor Naga Basuki terwujud dekat Swamba dan kepalanya pada Kori Agung.
- Badan Bedawang Akupa diwujudkan pada landasan monumen, kepalanya pada Kori Agung.
- Gunung Mendara Giri diwujudkan dengan monumen yang menjulang tinggi.
- Kolam mengelilingi monumen, diibaratkan sebagai Ksirarnawa (lautan susu).
Keseluruhan data daerah monumen berbentuk segi
empat bujur sangkar dengan penerapan konsepsi Tri Mandala :
- Sebagai Utama Mandala adalah pelataran/gedung yang paling ditengah
- Sebagai Madya Mandala adalah pelataran yang mengitari Utama Mandala
- Sebagai Nista Mandala adalah pelataran yang paling luar yang mengitari Madya Mandala
Bangunan gedung monumen pada Utama Mandala
tersusun menjadi 3 lantai :
- Utamaning Utama Mandala adalah lantai 3 yang berposisi paling atas berfungsi sebagai ruang ketenangan, tempat hening-hening menikmati suasana kejauhan disekeliling monumen. Para pengunjung bisa melihat panorama Denpasar dari tempat ini. Pada saat cuaca cerah sehingga pemandangan Denpasar terlihat jelas. Untuk mencapai tempat ini harus melewati tangga melingkat yang lumayan tinggi.
- Madyaning Utama Mandala adalah lantai 2 berfungsi sebagai tempat diorama yang berjumlah 33 unit. Lantai 2 (dua) ini sebagai tempat pajangan miniatur perjuangan rakyat Bali dari masa ke masa. Dioramanya mirip dengan yang ada di Monas, Jakarta. Tapi yang di sini hanya menampilkan perjuangan rakyat Bali. Mulai zaman kerajaan, masuknya Hindu, Majapahit, penjajahan, perang kemerdekaan, hingga saat ini.
Di bagian luar sekeliling ruangan ini terdapat
serambi atau teras terbuka untuk menikmati suasana sekeliling.
- Nistaning Utama Mandala adalah lantai dasar Gedung Monumen, yang terdapat ruang informasi, ruang keperpustakaan, ruang pameran, ruang pertemuan, ruang administrasi, gedung dan toilet. Ditengah-tengah ruangan terdapat telaga yang diberi nama sebagai Puser Tasik, delapan tiang agung dan juga tangga naik berbentuk tapak dara.
Kami masuk ke museum dengan menaiki tangga. Hingga akhirnya
kami sampai di diorama berisi cerita perjuangan rakyat Bali melawan penjajah.
Kami diharuskan mengikuti arah jarum jam agar bisa memahami dan mengerti cerita
tersebut.
Setelah selesai
membaca dan memahaminya,kami naik ke atas untuk melihat pemandangan bali dari
atas. Kami naik melalui tangga yang memutar dan membuat kami pusing. Namun rasa
pusing tadi tergantikan oleh keindahan Bjra Sndhi dan sekitarnya yang terlihat
dari bagian atas museum. Puas kami
melihat-lihat dan berfoto-foto di atas,lalu kami turun dan beristirahat sejenak
setelahnya sembari melihat ikan-ikan yang berenang dengan riangnya di kolam
ikan di tengah museum.
Kami
melihat ruangan lain yang berisi foto-foto perjuangan rakyat bali. Kami
terkesan melihat foto-foto tersebut
hingga kami enggan meninggalkan ruangan tersebut. Namun sang guide telah
mengajak kami kembali ke bus untuk melanjutkan ke objek selanjutnya karena
waktu yang terbatas.
Kami kembali ke bus dengan rasa puas setelah melihat-lihat
perjuangan rakyat Bali melawan penjajah dan tentunya kami senang bisa mendapat
ilmu banyak setelahnya.
-------
PANTAI KUTA
Setelah
makan siang di “Kampung Kuta” kamipun melanjutkan perjalanan ke Pantai
Kuta.Kami menuju Pantai Kuta menggunakan transportasi umum,karena rute menuju
Pantai Kuta sempit dan tidak memungkinkan bus yang kami naiki masuk ke lokasi
tersebut. Kira-kira 15 menit dari tempat makan siang, dan akhirnya kami sampai
di sana. Kami tiba di sana pukul 14.30 WITA.
Kuta yang terletak di bagian
selatan pulau Bali, merupakan salah satu cikal bakal perkembangan pariwisata Bali.
Dulunya tempat ini merupakan perkampungan nelayan Bali dan seiring berkembangnya
pariwisata Indonesia dan Bali khususnya, penduduk lokal mulai menyewakan rumah pribadi
untuk disewakan sebagai tempat penginapan. Sekarang kawasan Kuta telah
berkembang menjadi ikon pariwisata Bali atau lebih dikenal dengan sebutan International city
karena merupakan tempat bertemunya wisatawan dari seluruh dunia dan juga
wisatawan lokal.Pantai Kuta terkenal dengan julukan “Pantai Matahari
Terbenam” atau “Sunset Beach”.
Sesampainya di sana kami langsung
disuguh dengan keindahan Pantai Kuta yang sangat memukau ditambah dengan
kealamian pasir putihnya. Walaupun kami tiba disaat yang kurang tepat, namun
keindahan Kuta tetap indah. Banyak sekali turis yang datang ke sana,baik turis
manca negara ataupun turis domestik. Di Kuta terdapat banyak pertokoan,
restoran dan tempat permandian serta menjemur diri. Selain keindahan pantainya,
pantai Kuta juga menawarkan berbagai macam jenis hiburan lain misalnya bar dan
restoran di sepanjang pantai menuju pantai Legian. Rosovivo, Ocean Beach Club,
Kamasutra, adalah beberapa club paling ramai di sepanjang pantai Kuta. Pantai
ini juga memiliki ombak yang cukup bagus untuk olahraga selancar (surfing),
terutama bagi peselancar pemula.
Kami di sana hanya bermain ombak dan menyapa-nyapa turis
mancanegara,sekaligus melatih kemampuan bahasa Inggris kami. Walaupun kami
hanya bermain ombak ,tapi tetap mengasyikkan. Keindahan pasir yang putihpun
kami manfaatkan untu menulis nama-nama kami. Tetapi disaat kami telah selesai
menulis nama-nama kami, ombakpun datang silih berganti. Dan akhirnya nama yang
kami tulispun hilang tersapu ombak. Rasanya memang sedikit kesal, tetapi semua
itu tidak berarti karena kekesalan itu telah dimusnahkan oleh indahnya Pantai
Kuta. Karena kami hanya diberi durasi selama 1 jam saja untuk menikmati
keindahan Pantai Kuta, tak terasa waktupun telah berakhir. Dan akhirnya kamipun
pulang dan melanjutkan perjalan menuju Tanjung Benoa.
-------
-------
TANJUNG BENOA
Dari Pantai Kuta kamipun
langsung menuju Tanjng Benoa . Tanjung Benoa terletak di ujung selatan – timur
(tenggara) pulau Bali berdekatan dengan Nusa Dua, masuk dalam wilayah
administratif Kecamatan Tanjung Benoa, Kabupaten Badung. Lokasinya yang berada
di ujung sempit membuatnya disebut tanjung. Namun justru inilah yang
menyebabkannya cukup unik.
Dengan keindahan pantai dan
lautnya, membuat Tanjung Benoa dikenal sebagai tempat wisata air atau dalam
bahasa kerennya disebut Watersports. Kecuali surfing, di Tanjung benoa banyak
dijumpai olah raga air seperti Jetski,Banana Boat, Parasailing, Scuba Diving, Snorkeling,
Canoeing, Flying Fish, dan Pulau Penyu(turtle
Island).
Kami
hanya mengunjungi pulau penyu (turtle island) karena merupakan permainan tidak
basah. Dinamai pulau penyu, karena lokasi ini oleh warga
sekitar dijadikan sebagai tempat penangkaran penyu. Ceritanya, hewan penyu era
th 1990-an hampir mencapai kepunahannya di Bali.
Orang Bali gemar sekali makan daging penyu, karena rasanya enak
banget. Belum lagi kalau ada ritual di pura, Penyu adalah salah satu hewan
kurban yg wajib ada dan juga wajib untuk dijadikan lawar (makanan khas Bali).
Akibatnya, populasi penyu mengalami kemerosotan yg sangat drastis, bahkan nyaris
punah. Pemerintah kemudian membuat larangan penangkapan dan jual beli penyu
dengan alasan apapun. Kalau itu utk ritual di pura, hanya diperkenankan utk
pura2 besar saja dan ritual keagamaan yg bersifat besar, dan hanya 1 ekor saja
yg kecil.
Kami
menuju Pulau Penyu menggunakan perahu motor (speedboat).dengan dikenakan biaya
Rp 40.000,- . perjalanan hanya berlangsug kira-kira 15 menit dari Tanjung
Benoa. Sesampainya di sana kami disambut oleh penjaga pulau penyu. Dengan
dikenakan sumbangan sebesar Rp 5.000,- . ternyata didalam turtle island tidak
hanya terdapat penyu saja. Terati di sana juga ada berbagai binatang lain
seperti ular,burung Rajawali dll. Di sana kami juga diperbolehkan untuk
mengambil gambar dengan binatang-binatang di sana.
Berfoto
bersama rajawali dan ular adalah pengalaman yang paling menegangkan sekaligus
menyenangkan di sana. Walaupun kami sudah ditemani oleh pawang dari
masing-masih binatang,tetapi perasaan tegang dan takut itu masih ada. Karena
dirasa waktu sudah hampir berakhir, kamipun kembali ke Tanjung Benoa
menggunakan speedboat lagi.
Akhirnya
kamipun tiba di Tanjung Benoa lagi, dan melanjutkan perjalanan kami ke GWK
(Garuda Wisnu Kencana).
---------
GWK (Garuda Wisnu Kencana)
Perjalanan dari Tanjung Benoa menuju
GWK kurang lebih selama 1 jam 45 menit. GWK terletak di bukit Masah, kabupaten
Badung, kota Denpasar, Bali. Kami tiba di GK pukul 18.30 WITA. Sebelum masuk ke center area dari GWK.
Kami di beri sedikit penjelasan dan sejarah
mengenai GWK oleh guide. Sebenarnya
patung GWK ini belum selesai di bangun. Unuk menyelesaikan patung GWK masih
mengalami banyak tahap. Patung GWK ini di rancang oleh I Nyoman Nuarta seorang pematung terkenal di Bali. Patung
tersebut berwujud Dewa Wisnu yang dalam agama Hindu adalah Dewa
Pemelihara (Sthiti), mengendarai burung Garuda. Tokoh Garuda
dapat dilihat di kisah Garuda & Kerajaannya yang berkisah mengenai rasa
bakti dan pengorbanan burung Garuda untuk menyelamatkan ibunya dari perbudakan
yang akhirnya dilindungi oleh Dewa Wisnu.Patung ini diproyeksikan untuk
mengikat tata ruang dengan jarak pandang sampai dengan 20 km sehingga dapat
terlihat dari Kuta, Sanur, Nusa Dua hingga Tanah Lot. Patung Garuda Wisnu
Kencana ini merupakan simbol dari misi penyelamatan lingkungan dan dunia.
Patung ini terbuat dari campuran tembaga dan baja seberat 4.000 ton, dengan
tinggi 75 meter dan lebar 60 meter. Jika pembangunannya selesai, patung ini
akan menjadi patung terbesar di dunia dan mengalahkan Patung Liberty. Di
kawasan itu terdapat juga Patung Garuda yang tepat di belakang Plaza Wisnu
adalah Garuda Plaza di mana patung setinggi 18 meter Garuda ditempatkan sementara.
Pada saat ini, Garuda Plaza menjadi titik fokus dari sebuah lorong besar pilar
berukir batu kapur yang mencakup lebih dari 4000 meter persegi luas ruang
terbuka yaitu Lotus Pond. Pilar-pilar batu kapur kolosal dan
monumental patung Lotus Pond Garuda membuat ruang yang sangat eksotis. Dengan
kapasitas ruangan yang mampu menampung hingga 7000 orang, Lotus Pond
telah mendapatkan reputasi yang baik sebagai tempat sempurna untuk mengadakan
acara besar dan internasional.
Sebenarnya
lokasi awal yang akan kami tuju adalah street
theater dimana kami dapat menyaksikkan pertunjukkan sendra tari “Rama Shinta“. Namun, ketika kami tiba di
sana tempat pertunjukkan sudah dipenuhi oleh pengunjung lain. Kami sempat
kecewa karena kami tidak bisa menyaksikan pentunjukan itu. Kemudian, kami
memilih untuk jalan-jalan di area GWK. Kami berjalan menuju patung tersebut.
Kami sangat takjub setelah melihat bagian kepala patng garuda yang belum
selesai. Kami tambah terkejut lagi ketika
kami melihat patung Dewa wisnu yang belum selesai juga. Bagian-bagian patung
yang masih terpisah itu sudah sangat terlihat besar. Dan kami tidak bisa
bayangkan jika bagian-bagian patung tersebut disatukan . betapa besar,indah dan
gagahnya patung tersebut.
Di sana juga terdapat tempat
pemujaan yang mana jika kita membuat permohonan di sana , maka akan terkabul.
Tetapi untuk memasukinya kita harus dalam keadaan yang suci. Dari atas, dapat
melihat keindahan Bali di malam hari. Karena waktu yang diberikan hampir habis,
lalu kami kembali ke street theater.
Setelah sampai di street theater kamipun menyempatkan diri untuk berfoto-foto
di sana. Dan kami pulang menuju tempat makan malam di Yamuna“.
-----
Sister School di SMP 4 Denpasar
Kami tiba
di SMP N 4 Denpasar pukul 08.20 WITA. Ketika kami tiba di sana, kami langsung
disambut oleh warga sekolah dengan ramah dan diiringi dengan gamelan Bali.
Kamipun dipersilahkan untuk duduk. Acara diselenggrakan di halaman sekolah.
Tidak lupa pembawa acara dari SMP 4 mengucapkan selamat datang dan salam khas
Bali “Om swastiastu”. Setelah itu kami langsut disambut dengan tarian khas bali
yaitu tari Sekar Jagat dan tari Cendrawasih yang ditarikan langsug oleh murid
dari SMP 4 dengan diiringi musik gamelan has Bali yang di alunkan oleh para
murid juga. Setelah itu baru sambutan oleh Bp.Kepala sekolah dari SMP N 4 dan
sambutan ketua OSIS dari SMP 4. Kemudian dilanjutkan dengan sabutan dari Bp.
Heru sebagai wakil dari kepala sekolah dan sambutan dari siswa. Dan setelah itu
baru SMP kami yang giliran menunjukkan tarian dari daerah kami yaitu tari Sindung Lengger.
SMP N 4 Denpasar berada di Jalan Gunung Agung, Denpasar - BaliSMP N 4 Denpasar adalah salah satu dari beberapa sekolah terbaik di Bali. Walaupun SMP ini masih berstandar SSN tetapi SMP ini sudah memiliki segudang prestasi. Prestasinya juga bukan hanya dibdang akasemis , namu dari bidang non akasemispun juga banyak. SMP N 4 Denpasar melakukan KBM hanya sampai dengan hari Jum’at saja. Sedangkan hari Sabtu diisi dengan berbagai kegiatan ekskul. SMP ini memiliki 42 jenis ekstra kulikuler yang jenis-jenisnya bisa kita lihat di dekat pintu gerbang SMP. Di situ tertera jelas nama jenis ekskul,jumlah perserta dari masing-masing kelas. Cabangnya juga bermacam-macam mulai dari akademis, kesenian, lingkungan hidup, sosial, olahraga dan masih banyak lagi.pembelajaran dalam SMP ini menggunakan B.Indonesia untuk bahasa pengantarnya. Dan setiap guru juga berbeda-beda ada yang menggunakan manual dan ada yang menggunakan alat modern seperti laptop. Semua murid perempuan di sana rambutnya di kepang dua. Karena pemerintah dari Bali mengharuskan untuk siswa perempuan kususnya SD dan SMP yang berambut panjang dikepang dua. Kata Adelia seorang murid di sana yang sekarang duduk di kelas VII dan menjadi guide kami selama disana selain peraturan pemerintah juga agar terlihat lebih rapi dan jegeg atu dalam bahasa Indonesia cantik. Murid-murid disana selain ramah dan baik, mereka juga pintar. Walaupun mereka masih kecil ataupun usianya di bawah kami,namun semua pertanyaan yang kami lontarkanpun selalu mereka jawab dengan jelas.
Setelah acara sambutan sudah
selesai , kamipu dipersilahkan untuk melihat berbagai lukisan dari murid-murid
SMP 4. Lukisan mereka sungguh sangat indah. Ada lebih 100 lukisan yang dipajang
disana. Stelah itu kamipun berjalan-jalan dan berkenalan denan murid SMP 4. Dan
akhirnya kami menemukannya , namanya Adelia dan Dinda. Mereka sangatlah ramah
dan baik pada kami. Mereka menunjukan semua rungan disana. Mulai ruang kelas,
OSIS , kantin, laboraturium dan lain-lain.
Tidak tersa waktu yang diberikan
sudah habis. Dan akhirnya kamipun berpamitan dan menuju ke Bus.tetapi
sebelumnya kami sempat bertukar nomor handphone. Dan mereka mengantarkan kami
sampai di gerbang sekoah. Dan kamipun melanjutkan perjalan ke Taman Wisata
Sangeh.
-----
TAMAN WISATA ALAM SANGEH
Dari SMPN 4 Denpasar kami menuju ke objek wisata
Sangeh .Tujuannya hanya satu yaitu untuk bertemu saudara-saudara kami.Ya..Kera
..Saudara satu ciptaan tuhan maksudnya.
Tempatnya indah,sejuk,dipenuhi oleh pepohonan,dan
yang pasti penuh dengan kera-kera yang unyu-unyu.Baru masuk saja ,kami sudah
disambut oleh belasan kera. Ada yang gemuk,ada pula yang kurus.
Taman Wisata Alam Sangeh, mungkin memang belum banyak dikenal oleh masyarakat Indonesia, padahal Sangeh terletak di sebuah pulau terkenal di Indonesia yaitu Bali. Taman Wisata Alam Sangeh terletak di Desa Sangeh, Badung, Bali, sekitar 20km dari Denpasar.
Taman Wisata Alam Sangeh memiliki pesona wisata
hutan yang banyak dihuni oleh ratusan kera. Kera-kera Sangeh dahulu memang
dikenal sangat liar dan seringkali mengganggu para pengunjung. Kera Sangeh juga
dikenal sangat jahil, karena seringkali mengambil barang-brang pengunung yang
akan dikembalikan bila kera-kera tersebut diberi sepotong makanan. Namun
sekarang kera Sangeh tidak lagi seliar dan sejahil dahulu, karena sekarang
kera-kera tersebut telah diurus dengan baik.
Kera Sangeh juga memiliki beberapa kelompok yang
masing-masing kelompok memiliki satu pemimpin. Namun kelompok-kelompok tersebut
memilki pimpinan tertinggi atau bisa dibilang raja dari seluruh raja kera yang
ada di Sangeh. Pemimpin tertinggi ini berdiam ditempat yang paling luas di.
Ditempat raja kera ini tinggal terdapat sebuah Pura Yang sangat terkenal
kesakralannya yaitu Pura Bulit Sari.
Entah
bagaimana caranya, pemimpin kera dipilih karena memiliki kekuatan dan kharisma
yang sangat luar biasa. Bahkan mereka memiliki hak-hak yang lebih dibanding
kera lainnya, seperti saat mengawini kera betina atau saat mendapat jatah
makanan. Bisanya raja kera akan mendapat jatah pertama sampai ia puas, sebelum
memberikan jatah tersebut pada kera-kera lain.
Sebagian besar kawasan hutan wisata ini, menjadi
tempat bermukim kera, hanya sebagian kecil saja yang dimanfaatkan para
pengusaha untuk membuat beberapa kios tempat menjual beraneka ragam
cinderamata.
Disana kami boleh memberi makan mereka dengan
kacang yang dibeli di luar ataupun kacang yang kami bawa sendiri. Namun yang
perlu diingat adalah cara memberi makannya. Kita cukup menadahkan tangan kita
yang berisi kacang pada para kera dan biarkan mereka mengambilnya. Tenang saja
karena mereka tidak akan melukai kita jika kita berlaku dan bersikap halus pada
mereka.
Disana kami diajak berkeliling oleh pawang kera
untuk melihat kelompok kera lainnya yang ada dalam hutan. Kami menyusuri jalan
setapak. Kami dibuat kaget lantaran banyak kera yang tiba-tiba meloncat ke
depan atau ke samping kami. Namun lucu juga sih mereka.
Setelah beberapa menit kami menyusuri jalan
setapak,kami menemukan sebuah pohon yang amat sangat aneh. Pohon ini tinggi dan
besar. Dan pohon itu dinamai pohon”Lanang wadon”. Hal yang unik dan menarik
dari pohon itu adalah unsurnya yang mengandung suatu unsure dari lelaki dan wanita
yaitu menyerupai kelamin. Seperti itulah.
Disana terdapat pula patung yang mukanya mirip kera
namun tubuhnya tinggi dan besar bak dewa. Dewa kera mungkin.
Selain terdapat hutan kera , disana juga terdapat
kios-kios kecil yang menjual berbagai macam cinderamata. Dan sampailah kami di
pintu keluar. Karena haus dan lapar,sebagian dari kami membeli makanan dan
minuman di kios-kios penjual jajanan disana. Dan selanjutnya kami melanjutkan
mengunjungi tempat wisata lainnya.
----------
JOGGER
Joger merupakan pabrik kata-kata. Tidak salah
memang banyak orang menyebutnya begitu. Kenapa namanya Joger sih? Menurut
pemiliknya, Joseph Theodorus Wulianadi, yang cukup lama tinggal di Bali dan
pernah berprofesi sebagai tour guide ini, nama Joger diambil dari gabungan
namanya sendiri dan sahabatnya “Gerard”. Modal untuk memulai usaha ini didapat
dari hadiah pernikahan Bapak Joseph di tahun 1981 dari Bapak Gerard. Jogger
terletak di desa Luwus, Tabanan. Kalau kamu mau jalan-jalan ke Bedugul atau air
terjun Gitgit, pasti akan melewati JOGER.
Jalan Jalan Ke Bali , tanpa
singgah di Jogger, rasanya makan tanpa garam, ada yang kurang! Ya, Joger kini
telah menjadi pilihan banyak wisatawan lokal yang sedang berlibur di pulau
cantik ini.T-Shirt yang dihiasai dengan Pabrik kata kata memang membuat
wisatawan mau membeli. T-shirt yang diproduksi Joger memang berisi kata-kata
yang lucu, “nyeleneh”, nakal dan membuat orang menjadi penasaran akan maknanya.
Inilah Kata Beliau”
Saya mulai buka usaha pabrik kata-kata sekitar tahun 1980-an. Sebelumnya saya sempat menjadi pemandu turis karena latar belakang pendidikan saya adalah perhotelan. Dari sinilah ide awal pabrik kata-kata muncul. Untuk menjadi pemandu turis di Bali, harus ahli berbahasa Inggris. Dan orang sekarang malah dianjurkan bisa berbahasa Inggris; akibatnya sebagian masyarakat tidak memperdulikan bahasa sendiri.”.
Saya mulai buka usaha pabrik kata-kata sekitar tahun 1980-an. Sebelumnya saya sempat menjadi pemandu turis karena latar belakang pendidikan saya adalah perhotelan. Dari sinilah ide awal pabrik kata-kata muncul. Untuk menjadi pemandu turis di Bali, harus ahli berbahasa Inggris. Dan orang sekarang malah dianjurkan bisa berbahasa Inggris; akibatnya sebagian masyarakat tidak memperdulikan bahasa sendiri.”.
--------
KEBUN RAYA BEDUGUL BALI
Bedugul terletak di Kecamatan
Baturiti, Kabupaten Tabanan Bali. Jaraknya sekitar 62,6 km atau sekitar 1 jam
14 menit dari Bandara International Ngurah Rai dan 40 km dari Kota Singaraja
lewat perjalanan darat. Tempat wisata di Bali ini menawarkan,
keindahan pemandangan alam daerah pegunungan dan danau. Terletak pada
ketinggian 1240 meter dari permukaan laut, dengan temperatur rata-rata 18
Celcius pada malam hari dan 24 Celcius pada siang hari. Tempatnya yang tinggi
membuat obyek wisata ini selalu berhawa dingin dan berkabut. Kebun Raya Bedugul
merupakan salah satu hutan lindung sebagai paru-paru udara pulau Bali.
Harga Tiket Masuk Kebun Raya Bedugul Bali:
- Rp 7.000 per orang
- tiket kendaraan roda dua Rp 3.000
- kendaraan roda empat Rp 6. 000
- kendaraan roda enam Rp 12.000
- serta tiket mobil masuk Rp 12.000
Setelah lelah
berjalan- jalan di kebun raya, jangan lupa singgah di pasar tradisional Candi
Kuning. Tersedia bermacam-macam sayuran seperti wortel, sayur ijo, kembang kol,
dan tomat. Ada
juga buah strawberry, salak, jeruk dan markisa segar hasil panen dari penduduk
setempat. Banyak juga pedagang jagung manis rebus yang mantap dinikmati dengan
dinginnya udara pegunungan. Barang barang kerajinan khas Bali seperti ukir-
ukiran, baju Bali, kain pantai juga
banyak dijual di pasar ini.
Obyek
wisata yang letaknya berdampingan dengan Kebun Raya Bedugul,
adalah Danau Beratan.
Merupakan wilayah Desa Candi Kuning , Kecamatan Baturiti kabupaten Tabanan.
Cuaca yang sejuk di siang hari dapat dinikmati dengan menyewa kapal boat atau
sampan untuk mengelilingi danau. Di tengah danau terdapat subuah pura yang
disebut Pura Ulun Danu tempat pemujaan Sang Hyang Dewi Danu sebagai pemberi
kesuburan. Di sekitar danau sering dijadikan salah satu lokasi foto pre wedding di Bali oleh
wisatawan manca negara dan wisatawan domestik.
Di
sepanjang jalan menuju Kebun Raya Bedugul dan Danau Beratan, banyak dibangun
penginapan dan restoran. Restoran tersebut menyediakan menu masakan Indonesia,
seafood dan menu International. Harganya pun bervariasi. Pedagang- pedagang
makanan kecil dan pedagang acung juga terdapat di pinggir jalan di tepi danau.
Obyek wisata ini sangat cocok bagi keluarga dan pasangan yang ingin berlibur ke
Bali.
Pengalaman
kami selama di Kebun Raya Bedugul sangat mengasyikan, apa lagi dengan adanya
kebut yang menyegarkan udara pada saat itu. Kami datang ke Kebun Raya Bedugul
pada waktu sore hari, kurang lebih dari jam 18.10 dan kami pulang tepat jam
18.30. Sebenarnya kami masih belum puas berada di Kebun Raya Bedugul hanya dua
puluh menit, tapi apa daya, waktu tidak memungkinkan untuk berada lama- lama di
tempat tersebut.
Disana kami menikmati indahnya Kebun Raya Bedugul
yang indah ini, dan sampai akhirnya, kami berkeinginan untuk berfoto – foto,
ditemani kawan dan tak lupa juga kabut yang ikut berfoto bersama kami. Selain
itu, kami juga membeli sedikit makanan untuk mengisi perut kami yang sedang
kedinginan. Sedikit kehangatan di perut kami, sangat bermanfaat bagi kami.
-----
Perjalanan
Pulang
Perjalanan terakhir kita di Bali
adalah mengunjungi Bedugul,kami pulang dari Bedugul kira-kira pukul 18.30
WITA.Lalu kami melanjutkan perjalanan menuju Pelabuhan Gilimanuk ,
Bali.Perjalanan menuju Pelabuhan Gilimanuk dari Bedugul kurang lebih 45
menit.Setibanya kami disana,kami langsung turun dari bus dan menuju ke kapal
Marina.Kami pun kemudian mencari tampat duduk yang telah disediakan.Tak lama
setelah itu,kapal pun berlayar dan saatnya kami mengucapakn “goodbye Bali and
welcome Java”.
Kapalpun berlayar kurang lebih
selama 1 jam. Perasaan senang dan sedih bercampur aduk menjadi satu. Kami sedih
karena meninggalkan Bali secepat ini. Jujur kami belum puas berada di Bali tapi
kami senang mendapat banyak pengalaman di Bali. Kami juga senang karena dapat
kembali ke tanah asal kami,bertemu kembali dengan keluarga kami.
Perjalanan pulang menuju Wonosobo
memang sangat melelahkan. Kami merasa lelah namun dalam hati terselip rasa
senang karena akhirnya kami dapat menikmati indahnya Pulau Bali dan
bersenang-senang disana. Dan terpenting adalah mendapatkan banyak sekali
pengalaman berharga selama disana.
Huh, akhirnya kamipun tiba di
Wonosobo dengan selamat. Hal yang paling utama dan pertama setibanya di
Wonosobo adalah mengucapkan “Horee….”
Wow.. kamipun tidak menyangka perjalanan
pulang begitu cepat. Kami sungguh sudah tidak sabar untuk bertemu kembali
dengan keluarga kami. Tentunya karena kami sudah rindu pada keluarga yang kami
tinggalkan selama beberapa hari.
Yuhuuuu finally kami tiba di SMP
tercinta kami SMP N 1 Wonosobo. Di pintu
gerbang SMP sudah berkumpul banyak orang tua siswa yang menunggu datangnya anak
mereka.
----
PENUTUP
A. Kesimpulan
Karyawisata dan Sister School yang di programkan dan dilaksanakan oleh
pihak sekolah sangat bermanfaat untuk menambah pengalaman dan wawasan siswa.
Dari pengalaman kami berkaryawisata dan sister school ke pulau Bali kami dapat
mengambil banyak hikmah.
B. Saran
Mengingat banyaknya manfaat yang diperoleh dari kegiatan Karyawisata dan
Sister School, maka saran yang kami ajukan adalah :
1.
Pihak
sekolah selalu memrogramkan kegiatan karyawisata dan sister school setiap
tahunnya.
2.
Berkaitan
tugas akhir yang diwajibkan kepada siswa, maka sebaiknya pihak sekolah
menetapkan obyek wisata yang dikunjungi adalah obyek wisata yang bermanfaat
untuk menambah wawasan dan pengetahuan siswa.
3.
Agar
kenyamanan karyawisata dan sister school tetap terjaga, sebaiknya pihak sekolah
lebih meningkatkan berbagai fasilitas seperti, kendaraan, penginapan peserta,
maupun kesehatan.
4.
Setelah
kegiatan karyawisata dan sister school selesai dilaksanakan, pihak sekolah
memberikan waktu libur sehari guna meringankan badan yang kelelahan.
----
Daftar Pustaka
id.wikipedia.com/bedugul
id.wikipedia.org/wiki/Pantai_Kuta
tanjungbenoa.com/
tanjungbenoa.us/tag/pulau-penyu-bali/
NB : Mohon maaf, gambar tidak ditampilkan!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar