Sabtu, 04 Agustus 2012


LAPORAN PELAKSANAAN
KARYA WISATA DAN SISTER SCHOOL
BALI










DISUSUN OLEH :
§  A’yuni Fatkhi Fajriyati                   (VIII G/06)
§  Nur Novila Pambayun          (VIII G/17)
§  Shafira Ghaliyah Amirah     (VIII G/26)
§  Wilda Nur Hijriati Aslama    (VIII G/29)


SMP NEGERI 1 WONOSOBO
RINTISAN SEKOLAH BERTARAF INTERNASIONAL
Jl. Pemuda No. 7 Telp. (0286) 321012 / FAX (0286) 324970 Wonosobo 56311
Website : http://smpn1wonosobo.sch.id / E-mail;humas.spenza@gmail.com
2011/2012
MOTTO

“Tidak ada masalah yang tidak bisa diselesaikan selama ada komitmen bersama untuk menyelesaikannya”
 Optimis, Kaena Hidup Terus Mengalir Dan Kehidupan Terus Berputar
Sesekali Lihat Ke Belakang Untuk Melanjutkan Perjalanan Yang Tiada Berujung
Jadilah seperti karang di lautan yang kuat dihantam ombak dan kerjakanlah hal yang bermanfaat untuk diri sendiri dan orang lain, karena hidup hanyalah sekali. Ingat hanya pada Allah apapun dan di manapun kita berada kepada Dia-lah tempat meminta dan memohon
Berangkat dengan penuh keyakinan, Berjalan  dengan  penuh  keikhlasan, Istiqomah dalam menghadapi cobaan
"Together We Build, Together We Can"
Disiplin dalam bertugas, Dewasa dalam bertindak, dan Dinamis dalam kegiatan
Sabar dalam mengatasi kesulitan dan bertindak bijaksana dalam mengatasinya adalah sesuatu yang utama
Jalan terbaik dalam mencari kawan adalah kita harus berlaku sebagai kawan
Bukan harta kekayaanlah, tetapi budi pekerti yang harus ditingalkan sebagai pusaka untuk anak – anak kita
Pendidikan merupakan perlengkapan paling baik untuk hari tua.(Aristoteles)
Seorang sahabat adalah orang yang menjawab,apabila kita memanggil dan sering menjawab sebelum kita panggil
Pengalaman adalah guru yang terbaik tetapibuang lah pengalaman buruk yang hanya merugikan
Segala yang indah belum tentu baik, namun segala yang baik sudah tentu indah
Siapa yang kalah dengan senyum, dialah pemenangnya

LEMBAR PERSEMBAHAN
Laporan ini kami persembahkan kepada :
1.      Allah SWT atas segala rahmat dan nikmatnya sehingga dapat menyelesaikan laporan ini
2.      Bapak/Ibu/Saudara yang telah mendidik dan mendoakan kami
3.      Bapak/Ibu guru yang telah membimbing dalam penyusunan laporan ini
4.      Teman-teman semua yang telah memberi dukungan dalam penyusunan laporan ini
5.      Super Junior, SHINee, CSJH The Grace, 2NE1, BIG BANG ,Linkin Park untuk setiap lagu yang selalu memberi semangat dan inspirasi
6.      Perpustakaan SMP N 1 Wonosobo yang telah menyediakan fasilitas pendukung dalam proses penyusunan laporan ini
7.      Keluarga A’yuni yang bersedia menyediakan tempat dan fasilitas dalam penyusunan laporan ini
8.      Keluarga Shafira yang bersedia menyediakan tempat dan fasilitas dalam penyusunan laporan ini
9.      Mas Hamzz yang sudah membantu proses kelancaran dalam penyusunan laporan ini
10.  Semua pihak yang terlibat dan memberi inspirasi dalam penyusunan laporan ini
 ---------------- 
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT, berkat segala anugrah -anugrahnya baik keselamatan, kenikmatan dan kebahagiaan yang kita rasakan saat ini. Sholawat bertaburkan bunga-bunga salam semoga selalu mengalir kehadirat Nabi Muhammad SAW.
Tak lupa terima kasih yang tak terhingga kami haturkan kepada Bapak/Ibu guru yang senantiasa membimbing dan mendidik kami sehingga tercipta lah laporan karya wisata dan sister school ini.
Demikian juga kepada seluruh pihak yang mendukung kelancaran penyusunan laporan ini.
Laporan Karya Wisata dan Sister School ini kami susun supaya dapat diambil manfaatnya, baik itu tentang kebudayaan, sistem pembelajaran, dan lain sebagainya demi tercapai peningkatan kualitas pengetahuan di masa yang akan datang.
Sebagai wujud rendah hati kami, kami mengucap maaf kepada semua pihak apabila dalam penulisan laporan ini banyak sekali kekurangan dan kesalahan baik dalam penulisan laporan maupun dalam ini laporan.
-----------
                                                               DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
MOTTO
LEMBAR PERSEMBAHAN
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I             PENDAHULUAN
A.          Latar Belakang Sister School
B.           Tujuan Sister School
C.          Latar Belakang Karya Wisata
D.          Tujuan Karya Wisata
E.           Pelaksanaan

BAB II            PENJELASAN KUNJUNGAN
A.    Hari Pertama
B.     Hari Kedua
C.    Hari Ketiga
§  Tari Barong dan Kris
§  Pantai Sanur
§  Monumen Perjuangan Rakyat Bali “Bajra Sandi”
§  Pantai Kuta
§  Tanjung Benoa
§  Garuda Wisnu Kencana
D.    Hari Keempat
§  Kunjungan Sekolah ke SMP N 1 & 4 Denpasar
§  Sangeh
§  Joger
§  Bedugul
E.     Hari Kelima

BAB III          PENUTUP
A.       Kesimpulan
B.        Saran dan Rekomendasi

LAMPIRAN  - LAMPIRAN
§  Lampiran 1       :   Profil Penyusun
§  Lampiran 2       :   Peta Bali
§  Lampiran 3       :   Foto-foto kegiatan

DAFTAR PUSTAKA
-------------
                                                 BAB I 
PENDAHULUAN
A.   Latar Belakang Sister School
Latar belakang Sister School, antara lain :
1.      Sister School merupakan program RSBI/SBI tahun 2011/2012
2.      Menjalin kerjasama antar sekolah RSBI/SBI dalam bidang program sekolah, program kurikuler, program kesiswaan.
3.      Menuntut perkembangan dan kemajuan SMP N 1 WONOSOBO dengan sekolah unggulan lainnya baik dalam bidang akademik dan non akademik.
4.      Mencari informasi kegiatan unggulan di sekolah yang dikunjungi untuk dikembangkan di SMP N 1 WONOSOBO.
5.      Mengikut sertakan siswa untuk mengikuti KBM di sekolah yang dikunjungi.
6.      Tukar budaya.

B.   Tujuan Sister School
Tujuan dari kegiatan Sister School, antara lain:
1.      Menjalin kerjasama antar sekolah RSBI/SBI.
2.      Menjalin tali persaudaraan antar sekolah.
3.      Sebagai tolak ukur perkembangan SMP N 1 WONOSOBO.
4.      Mencari kegiatan unggulan SMP lain untuk dikembangkan di SMP N 1 WONOSOBO
5.      Tukar Budaya.

C.   Latar Belakang Karya Wisata
Latar belakang pelaksanaan karya wisata di Bali, antara lain :
1.      Merupakan program sekolah dan OSIS tahun 2011/2012.
2.      Melakukan pembelajaran di luara sekolah dengan mengunjungi museum dan situs-situs budaya.
3.      Untuk mendukung adanya penilaian akreditasi sekolah.
4.      Belajar pada suasaana yang berbeda atau luar sekolah untuk melepas kejenuhan dari kegiatan rutinitas.

D.     Tujuan Karya Wisata
Tujuan dari kegiatan karya wisata, antara lain :
1.      Belajar secara langsung dengan mengunjungi museum atau situs-situs budaya.
2.      Melepas kejenuhan siswa ketika belajar di sekolah.
3.      Menambah pengalaman dan wawasan.
4.      Menambah pengetahuan budaya daerah lain.

E.   Pelaksanaan
Kegiatan Karya Wisata dan Sister School ini dilaksanakan pada tanggal 13 April – 17 April 2012 yang diikuti oleh kurang lebih 200 siswa kelas VIII dan beberapa guru pendamping dari SMP N 1 WONOSOBO.
Kegiatan pertama ialah pemberangkatan yang dilaksanakan pada Jum’at (13 April 2012) pagi, pukul 08.00 di halaman SMP N 1 WONOSOBO.
Perjalanan kami ditempuh ± 2 hari satu malam dikarenakan beberapa kendala yang terjadi. Sesampainya di Bali, kami menhunjungi beberapa objek wisata pada hari pertama seperti menyaksikan pertunjukan tari barong dan kris di Jambe Budaya, mengunjungi Pantai Sanur, Monumen Perjuangan Rakyat Bali “Bajra Sandi”, Pantai Kuta, kemudian mendatangi penangkaran penyu dan hewan lainnya di Tanjung Benoa, dan menyaksikan pertunjukan Tari Kecak Kolaborasi dan Patung Wisnu di wilayah Garuda Wisnu Kencana. Kemudian dilanjutkan pada hari kedua yaitu melaksanakan kegiatan Sister School atau kunjungan sekolah ke SMP N 1 & 4 Denpasar, berkunjung ke Sangeh, kemudian mendatangi kawasan dingin Bedugul.
Perjalanan selanjutnya ialah kembali pulang ke Wonosobo tercinta.
-----------
                                       BAB II
PENJELASAN KUNJUNGAN
A.   Hari Pertama
Jum’at (13-04-2012) pagi, semua siswa berkumpul di halaman SMP N 1 WONOSOBO untuk absensi dan Doa bersama sebelum pemberangkatan karya wisata. Doa bersama berjalan dengan hikmat yang dipimpin oleh Bapak Bajuri, selaku guru PAI di SMP N 1 WONOSOBO. Kurang Lebih 200 siswa dan beberapa guru pendamping dibagi dalam 4 kelompok. Yakni Bis 1, 2, 3, dan 4. Kira-kira pukul 08.00 seluruh rombongan dari SMP N 1 WONOSOBO bertolak dari Wonosobo memulai perjalanan ke Pulau Dewata.
Kira-kira selama 5 jam perjalanan, kami melakukan pemberhentian pertama di Solo untuk Ishoma (Istirahat,Sholat,Makan). Setelah kira-kira menghabiskan waktu 1 jam. Kami berniat untuk melanjutkan perjalanan. Namun perjalanan kami terhambat karena salah satu teman kami mengalami dehidrasi dan mabuk darat sehingga harus dilarikan ke Rumah Sakit terdekat karena keadaannya kian memburuk. Apa daya kami harus merelakan waktu 2 jam kami untuk menunggu kedatangan orang tua teman kami yang akan menjemputnya.
Kira-kira pukul 16.00 WIB kami melanjutkan perjalanan kami ke Bali. Kami menikmati suasana dan pemandangan alam yang disuguhkan di sekeliling kami dari alam Jawa Timur. Persawahan hijau membentang di sepanjang jalan dan dipadukan oleh bangunan-bangunan modern di kota.
Malam hari kami berhenti untuk Ishoma di daerah Madiun, Jawa Timur. Setelah makan beberapa peserta karya wisata berbelanja di minimarket yang tersedia di sana. Lalu, kami melanjutkan perjalanan menuju pelabuhan. Akan tetapi baru berjalan beberapa kilometer, kami mengalami kendala, macet. Hal ini disebabkan oleh lakalantas yaitu sebuah truk tanki pengangkut BBM terguling. Selama itu kami hanya dapat berjalan sedikit demi sedikit dan menghabiskan waktu + 8 jam untuk lolos dari kemacetan tersebut.

 B.   Hari Kedua
Pagi hari sekitar pukul 05.00 WIB, kami berhenti disebuah masjid untuk sholat subuh. Menurut perkiraan seharusnya pagi ini kami sudah sampai di Pelabuhan Ketapang, Jawa Timur. Tetapi karena kejadian semalam kami masih harus menempuh perjalanan jauh dan sangat lama untuk mencapai tujuan.
Kami melanjutkan perjalanan ke pelabuahan untuk menyebrang. Disela-sela perjalanan kami berhenti untuk sarapan dan makan siang.
Kira-kira pukul 17.00 WIB, kami tiba di Pelabuhan Ketapang. Kami segera menaiki kapal untuk menyebrangi Selat Bali. Penyebrangan menghabiskan waktu selama satu jam.
Waktu menunjukkan pukul 19.00 WITA, kami melabuh di Pelabuhan Gilimanuk, Bali. Kami kembali menaiki bis dan karena terlalu lelah kami tertidur selama perjalanan. Dalam kelelapan tidur kami tiba-tiba bis berhenti, semua lampu menyala. Sayup-sayup terdengar suara teriakan seseorang “Woy,bangun udah sampai”. Saat kami membuka mata ternyata kami sudah sampai di Hotel Made Bali, Badung, Bali. Semua peserta berhamburan keluar bis dan mengambil koper yang tersimpan di bagasi bis.
Peserta dibagi menjadi beberapa kelompok yang terdiri dari empat siswa. Perwakilan setiap kelompok mengambil kunci kamar di lobi hotel. Kami mendapat kamar dengan nomor D-18 yang terletak di lantai dua hotel tersebut. Kamar yang kami huni memiliki dua ranjang berukuran sedang dan dengan fasilitas kamar mandi, televisi, dan kipas angin. Kami menata barang-barang kami dan segera bergantian mandi kemudian istirahat.

C.   Hari Ketiga
  Tari Barong dan Kris
Objek pertama yang dikunjungi adalah Tari Barong yang bertempat di Jambe Budaya, jalan Pasekan, Batubulan, Gianyar, Bali.
Tari Barong adalah tarian khas Bali yang berasal dari khazanah kebudayaan Pra-Hindu. Tarian ini menggambarkan pertarungan antara kebajikan (dharma) dan kebatilan (adharma). Wujud kebajikan dilakonkan oleh Barong, yaitu penari dengan kostum binatang berkaki empat, sementara wujud kebatilan dimainkan oleh Rangda, yaitu sosok yang menyeramkan dengan dua taring runcing di mulutnya.
Ada beberapa jenis Tari Barong yang biasa ditampilkan di Pulau Bali, di antaranya Barong Ket, Barong Bangkal (babi), Barong Gajah, Barong Asu (anjing), Barong Brutuk, serta Barong-barongan. Namun, di antara jenis-jenis Barong tersebut yang paling sering menjadi suguhan wisata adalah Barong Ket, atau Barong Keket yang memiliki kostum dan tarian cukup lengkap.
Kostum Barong Ket umumnya menggambarkan perpaduan antara singa, harimau, dan lembu. Di badannya dihiasi dengan ornamen dari kulit, potongan-potongan kaca cermin, dan juga dilengkapi bulu-bulu dari serat daun pandan. Barong ini dimainkan oleh dua penari (juru saluk/juru bapang): satu penari mengambil posisi di depan memainkan gerak kepala dan kaki depan Barong, sementara penari kedua berada di belakang memainkan kaki belakang dan ekor Barong.
Secara sekilas, Barong Ket tidak jauh berbeda dengan Barongsai yang biasa dipertunjukkan oleh masyarakat Cina. Hanya saja, cerita yang dimainkan dalam pertunjukan ini berbeda, yaitu cerita pertarungan antara Barong dan Rangda yang dilengkapi dengan tokoh-tokoh lainnya, seperti Kera (sahabat Barong), Dewi Kunti, Sadewa (anak Dewi Kunti), serta para pengikut Rangda.
Alur cerita Tari Barong dan Kris :
GENDING PEMBUKAAN
Barong dan kera sedang berada di dalam hutan yang lebat. Kemudian muncullah tiga orang bertopeng menggambarkan tiga orang yang sedang membuat tuak ditengah-tengah hutan, yang mana anaknya telah dimakan oleh harimau. Ketiga orang itu sangat marah dan menyerang harimau (Barong) itu dan dalam perkelahian ini hidung diantara salah seorang dari tiga orang itu digigit oleh kera tadi.
BABAK PERTAMA
              Dua orang penari muncul dan mereka adalah pengikut-pengikut dari rangda sedang mencari pengikut Dewi Kunti yang sedang dalam perjalanan untuk menemui patihnya.
  
BABAK KEDUA
              Pengikut Dewi Kunti tiba. Salah seorang dari pengikut Rangda berubah rupa menjadi setan (semacam Rangda) dan memasukkan roh jahat kepada pengikut Dewi Kunti yang menyebabkan mereka bisa menjadi marah. Keduanya menemui Patih dan bersama-sama menghadap Dewi Kunti.
BABAK KETIGA
              Muncullah Dewi Kunti anaknya Sadewa dan Dewi Kunti telah berjanji kepada Rangda untuk menyerahkan Sadewa sebagai korban. Sebenarnya Dewi Kunti tidak sampai hati mengorbankan anaknya Sadewa kepada Rangda tetapi setan (semacam Rangda) memasuki roh jahat kepadanya yang menyebabkan Dewi Kunti bisa menjadi marah dan tetap berniat mengorbankan annaknya kepada Patihnya untuk membuang Sadewa kedalam hutan dan Patih inipun tidak luput dari kemasukkan roh jahat oleh setan itu sehingga sang Patih dengan tiada perasaan kemanusiaan, menggiring Sadewa kedalam hutan dan mengikatnya dimuka Istana Sang Rangda.
BABAK KEEMPAT
              Turunlah Dewa Siwa dan memberikan keabadian hidup kepada Sadewa dan kejadian ini tidak diketahui oleh Rangda. Kemudian datanglah Rangda untuk mengoyak-ngoyak dan membunuh Sadewa tetapi tidak dapat dibunuhnya karena kekebalan yang dianugrahkan oleh Dewa Siwa. Rangda menyerah kepada Sadewa dan memohon untuk diselamatkan agar dengan demikian dia bisa masuk Sorga. Permintaan ini dipenuhi oleh Sadewa. Sang Rangda mendapat Sorga.
BABAK KELIMA
              Kalika salah seorang pengikut Rangda menghadap kepada Sadewa untuk diselamatkan juga tetapi ditolak oleh Sadewa. Penolakan ini menimbulkan perkelahian dan Kalika merupah rupa menjadi “Babi Hutan” dan didalam pertarungan antara Sadewa melawan “Babi Hutan” Sadewa mendapat kemenangan. Kemudian Kalika (babi hutan) ini berubah menjadi “Burung” tetapi tetap dikalahkan dan akhirnya Kalika (burung) berubah rupa lagi menjadi rangda oleh karena saktinya Rangda ini maka Sadewa tidak dapat membunuhnya dan akhirnya Sadewa berubah rupa menjadi barong karena sama saktinya maka pertarungan antara barong melawan Rangda ini tidak ada yang menang dan dengan demikian pertarungan dan perkelahian ini berlangsung terus abadi “Kebajikan” melawan “Kebatilan”. Kemudian muncullah pengikut-pengikut Barong masing-masing dengan kerisnya yang hendak menolong Barong dalam pertarungan melawan Rangda, mereka ini semuanyapun tidak berhasil melumpuhkan kesaktian Sang Rangda.

  Pantai Sanur
Selesai melihat Tari Barong dan Kris, kami melanjutkan mengunjungi Pantai Sanur yang merupakan perbatasan antara pantai pasir putih dan pantai pasir hitam. Pantai Sanur adalah sebuah tempat pelancongan pariwisata yang terkenal di pulau Bali. Pantai ini letaknya persis di sebelah timur kota Denpasar, ibukota Bali.
Pantai Sanur juga dikenal sebagai Sunrise beach (pantai Matahari terbit) sebagai lawan dari Pantai Kuta. Karena lokasinya yang berada di sebelah timur pulau Bali, maka pantai Bali ini menjadi lokasi yang tepat untuk menikmati sunrise atau Matahari terbit. Hal ini menjadikan tempat wisata ini makin menarik, bahkan ada sebuah ruas di pantai Sanur ini yang bernama pantai Matahari Terbit karena pemandangan saat Matahari terbit sangat indah jika dilihat dari sana.
Sebagian kawasan pantai ini mempunyai pasir berwarna putih yang eksotis. Dilengkapi dengan pohon pelindung, pengunjung bisa duduk-duduk sambil menikmati jagung bakar ataupun lumpia yang banyak dijajakan pedagang kaki lima.
Pemandangan alam di sekitar Pantai Sanur cukup mempesona dengan aneka batu karang yang tersusun rapi di pinggir pantai dengan ombak yang tidak terlalu ganas. Ditambah lagi suasana di pagi hari dimana para pengunjung dapat menyaksikan ‘sunrise’ atau matahari terbit yang memukau dari arena pantai.
Namun sayang sekali karena kurangnya kesadaran pengunjung dan warga setempat, kebersihan di Pantai Sanur mulai tidak terjaga dengan adanya sampah-sampah yang berserakan di area Sanur. Mulai dari sampah plastik, sisa bungkus makanan, sampai sisa-sisa sesajian yang menurut masyarakat Bali diperuntukkan kepada leluhur atau mahluk astral penunggu wilayah tersebut. Yang kebanyakan berisi makanan dan macam-macam bunga yang diletakkan di atas anyaman janur kelapa.
§  Monumen Perjuangan Rakyat Bali “Bajra Sandi”
Kira-kira selama 30 menit kami mengunjungi sekaligus observasi di Pantai Sanur, kami beralih ke Monumen Perjuangan Rakyat Bali “Bajra Sandi”. Monumen Bajra Sandhi adalah monumen perjuangan rakyat Bali yang terletak di Renon, Denpasar, Bali. Monumen ini menempati areal yang sangat luas, ada beberapa lapangan bola di sekelilingnya.
Monumen Bajra Sandhi merupakan Monumen Perjuangan Rakyat Bali untuk memberi hormat pada para pahlawan serta merupakan lambang persemaian pelestarian jiwa perjuangan rakyat Bali dari generasi ke generasi dan dari zaman ke zaman. Lokasi monumen ini terletak di depan Kantor Gubernur Kepala Daerah Propinsi Bali yang juga di depan Gedung DPRD Propinsi Bali Niti Mandala Renon persisnya di Lapangan Puputan Renon.
Keseluruhan data daerah monumen berbentuk segi empat bujur sangkar dengan penerapan konsepsi Tri Mandala :
1.        Sebagai Utama Mandala adalah pelataran/gedung yang paling di tengah.
2.        Sebagai Madya Mandala adalah pelataran yang mengitari Utama Mandala.
3.        Sebagai Nista Mandala adalah pelataran yang paling luar yang mengitari Madya Mandala.
Bangunan gedung monumen pada Utama Mandala tersusun menjadi 3 lantai :
1.        Utamaning Utama Mandala adalah lantai 3 yang berposisi paling atas berfungsi sebagai ruang ketenangan, tempat hening-hening menikmati suasana kejauhan disekeliling monumen. Para pengunjung bisa melihat panorama Denpasar dari tempat ini. Pada saat cuaca cerah sehingga pemandangan Denpasar terlihat jelas. Untuk mencapai tempat ini harus melewati tangga melingkar yang lumayan tinggi.
2.        Madyaning Utama Mandala adalah lantai 2 berfungsi sebagai tempat diorama yang berjumlah 33 unit. Lantai 2 (dua) ini sebagai tempat pajangan miniatur perjuangan rakyat Bali dari masa ke masa. Dioramanya mirip dengan yang ada di Monas, Jakarta. Tapi yang di sini hanya menampilkan perjuangan rakyat Bali. Mulai zaman kerajaan, masuknya Hindu, Majapahit, penjajahan, perang kemerdekaan, hingga saat ini.
3.        Nistaning Utama Mandala adalah lantai dasar Gedung Monumen, yang terdapat ruang informasi, ruang keperpustakaan, ruang pameran, ruang pertemuan, ruang administrasi, dan toilet. Ditengah-tengah ruangan terdapat telaga yang diberi nama sebagai Puser Tasik, delapan tiang agung dan juga tangga naik berbentuk tapak dara.
Bangunannya sendiri memiliki makna yaitu ‘cawan’ yang melambangkan wanita dan sebuah ‘lilin’ yang melambangkan laki-laki. Itu bermakna bahwa sekuat-kuatnya lelaki berdiri tidak akan mampu tanpa tumpuan dari kaum wanita.
Baberapa bagian dari bangunan tersebut juga memiliki arti sebagai tanggal dan tahun kemerdekaan Indonesia. Hal itu dapat kita lihat dari anak tangga Monumen “Bajra Sandi” yang berjumlah 17 buah, 8 saka penyangga dan ketinggian Monumen “Bajra Sandi” yang mencapai 45 meter. Itu melambangkan hari, bulan dan tahun kemerdekaan Indonesia yakni 17-08-45’ atau 17 Agustus 1945.
Sebelum memasuki area monument bagi pembawa kamera poket maupun profesional. Para pengunjung dikenakan biaya Rp 1.000,- untuk setiap orang. Untuk kemudian dana tersebut digunakan untuk membantu pemeliharaan Monumen Perjuangan Rakyat Bali “Bajra Sandi”.

§  Pantai Kuta
Pemberhentian kami selanjutnya adalah Pantai Kuta. Sebelumnya kami berkunjung ke Kampung Kuta untuk sedikit berbelanja dan makan siang. Setelah selesai, kami menunggu beberapa angkutan umum menjemput rombongan menuju Pantai Kuta.
Pantai Kuta adalah sebuah tempat pariwisata yang terletak di sebelah selatan Denpasar, ibu kota Bali, Indonesia. Kuta terletak di Kabupaten Badung. Daerah ini merupakan sebuah tujuan wisata turis mancanegara, dan telah menjadi objek wisata andalan Pulau Bali sejak awal 70-an. Pantai Kuta sering pula disebut sebagai pantai matahari terbenam (sunset beach) sebagai lawan dari pantai Sanur.
Di Kuta terdapat banyak pertokoan, restoran dan tempat permandian serta menjemur diri. Selain keindahan pantainya, Pantai Kuta juga menawarkan berbagai macam jenis hiburan lain misalnya bar dan restoran di sepanjang pantai menuju Pantai Legian. Lapangan Udara I Gusti Ngurah Rai terletak tidak jauh dari Kuta. Kami dapat melihat bandara tersebut walau tidak terlalu jelas.
Kami disana menikmati ombak dan teriknya matahari. Di Pantai Kuta banyak orang bermain selancar karena ombak yang besar. Kami diberi waktu satu jam, akan tetapi karena terlalu asik menikmati suasana waktu terasa berjalan terlalu cepat sehingga kami lupa waktu dan kembali tidak tepat waktu.

§  Tanjung Benoa
Tanjung Benoa yang terletak di ujung timur "sepatu" pulau Bali, merupakan salah satu tujuan wisata air yang cukup lengkap. Berbagai sarana olahraga air disediakan disini seperti, banana boat, snorkling, flying fish, parasailing dan jetski. Uniknya olahraga surfing yang banyak dijumpai di pantai-pantai lain dari pulau bali, justru tidak tersedia di objek wisata ini, hal ini dikarenakan ombak yang ada dilokasi wisata ini cenderung tenang, sehingga kurang cocok untuk olah raga surfing.
Pengunjung  bisa mengunjungi pulau penyu yang berjarak kurang lebih 30 menit perjalan dengan menggunakan perahu yang bisa disewa dilokasi. Pulau penyu merupakan tempat pengembangbiakan berbagai spesies penyu yang hampir punah. Dilokasi ini pengunjung bisa melihat langsung dan bertanya-tanya seputar hal proses pengembang biakan penyu. Penyu-penyu yang ada dipisahkan diberbagai tempat berdasarkan ukuran tubuhnya. Ada yang masih berukuran jari hingga yang cukup besar dengan berat hingga puluhan kilo. Di pulau ini juga terdapat berbagai binatang lain seperti ular, kelelawar dan burung langka yang dimungkinkan bagi pengunjung untuk memegang sekedar mengambil gambar/foto.
Satu paket dengan perjalanan ke Pulau Penyu, pengunjung juga bisa melihat objek wisata bawah laut. Perahu yang digunakan, telah didesain sedemikian rupa sehingga pada bagian dasar tengah perahu telah dipasang kaca yang memungkinkan bagi pengunjung untuk melihat dasar laut yang dangkal tanpa perlu berbasah-ria. Dari dalam perahu pengunjung bisa melihat ikan-ikan khas air laut yang kaya akan warna di bagian tubuhnya. Agar ikan-ikan tersebut mau berkumpul pengemudi kapal menebarkan roti tawar kelaut sebagai pancingan. Tidak butuh waktu lama untuk menunggu ikan tersebut untuk datang, sayangnya jenis ikan yang datang kurang bervariasai sehingga kurang menarik untuk dinikmati .
Secara keseluruhan, Tanjung Benoa layak untuk dikunjungi sebagai alternatif wisata air. Hal yang sedikit mengganggu adalah tidak adanya transportasi umum yang hilir mudik didaerah tersebut sehingga umumnya pengunjung yang datang menggunakan bus-bus pariwisata, kendaraan sewa maupun pribadi.
§  Garuda Wisnu Kencana
Taman Budaya Garuda Wisnu Kencana adalah sebuah taman wisata di bagian selatan pulau Bali. Taman wisata ini terletak di tanjung Nusa Dua, Kabupaten Badung, kira-kira 40 kilometer di sebelah selatan Denpasar, ibu kota provinsi Bali. Di areal taman budaya ini, direncanakan akan didirikan sebuah landmark atau maskot Bali, yakni patung berukuran raksasa Dewa Wisnu yang sedang menunggangi tunggangannya, Garuda, setinggi 12 meter. Area Taman Budaya Garuda Wisnu Kencana berada di ketinggian 146 meter di atas permukaan tanah atau 263 meter di atas permukaan laut.
Di kawasan itu terdapat juga Patung Garuda yang tepat di belakang Plaza Wisnu adalah Garuda Plaza di mana patung setinggi 18 meter Garuda ditempatkan sementara. Pada saat ini, Garuda Plaza menjadi titik fokus dari sebuah lorong besar pilar berukir batu kapur yang mencakup lebih dari 4000 meter persegi luas ruang terbuka yaitu Lotus Pond. Pilar-pilar batu kapur kolosal dan monumental patung Lotus Pond Garuda membuat ruang yang sangat eksotis. Dengan kapasitas ruangan yang mampu menampung hingga 7000 orang, Lotus Pond telah mendapatkan reputasi yang baik sebagai tempat sempurna untuk mengadakan acara besar dan internasional.
Terdapat juga patung tangan Wisnu yang merupakan bagian dari patung Dewa Wisnu. Ini merupakan salah satu langkah lebih dekat untuk menyelesaikan patung Garuda Wisnu Kencana lengkap. Karya ini ditempatkan sementara di daerah Tirta Agung.
Sesampainya di Garuda Wisnu Kencana, kami langsung menuju amphitheatre untuk melihat Tari Kecak. Amphitheatre adalah tempat di luar ruangan untuk pertunjukan khusus dengan akustik yang dirancang dengan baik.
D.   Hari Keempat
§  Kunjungan sekolah ke SMP N 1 & 4 Denpasar

SMP NEGERI 1 DENPASAR

        Senin, 16 April 2012 perjalanan dimulai kembali pukul 08.00 menuju SMP 1 N  Denpasar. Tidak terlalu jauh dari letak hotel yang kami tempati. Tempatnya strategis yaitu terletak di dekat alun – alun Kota Denpasar tepatnya di Jl. Surapati No. 02 Denpasar, Bali.
        Kehadiran kami disambut hangat walaupun tidak semeriah sambutan di SMP N 4 Denpasar. Hanya beberapa guru dan perwakilan siswa yang telah menunggu di gerbang masuk sekolah.
        Kami langsung diarahkan menuju aula pertemuan untuk pengarahan dan tukar budaya.
        Sekolah ini menempati lahan yang tidak terlalu luas, tidak jauh berbeda dengan sekolah kita. Di aula pertemuan, kami menyaksikan tarian khas Bali yang dibawakan oleh siswa ekstrakurikuler tari. Tarian yang luar biasa menakjubkan ini beberapa waktu yang lalu telah memenangkan pekan seni se-Denpasar.
        Ruang pertama yang kami kunjungi tidak terlalu luas dan sedikit kotor oleh kotoran burung. Cahaya yang masukpun kurang, sehingga ruangan gelap.
        Pukul 09.30 WITA siswa yang bertugas untuk observasi lingkungan maupun siswa yang bertugas mengikuti pelajaran dalam kelas dipanggil untuk berkumpul dan menjalankan tugas masing – masing.
        Sistem pembelajaran sama dengan SMP N 1 Wonosobo, akan tetapi salam penghormatan kepada guru menggunakan bahasa daerah setempat.
Suasana kelas kurang begitu nyaman karena penataan bangku yang tidak rapi dan bentuk bangku tidak seragam. Siswa yang mengikuti pelajaran juga terkadang sangat ramai. Adapula yang ketika guru lengah memperhatikan, bermain handphone dengan leluasa.
        Dalam kesempatan itu, kami kebetulan sedang mengikuti pelajaran bersama siswa kelas VIII G. akan tetapi karena LCD proyektor milik kelas VIII F yang rusak dan sedang memerlukan untuk pembelajaran, siswa VIII G dan VIIIF bertukar ruang kelas untuk satu mata pelajaran. Kami mengikuti pembelajaran selama 1 jam pelajaran.
        Seusai kami mengikuti kegiatan KBM, kami kembali berkumpul dengan guru dan siswa SMPN 1 Wonosobo untuk berkeliling sekitar area SMPN 1 Denpasar. Terdapat green house yang berisi berbagai tumbuhan. Juga tidak Nampak ada sampah yang berserakan di lingkungan sekolah. Secara keseluruhan tidak berbeda dengan SMP N 1 Wonosobo.
        Kunjungan ke SMP yang meraih  nilai tertinggi UN se Indonesia ini berlangsung kurang lebih 2 jam diakhiri dengan foto bersama guru dan siswa.

SMP NEGERI 4 DENPASAR
Selain itu kami juga melakukan kunjungan ke SMP N 4 Denpasar. Dua dari rombongan kami memisah menuju SMP N 4 Denpasar yang beralamat di Jl. Gunung Agung…Denpasar dan dua lainnya menuju SMP N 1 Denpasar di Jl. Surapati No. 2, Denpasar. Tepatnya pukul 08.00 WITA.
Kedatangan kami disambut hangat dan meriah oleh keluarga besar SMP N 4 Denpasar. Dari pintu gerbang kami disambut oleh jajaran guru dan music penyambut berupa gamelan khas Bali yang dimainkan oleh para siswa. Setelah itu kami berlanjut menuju halaman sekolah untuk memulai acara karena aula sekolah sedang dibangun. Meskipun hanya di halaman sekolah, suasana tetap meriah, dengan suguhan tari-tari khas Bali sekaligus musik pengiring berupa gamelan Bali sebagai penyambut. Para siswa terlihat begitu terampil memainkan tangannya di atas gamelan.
Untuk mengimbangi sambutan, kami juga menunjukkan salah satu program unggulan SMP N 1 WONOSOBO yaitu mengangkat budaya lokal khas Kabupaten Wonosobo, Tari Sindung Lengger. Tarian ini benar benar hasil kreasi para seniman di Kabupaten Wonosobo. Pada awalnya tarian ini hanya dipertunjukkan pada acara tertentu saja yang biasanya dilaksanakan pada malam hari. Seiring berjalannya waktu, tarian ini mulai jarang untuk ditampilkan sehingga SMP N 1 WONOSOBO berinisiatif untuk menjaga kelestariannya.
SMP N 4 Denpasar merupakan salah satu sekolah Negeri yang ada di Denpasar, Bali. Sekolah ini pernah ditawarkan untuk naik pangkat menjadi sekolah RSBI, namun terpaksa ditolak dikarenakan suatu alasan. Yaitu jumlah sekolah negeri di Denpasar, Bali yang terbilang hanya sedikit, yaitu hanya 9 sekolah. Padahal kebanyakan siswa lebih memilih untuk sekolah di sekolah negeri daripada swasta. Sedangkan di SMP N 4 Denpasar, per tahunnya menerima ± 1000 siswa untuk tiap angkatan. Dan tidak memungkinkan untuk menjadi sekolah RSBI karena harus membatasi penerimaan siswa pertahunnya. Hal tersebut sangat disayangkan bagi siswa yang tidak lolos dalam penerimaan.
Ruang pertama yang kami kunjungi ialah ruang pameran yang berisi sekitar 1000 lukisan dan beberapa patung hasil karya siswa di dalamnya. Pemandangan yang disuguhkan begitu memukau dengan warna warni lukisan di seluruh ruangan.
Kami bertemu beberapa pemandu dari SMP N 4 Denpasar, yaitu siswa siswi setempat. Kami bertanya seputar SMP N 4 Denpasar. Sekolah ini memiliki kegiatan ekskul yang terbilang komplit. Hampir semua di bidang olahraga ada di sini. Mulai dari bela diri, olahraga air, permainan bola, dan banyak lagi.
Keadaan lingkungan di sini cukup bersih, tidak terlalu kotor dengan sampah yang berserakan. Keadaan ruang kelas juga sama. Ruang kelas yang luas dengan kapasitas +  50 siswa ini tertata rapi dengan fasilitas yang ada. Dalam kunjungan ini, kami tidak berkesempatan untuk mengikuti kegiatan belajar mengajar karena waktu kami sedikit. Jadi kami hanya bisa mengamati lingkungan sekitar.
Kurang lebih 2 jam kami berkunjung ke salah satu sekolah terbaik di Bali bahkan di Indonesia. Dan diakhiri foto-foto bersama dan salam perpisahan oleh teman-teman SMP N 4 Denpasar.
§  Sangeh
Taman Wisata Alam Sangeh, mungkin memang belum banyak dikenal oleh masyarakat Indonesia, padahal Sangeh terletak di sebuah pulau terkenal di Indonesia yaitu Bali. Taman Wisata Alam Sangeh terletak di Desa Sangeh, Badung, Bali, sekitar 20 km dari Denpasar.
Taman Wisata Alam Sangeh memiliki pesona wisata hutan yang banyak dihuni oleh ratusan kera. Kera Sangeh juga memiliki beberapa kelompok yang masing-masing kelompok memiliki satu pemimpin. Namun kelompok-kelompok tersebut memilki pimpinan teringgi atau bisa dibilang raja dari seluruh raja kera yang ada di Sangeh. Pemimpin tertinggi ini berdiam ditempat yang paling luas di. Ditempat raja kera ini tinggal terdapat sebuah Pura yang sangat terkenal kesakralannya yaitu Pura Bukit Sari.
Sebagian besar kawasan hutan wisata ini, menjadi tempat bermukim kera, hanya sebagian kecil saja yang dimanfaatkan para pengusaha untuk membuat beberapa kios tempat menjual beraneka ragam cinderamata. Menurut pengelola Taman Wisata ini, Hutan Wisata Sangeng dibuat sebagai taman dari kerajaan Mengwi. Agar terlihat cantik taman ini ditanami pohon pala yang khusus didatangkan dari Gunung Agung. Sebenarnya rencana pembuatan taman ini sangat dirahasikan namun akhirnya pembuatan taman ini diketahui oleh beberapa orang, akibatnya pembuatan taman itu dihentikan, hingga akhirnya kawasan itu diberi nama Sangeh, yang artinya ada orang yang melihat.
Selain pohon pala, masih ada tanaman yang terkenal di hutan Sangeh. Masyarakat setempat biasa menyebutnya Pohon Lanang Wadon, karena bagian bawah pohon itu berlubang sehingga menyerupai alat kelamin perempuan, sedangkan di tengah lubang tersebut tumbuh batang yang mengarah ke bawah yang terlihat seperti alat kelamin pria. Pohon itu tumbuh persis di pelataran depan tempat wisata Sangeh dan sebenarnya merupakan pohon pala.

§  Joger
Lelah berekreasi akhirnya kami mengunjungi TeMan (Tempan Penyaman) Joger. Rasa lelah seakan hilang seketika, kami segera masuk dan berbelanja karena hanya diberi waktu satu jam.
Joger merupakan salah satu oleh-oleh khas Bali yang sudah tidak asing lagi ditelinga bahkan sudah menjadi oleh-oleh wajib jika berkunjung ke pulau Bali. Produk Joger hanya dapat diperoleh dari pabrik/ pusat penjualan produk Joger langsung yang berada di Jl. Raya Kuta, Bali. Namun, kini Joger telah memiliki “TEMAN (bukan cabang, tapi sekedar TEMpat penyamanAN) JOGER” yang berlokasi di jalan Raya Denpasar-Bedugul KM 37,5. Bangunan Teman Joger disini cukup luas dibandingkan dengan yang di daerah Kuta, di bagian depan tersedia tempat penitipan barang dan ruang tunggu dengan desain ala lantas (lalu lintas), ada lampu lalu lintas, bemo, vespa, sepeda motor mini, sepeda ontel dan kumpulan artikel tentang JOGER dari beberapa koran/ majalah lokal, nasional dan international.
Selama ini Joger sangat identik dengan T-Shirt/ kaos khas Bali dengan kata-katanya yang unik dan nyeleneh, tapi sebenarnya masih banyak lagi produk Joger yang lainnya yang biasa dijadikan buah tangan untuk sanak keluarga di rumah. Seperti sandal dengan desainnya yang simple dan unik, mug dengan beraneka tulisan karya Mr. Joger serta aneka pernak-pernik cinderamata lainnya. 
TEMAN JOGER yang berada di daerah Bedugul ini, terdiri dari dua lantai dengan lahan parkir yang cukup luas. Di lantai pertama, ada sederetan pernak-pernik ala joger, T-Shirt/ kaos dengan berbagai pilihan, pusat informasi dan ada sebuah ruangan khusus untuk rakyat kecil (maksudnya rakyat ukuran kecil alias anak-anak). Di dalam ruangan ini hanya berisi pakaian khusus anak-anak, yang cukup menarik dari ruangan ini ada pada pintu masuknya. Pintunya sangat rendah mungkin hanya berukuran 1 meter, jadi kita harus menunduk terlebih dahulu untuk dapat memasuki ruangan yang satu ini. Sedangkan di lantai dua ada bermacam-macam sandal dengan ukuran dan desain yang berbeda serta beberapa sepatu ala joger. Di dinding tangga menuju lantai dua, dihiasi dengan puluhan pasang sandal dengan desain dan ukuran yang berbeda, bahkan ada sandal yang berukuran ekstra besar. 
Hampir disetiap sudut ruangan tertera kata-kata unik karya Mr. Joger yang membuat kita tertawa sendiri saat membacanya. Harga yang ditawarkan juga cukup terjangkau dengan kualitas yang sudah tidak diragukan lagi. Teman Joger ini beroperasi selama 24 jam/ 3 hari (8 jam setiap harinya) kecuali hari libur nasional, mulai jam 10 pagi sampai jam 6 sore hari.

§  Bedugul
Kawasan wisata yang berada di Kecamatan Baturiti, Kabupaten Tabanan, Bali. Terhampar di ketinggian 1.250 meter di atas permukaan laut, Bedugul berhawa sejuk. Tak heran, kawasan ini sejak lama dikenal sebagai tempat peristirahatan. Bedugul terkenal sebagai wilayah pemasok sayur – sayuran terbesar di Bali.
Berwisata ke Bedugul tidak pas jika belum mengunjung sebuah danau bernama Danau Beratan. Tempat ini menjadi salah satu andalan wisata pulau Bali. Disamping mudah dijangkau Danau Beratan juga menyediakan beragam pesona dan akomodasi yang memadai. Di tengah danau terdapat sebuah Pura yaitu Pura Ulun Danu yang merupakan tempat pemujaan kepada Sang Hyang Dewi Danu sebagai pemberi kesuburan.
Tak terlalu lama kami menikmati keindahan panorama Danau Beratan, kami harus segera kembali berkumpul di bis masing – masing dan melanjutkan perjalanan pulang menuju tanah air tercinta, Wonosobo.

E.   Hari Kelima
Kami tiba di Wonosobo sekitar pukul 17.30 WIB. Perasaan sedih dan gembira bercampur menjadi satu. Gembira karena dapat berkumpul kembali dengan keluarga di Wonosobo tanpa suatu halangan apapun. Namun seakan ikut merasakan kesedihan kami karena meninggal Pulau Dewata yang mengesankan, awan kelabu menyelimuti langit disusul dengan rintik air berjatuhan dari atas.
 -------
                                              BAB III
PENUTUP
A.   Kesimpulan
Perjalanan berjalan dengan lancar, walaupun terjadi sedikit kendala yang membuat terlambat sampai di Pulau Bali. Sehingga terpaksa harus menanggalkan beberapa objek dan menguragi waktu kunjungan pada setiap objek supaya semua objek terlampaui.
Di Bali kami mendapatkan banyak pelajaran dan pengalaman dari kunjungan wisata dan sister school. Baik dalam hal kebudayaan, pendidikan, dan lingkungan.
B.   Saran dan Rekomendasi
1.      Seharurnya membuat jadwal cadangan untuk antisipasi bila terjadi sesuatu, sehingga peserta wisata tidak kecewa dan mengunjungi tempat berbelanja sebaiknya di akhir acara supaya ‘tenang’.
2.      Penyediaan stop kontak di kendaraan perlu diperbanyak. Karena anak zaman sekarang sering tidak menghemat battery handphone dan kamera.
3.      Setiap waktu makan baik pagi, siang ataupun malam alangkah baiknya diberikan menu yang berbeda agar tidak bosan.
4.      Alangkah indahnya jika kita mengunjungi Pantai Sanur di pagi hari ketika matahari terbit. Dan objek wisata Pantai Sanur tidak seperti foto yang beredar di internet, indah, bersih, dll. Pada kenyataannya pantai tersebut berlawanan dengan apa yang kami lihat di internet.

                                                            Lampiran-lampiran

§  Lampiran I : Profil Penyusun
1.      Nama              : A’yuni Fatkhi Fajriyati
NIS                : 14053
Kelas              : VIII G
TTL                : Wonosobo, 1 Oktober 1997
Alamat           : Kejajar, Wonosobo
Email              : fatkhia.elf971001@gmail.com
Motto              : Sabar dalam mengatasi kesulitan dan bertindak bijaksana dalam mengatasinya adalah sesuatu yang utama
2.      Nama              : Nur Novila Pambayun
NIS                :
Kelas              : VIII G
TTL                : Wonosobo, 19 November 1997
Alamat           : Jogoyitnan, RT/ RW 06/03, Wonosobo
Email              : ayoendevila@yahoo.co.id
 Motto             : Tidak ada masalah yang tidak bisa diselesaikan selama ada komitmen bersama untuk menyelesaikannya

3.      Nama              : Shafira Ghaliyah Amirah
NIS                : 14100
Kelas              : VIII G
TTL                : Bandung, 16 Januari 1998
Alamat           : Perum Wonosari Indah, Wonosobo
Email              : shafira.ghaliyah@gmail.com
Motto                         : Jika anda tidak bisa menjadi orang yang pintar, Jadilah orang yang baik

4.      Nama              : Wilda Nur Hijriati Aslama
NIS                : 14018
Kelas              : VIII G
TTL                : Wonosobo, 08 Mei 1997
Alamat           : Jogoyitnan, RT/RW 01/02, Wonosobo
Email              : wildamaurer99@yahoo.com
Motto                         : Be patient and faithful to God to live happily


   Lampiran II : Peta Bali

  Lampiran III : Foto-foto Kegiatan
Persiapan di halaman SMP N 1 Wonosobo

Study Tour SMP N 1 Wonosobo ke Bali
bersama Mulia Tour
Pelabuhan Ketapang, Jawa Timur
 Hotel Made Bali
Tari Barong
 Pantai Sanur
 Monumen Perjuangan Rakyat Bali
“Bajra Sandi”
 Pantai Kuta
Tanjung Benoa
 Tari Kecak di GWK
Patung Garuda di GWK
 Patung Wisnu di GWK
Sangeh Monkey Forest
Pura Ulun, di Danau Beratan, Bedugul

(NB : Maaf gambar/foto tidak diposting. Admin)
  
DAFTAR PUSTAKA

Tidak ada komentar:

Posting Komentar