LAPORAN PELAKSANAAN
KARYA WISATA DAN SISTER SCHOOL
BALI
DISUSUN OLEH :
§ A’yuni Fatkhi Fajriyati (VIII G/06)
§ Nur Novila Pambayun (VIII G/17)
§ Shafira Ghaliyah Amirah (VIII G/26)
§ Wilda Nur Hijriati Aslama (VIII G/29)
SMP NEGERI 1 WONOSOBO
RINTISAN SEKOLAH
BERTARAF INTERNASIONAL
Jl. Pemuda No. 7
Telp. (0286) 321012 / FAX (0286) 324970 Wonosobo 56311
2011/2012
MOTTO
“Tidak ada masalah yang tidak bisa diselesaikan selama
ada komitmen bersama untuk menyelesaikannya”
“Optimis, Kaena Hidup Terus Mengalir Dan Kehidupan Terus Berputar”
“Sesekali Lihat Ke Belakang Untuk Melanjutkan
Perjalanan Yang Tiada Berujung”
“Jadilah
seperti karang di lautan yang kuat dihantam ombak dan kerjakanlah hal yang
bermanfaat untuk diri sendiri dan orang lain, karena hidup hanyalah sekali.
Ingat hanya pada Allah apapun dan di manapun kita berada kepada Dia-lah tempat
meminta dan memohon”
“Berangkat
dengan penuh keyakinan, Berjalan
dengan penuh keikhlasan, Istiqomah
dalam menghadapi cobaan”
"Together
We Build, Together We Can"
“Disiplin dalam
bertugas, Dewasa dalam bertindak, dan Dinamis dalam kegiatan”
“Sabar dalam
mengatasi kesulitan dan bertindak bijaksana dalam mengatasinya adalah sesuatu
yang utama”
“Jalan
terbaik dalam mencari kawan adalah kita harus berlaku sebagai kawan”
“Bukan harta
kekayaanlah, tetapi budi pekerti yang harus ditingalkan sebagai pusaka untuk
anak – anak kita”
“Pendidikan
merupakan perlengkapan paling baik untuk hari tua.”(Aristoteles)
“Seorang
sahabat adalah orang yang menjawab,apabila kita memanggil dan sering menjawab
sebelum kita panggil”
“Pengalaman
adalah guru yang terbaik tetapibuang lah pengalaman buruk yang hanya merugikan”
“Segala yang
indah belum tentu baik, namun segala yang baik sudah tentu indah”
“Siapa yang
kalah dengan senyum, dialah pemenangnya”
LEMBAR
PERSEMBAHAN
Laporan ini kami
persembahkan kepada :
1.
Allah SWT atas
segala rahmat dan nikmatnya sehingga dapat menyelesaikan laporan ini
2.
Bapak/Ibu/Saudara
yang telah mendidik dan mendoakan kami
3.
Bapak/Ibu guru
yang telah membimbing dalam penyusunan laporan ini
4.
Teman-teman
semua yang telah memberi dukungan dalam penyusunan laporan ini
5.
Super Junior,
SHINee, CSJH The Grace, 2NE1, BIG BANG ,Linkin Park untuk setiap lagu yang
selalu memberi semangat dan inspirasi
6.
Perpustakaan SMP
N 1 Wonosobo yang telah menyediakan fasilitas pendukung dalam proses penyusunan
laporan ini
7.
Keluarga A’yuni
yang bersedia menyediakan tempat dan fasilitas dalam penyusunan laporan ini
8.
Keluarga Shafira
yang bersedia menyediakan tempat dan fasilitas dalam penyusunan laporan ini
9.
Mas Hamzz yang
sudah membantu proses kelancaran dalam penyusunan laporan ini
10. Semua pihak yang terlibat dan memberi inspirasi dalam
penyusunan laporan ini
KATA
PENGANTAR
Puji syukur kehadirat
Allah SWT, berkat segala anugrah -anugrahnya baik keselamatan, kenikmatan dan
kebahagiaan yang kita rasakan saat ini. Sholawat bertaburkan bunga-bunga salam
semoga selalu mengalir kehadirat Nabi Muhammad SAW.
Tak lupa terima kasih
yang tak terhingga kami haturkan kepada Bapak/Ibu guru yang senantiasa membimbing
dan mendidik kami sehingga tercipta lah laporan karya wisata dan sister school
ini.
Demikian juga kepada
seluruh pihak yang mendukung kelancaran penyusunan laporan ini.
Laporan Karya Wisata
dan Sister School ini kami susun supaya dapat diambil manfaatnya, baik itu
tentang kebudayaan, sistem pembelajaran, dan lain sebagainya demi tercapai
peningkatan kualitas pengetahuan di masa yang akan datang.
Sebagai wujud rendah
hati kami, kami mengucap maaf kepada semua pihak apabila dalam penulisan
laporan ini banyak sekali kekurangan dan kesalahan baik dalam penulisan laporan
maupun dalam ini laporan.
-----------
HALAMAN JUDUL
MOTTO
LEMBAR PERSEMBAHAN
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang Sister School
B.
Tujuan Sister School
C.
Latar Belakang Karya Wisata
D.
Tujuan Karya Wisata
E.
Pelaksanaan
BAB II PENJELASAN
KUNJUNGAN
A.
Hari Pertama
B.
Hari Kedua
C.
Hari Ketiga
§ Tari Barong
dan
Kris
§ Pantai
Sanur
§ Monumen
Perjuangan Rakyat Bali “Bajra Sandi”
§ Pantai Kuta
§ Tanjung
Benoa
§ Garuda
Wisnu Kencana
D.
Hari Keempat
§ Kunjungan
Sekolah ke SMP N 1 & 4 Denpasar
§ Sangeh
§ Joger
§ Bedugul
E.
Hari Kelima
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan
B.
Saran dan Rekomendasi
LAMPIRAN -
LAMPIRAN
§ Lampiran 1 : Profil
Penyusun
§ Lampiran 2 : Peta
Bali
§ Lampiran 3 : Foto-foto
kegiatan
DAFTAR
PUSTAKA
-------------
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Sister School
Latar
belakang Sister School, antara lain :
1.
Sister School merupakan program RSBI/SBI
tahun 2011/2012
2.
Menjalin kerjasama antar sekolah
RSBI/SBI dalam bidang program sekolah, program kurikuler, program kesiswaan.
3.
Menuntut perkembangan dan kemajuan SMP N
1 WONOSOBO dengan sekolah unggulan lainnya baik dalam bidang akademik dan non
akademik.
4.
Mencari informasi kegiatan unggulan di
sekolah yang dikunjungi untuk dikembangkan di SMP N 1 WONOSOBO.
5.
Mengikut sertakan siswa untuk mengikuti
KBM di sekolah yang dikunjungi.
6.
Tukar budaya.
B. Tujuan Sister School
Tujuan
dari kegiatan Sister School, antara lain:
1.
Menjalin kerjasama antar sekolah
RSBI/SBI.
2.
Menjalin tali persaudaraan antar
sekolah.
3.
Sebagai tolak ukur perkembangan SMP N 1
WONOSOBO.
4.
Mencari kegiatan unggulan SMP lain untuk
dikembangkan di SMP N 1 WONOSOBO
5.
Tukar Budaya.
C. Latar Belakang Karya Wisata
Latar
belakang pelaksanaan karya wisata di Bali, antara lain :
1.
Merupakan program sekolah dan OSIS tahun
2011/2012.
2.
Melakukan pembelajaran di luara sekolah
dengan mengunjungi museum dan situs-situs budaya.
3.
Untuk mendukung adanya penilaian
akreditasi sekolah.
4.
Belajar pada suasaana yang berbeda atau
luar sekolah untuk melepas kejenuhan dari kegiatan rutinitas.
D. Tujuan Karya Wisata
Tujuan
dari kegiatan karya wisata, antara lain :
1.
Belajar secara langsung dengan mengunjungi
museum atau situs-situs budaya.
2.
Melepas kejenuhan siswa ketika belajar
di sekolah.
3.
Menambah pengalaman dan wawasan.
4.
Menambah pengetahuan budaya daerah lain.
E. Pelaksanaan
Kegiatan Karya Wisata dan Sister
School ini dilaksanakan pada tanggal 13 April – 17 April 2012 yang diikuti oleh
kurang lebih 200 siswa kelas VIII dan beberapa guru pendamping dari SMP N 1
WONOSOBO.
Kegiatan pertama ialah
pemberangkatan yang dilaksanakan pada Jum’at (13 April 2012) pagi, pukul 08.00
di halaman SMP N 1 WONOSOBO.
Perjalanan
kami ditempuh ± 2 hari satu malam dikarenakan beberapa kendala yang terjadi. Sesampainya
di Bali, kami menhunjungi beberapa objek wisata pada hari pertama seperti
menyaksikan pertunjukan tari barong dan kris di Jambe Budaya, mengunjungi
Pantai Sanur, Monumen Perjuangan Rakyat Bali “Bajra Sandi”, Pantai Kuta,
kemudian mendatangi penangkaran penyu dan hewan lainnya di Tanjung Benoa, dan
menyaksikan pertunjukan Tari Kecak Kolaborasi dan Patung Wisnu di wilayah Garuda
Wisnu Kencana. Kemudian dilanjutkan pada hari kedua
yaitu melaksanakan kegiatan Sister School atau kunjungan sekolah ke SMP N 1
& 4 Denpasar, berkunjung ke Sangeh, kemudian mendatangi kawasan dingin
Bedugul.
Perjalanan selanjutnya ialah
kembali pulang ke Wonosobo tercinta.
-----------
BAB II
PENJELASAN KUNJUNGAN
A. Hari Pertama
Jum’at (13-04-2012) pagi, semua
siswa berkumpul di halaman SMP N 1 WONOSOBO untuk absensi dan Doa bersama
sebelum pemberangkatan karya wisata. Doa bersama berjalan dengan hikmat yang
dipimpin oleh Bapak Bajuri, selaku guru PAI di SMP N 1 WONOSOBO. Kurang Lebih
200 siswa dan beberapa guru pendamping dibagi dalam 4 kelompok. Yakni Bis 1, 2,
3, dan 4. Kira-kira pukul 08.00 seluruh rombongan dari SMP N 1 WONOSOBO
bertolak dari Wonosobo memulai perjalanan ke Pulau Dewata.
Kira-kira selama 5 jam perjalanan,
kami melakukan pemberhentian pertama di Solo untuk Ishoma
(Istirahat,Sholat,Makan). Setelah kira-kira menghabiskan waktu 1 jam. Kami
berniat untuk melanjutkan perjalanan. Namun perjalanan kami terhambat karena
salah satu teman kami mengalami dehidrasi dan mabuk darat sehingga harus
dilarikan ke Rumah Sakit terdekat karena keadaannya kian memburuk. Apa daya
kami harus merelakan waktu 2 jam kami untuk menunggu kedatangan orang tua teman
kami yang akan menjemputnya.
Kira-kira pukul 16.00 WIB kami
melanjutkan perjalanan kami ke Bali. Kami menikmati suasana dan pemandangan
alam yang disuguhkan di sekeliling kami dari alam Jawa Timur. Persawahan hijau
membentang di sepanjang jalan dan dipadukan oleh bangunan-bangunan modern di
kota.
Malam hari kami berhenti untuk
Ishoma di daerah Madiun, Jawa Timur. Setelah makan beberapa peserta karya
wisata berbelanja di minimarket yang tersedia di sana. Lalu, kami melanjutkan
perjalanan menuju pelabuhan. Akan tetapi baru berjalan beberapa kilometer, kami
mengalami kendala, macet. Hal ini disebabkan oleh lakalantas yaitu sebuah truk
tanki pengangkut BBM terguling. Selama itu kami hanya dapat berjalan sedikit
demi sedikit dan menghabiskan waktu + 8 jam untuk lolos dari kemacetan
tersebut.
Pagi hari sekitar pukul 05.00 WIB,
kami berhenti disebuah masjid untuk sholat subuh. Menurut perkiraan seharusnya
pagi ini kami sudah sampai di Pelabuhan Ketapang, Jawa Timur. Tetapi karena
kejadian semalam kami masih harus menempuh perjalanan jauh dan sangat lama
untuk mencapai tujuan.
Kami melanjutkan perjalanan ke
pelabuahan untuk menyebrang. Disela-sela perjalanan kami berhenti untuk sarapan
dan makan siang.
Kira-kira pukul 17.00 WIB, kami
tiba di Pelabuhan Ketapang. Kami segera menaiki kapal untuk menyebrangi Selat
Bali. Penyebrangan menghabiskan waktu selama satu jam.
Waktu menunjukkan pukul 19.00 WITA,
kami melabuh di Pelabuhan Gilimanuk, Bali. Kami kembali menaiki bis dan karena
terlalu lelah kami tertidur selama perjalanan. Dalam kelelapan tidur kami
tiba-tiba bis berhenti, semua lampu menyala. Sayup-sayup terdengar suara
teriakan seseorang “Woy,bangun udah sampai”. Saat kami membuka mata ternyata
kami sudah sampai di Hotel Made Bali, Badung, Bali. Semua peserta berhamburan
keluar bis dan mengambil koper yang tersimpan di bagasi bis.
Peserta dibagi menjadi beberapa
kelompok yang terdiri dari empat siswa. Perwakilan setiap kelompok mengambil
kunci kamar di lobi hotel. Kami mendapat kamar dengan nomor D-18 yang terletak
di lantai dua hotel tersebut. Kamar yang kami huni memiliki dua ranjang
berukuran sedang dan dengan fasilitas kamar mandi, televisi, dan kipas angin.
Kami menata barang-barang kami dan segera bergantian mandi kemudian istirahat.
C. Hari Ketiga
Tari Barong
dan Kris
Objek pertama yang dikunjungi adalah Tari Barong yang
bertempat di Jambe Budaya, jalan Pasekan, Batubulan, Gianyar, Bali.
Tari Barong adalah
tarian khas Bali yang berasal dari khazanah kebudayaan Pra-Hindu. Tarian ini
menggambarkan pertarungan antara kebajikan (dharma) dan kebatilan (adharma).
Wujud kebajikan dilakonkan oleh Barong, yaitu penari dengan kostum binatang
berkaki empat, sementara wujud kebatilan dimainkan oleh Rangda, yaitu sosok yang
menyeramkan dengan dua taring runcing di mulutnya.
Ada beberapa jenis Tari
Barong yang biasa ditampilkan di Pulau Bali, di antaranya Barong Ket, Barong
Bangkal (babi), Barong Gajah, Barong Asu (anjing), Barong Brutuk, serta
Barong-barongan. Namun, di antara jenis-jenis Barong tersebut yang paling
sering menjadi suguhan wisata adalah Barong Ket, atau Barong Keket yang
memiliki kostum dan tarian cukup lengkap.
Kostum Barong Ket
umumnya menggambarkan perpaduan antara singa, harimau, dan lembu. Di badannya
dihiasi dengan ornamen dari kulit, potongan-potongan kaca cermin, dan juga
dilengkapi bulu-bulu dari serat daun pandan. Barong ini dimainkan oleh dua
penari (juru saluk/juru bapang): satu penari mengambil posisi di depan
memainkan gerak kepala dan kaki depan Barong, sementara penari kedua berada di
belakang memainkan kaki belakang dan ekor Barong.
Secara sekilas, Barong
Ket tidak jauh berbeda dengan Barongsai yang biasa dipertunjukkan oleh
masyarakat Cina. Hanya saja, cerita yang dimainkan dalam pertunjukan ini
berbeda, yaitu cerita pertarungan antara Barong dan Rangda yang dilengkapi
dengan tokoh-tokoh lainnya, seperti Kera (sahabat Barong), Dewi Kunti, Sadewa
(anak Dewi Kunti), serta para pengikut Rangda.
Alur cerita Tari Barong dan Kris :
GENDING PEMBUKAAN
Barong dan kera sedang berada di dalam hutan yang lebat.
Kemudian muncullah tiga orang bertopeng menggambarkan tiga orang yang sedang
membuat tuak ditengah-tengah hutan, yang mana anaknya telah dimakan oleh
harimau. Ketiga orang itu sangat marah dan menyerang harimau (Barong) itu dan
dalam perkelahian ini hidung diantara salah seorang dari tiga orang itu digigit
oleh kera tadi.
BABAK PERTAMA
Dua orang penari muncul dan mereka adalah
pengikut-pengikut dari rangda sedang mencari pengikut Dewi Kunti yang sedang
dalam perjalanan untuk menemui patihnya.
BABAK KEDUA
Pengikut Dewi Kunti tiba. Salah
seorang dari pengikut Rangda berubah rupa menjadi setan (semacam Rangda) dan
memasukkan roh jahat kepada pengikut Dewi Kunti yang menyebabkan mereka bisa
menjadi marah. Keduanya menemui Patih dan bersama-sama menghadap Dewi Kunti.
BABAK KETIGA
Muncullah Dewi Kunti anaknya
Sadewa dan Dewi Kunti telah berjanji kepada Rangda untuk menyerahkan Sadewa sebagai
korban. Sebenarnya Dewi Kunti tidak sampai hati mengorbankan anaknya Sadewa
kepada Rangda tetapi setan (semacam Rangda) memasuki roh jahat kepadanya yang
menyebabkan Dewi Kunti bisa menjadi marah dan tetap berniat mengorbankan
annaknya kepada Patihnya untuk membuang Sadewa kedalam hutan dan Patih inipun tidak
luput dari kemasukkan roh jahat oleh setan itu sehingga sang Patih dengan tiada
perasaan kemanusiaan, menggiring Sadewa kedalam hutan dan mengikatnya dimuka
Istana Sang Rangda.
BABAK KEEMPAT
Turunlah Dewa Siwa dan memberikan
keabadian hidup kepada Sadewa dan kejadian ini tidak diketahui oleh Rangda.
Kemudian datanglah Rangda untuk mengoyak-ngoyak dan membunuh Sadewa tetapi
tidak dapat dibunuhnya karena kekebalan yang dianugrahkan oleh Dewa Siwa.
Rangda menyerah kepada Sadewa dan memohon untuk diselamatkan agar dengan
demikian dia bisa masuk Sorga. Permintaan ini dipenuhi oleh Sadewa. Sang Rangda
mendapat Sorga.
BABAK KELIMA
Kalika salah seorang pengikut
Rangda menghadap kepada Sadewa untuk diselamatkan juga tetapi ditolak oleh
Sadewa. Penolakan ini menimbulkan perkelahian dan Kalika merupah rupa menjadi “Babi
Hutan” dan didalam pertarungan antara Sadewa melawan “Babi Hutan” Sadewa
mendapat kemenangan. Kemudian Kalika (babi hutan) ini berubah menjadi “Burung”
tetapi tetap dikalahkan dan akhirnya Kalika (burung) berubah rupa lagi menjadi
rangda oleh karena saktinya Rangda ini maka Sadewa tidak dapat membunuhnya dan
akhirnya Sadewa berubah rupa menjadi barong karena sama saktinya maka
pertarungan antara barong melawan Rangda ini tidak ada yang menang dan dengan
demikian pertarungan dan perkelahian ini berlangsung terus abadi “Kebajikan”
melawan “Kebatilan”. Kemudian muncullah pengikut-pengikut Barong masing-masing
dengan kerisnya yang hendak menolong Barong dalam pertarungan melawan Rangda,
mereka ini semuanyapun tidak berhasil melumpuhkan kesaktian Sang Rangda.
Pantai Sanur
Selesai melihat Tari Barong dan Kris, kami melanjutkan
mengunjungi Pantai Sanur yang merupakan perbatasan antara pantai
pasir putih dan pantai pasir hitam. Pantai
Sanur adalah sebuah tempat pelancongan pariwisata yang terkenal di pulau
Bali. Pantai ini letaknya persis di sebelah timur kota Denpasar, ibukota Bali.
Pantai Sanur juga dikenal
sebagai Sunrise beach (pantai Matahari terbit) sebagai lawan dari Pantai
Kuta. Karena lokasinya yang berada di sebelah timur pulau Bali, maka pantai
Bali ini menjadi lokasi yang tepat untuk menikmati sunrise atau Matahari
terbit. Hal ini menjadikan tempat wisata ini makin menarik, bahkan ada sebuah
ruas di pantai Sanur ini yang bernama pantai Matahari Terbit karena pemandangan
saat Matahari terbit sangat indah jika dilihat dari sana.
Sebagian kawasan pantai ini
mempunyai pasir berwarna putih yang eksotis. Dilengkapi dengan pohon pelindung,
pengunjung bisa duduk-duduk sambil menikmati jagung bakar ataupun lumpia yang
banyak dijajakan pedagang kaki lima.
Pemandangan alam di sekitar
Pantai Sanur cukup mempesona dengan aneka batu karang yang tersusun rapi di
pinggir pantai dengan ombak yang tidak terlalu ganas. Ditambah lagi suasana di
pagi hari dimana para pengunjung dapat menyaksikan ‘sunrise’ atau matahari
terbit yang memukau dari arena pantai.
Namun sayang
sekali karena kurangnya
kesadaran pengunjung dan warga setempat, kebersihan di Pantai Sanur mulai tidak
terjaga dengan adanya sampah-sampah yang berserakan di area Sanur. Mulai dari
sampah plastik, sisa bungkus makanan, sampai sisa-sisa sesajian yang menurut
masyarakat Bali diperuntukkan kepada leluhur atau mahluk astral penunggu
wilayah tersebut. Yang kebanyakan berisi makanan dan macam-macam bunga yang
diletakkan di atas anyaman janur kelapa.
§ Monumen Perjuangan Rakyat Bali
“Bajra Sandi”
Kira-kira selama 30 menit
kami mengunjungi sekaligus observasi di Pantai Sanur, kami beralih ke Monumen Perjuangan
Rakyat Bali “Bajra Sandi”. Monumen
Bajra Sandhi adalah monumen perjuangan rakyat Bali yang
terletak di Renon, Denpasar, Bali. Monumen ini menempati areal yang sangat
luas, ada beberapa lapangan bola di sekelilingnya.
Monumen Bajra Sandhi
merupakan Monumen Perjuangan Rakyat Bali untuk memberi hormat pada para
pahlawan serta merupakan lambang persemaian pelestarian jiwa perjuangan rakyat
Bali dari generasi ke generasi dan dari zaman ke zaman. Lokasi monumen ini
terletak di depan Kantor Gubernur Kepala Daerah Propinsi Bali yang juga di
depan Gedung DPRD Propinsi Bali Niti Mandala Renon persisnya di Lapangan
Puputan Renon.
Keseluruhan data daerah
monumen berbentuk segi empat bujur sangkar dengan penerapan konsepsi Tri
Mandala :
1.
Sebagai Utama Mandala adalah
pelataran/gedung yang paling di tengah.
2.
Sebagai Madya Mandala adalah
pelataran yang mengitari Utama Mandala.
3.
Sebagai Nista Mandala adalah
pelataran yang paling luar yang mengitari Madya Mandala.
Bangunan gedung monumen
pada Utama Mandala tersusun menjadi 3 lantai :
1.
Utamaning Utama Mandala adalah
lantai 3 yang berposisi paling atas berfungsi sebagai ruang ketenangan, tempat
hening-hening menikmati suasana kejauhan disekeliling monumen. Para pengunjung
bisa melihat panorama Denpasar dari tempat ini. Pada saat cuaca cerah sehingga
pemandangan Denpasar terlihat jelas. Untuk mencapai tempat ini harus melewati
tangga melingkar yang lumayan tinggi.
2.
Madyaning Utama Mandala adalah
lantai 2 berfungsi sebagai tempat diorama yang berjumlah 33 unit. Lantai 2 (dua)
ini sebagai tempat pajangan miniatur perjuangan rakyat Bali dari masa ke masa.
Dioramanya mirip dengan yang ada di Monas, Jakarta. Tapi yang di sini hanya
menampilkan perjuangan rakyat Bali. Mulai zaman kerajaan, masuknya Hindu,
Majapahit, penjajahan, perang kemerdekaan, hingga saat ini.
3.
Nistaning Utama Mandala adalah
lantai dasar Gedung Monumen, yang terdapat ruang informasi, ruang
keperpustakaan, ruang pameran, ruang pertemuan, ruang administrasi, dan toilet.
Ditengah-tengah ruangan terdapat telaga yang diberi nama sebagai Puser Tasik,
delapan tiang agung dan juga tangga naik berbentuk tapak dara.
Bangunannya sendiri memiliki makna yaitu ‘cawan’ yang
melambangkan wanita dan sebuah ‘lilin’ yang melambangkan laki-laki. Itu
bermakna bahwa sekuat-kuatnya lelaki berdiri tidak akan mampu tanpa tumpuan
dari kaum wanita.
Baberapa bagian dari bangunan tersebut juga memiliki arti
sebagai tanggal dan tahun kemerdekaan Indonesia. Hal itu dapat kita lihat dari
anak tangga Monumen “Bajra Sandi” yang berjumlah 17 buah, 8 saka penyangga dan
ketinggian Monumen “Bajra Sandi” yang mencapai 45 meter. Itu melambangkan hari,
bulan dan tahun kemerdekaan Indonesia yakni 17-08-45’ atau 17 Agustus 1945.
Sebelum memasuki
area monument bagi pembawa kamera
poket maupun profesional. Para pengunjung dikenakan biaya Rp 1.000,- untuk
setiap orang. Untuk kemudian dana tersebut digunakan untuk membantu
pemeliharaan Monumen Perjuangan Rakyat Bali “Bajra Sandi”.
§ Pantai Kuta
Pemberhentian kami selanjutnya adalah Pantai Kuta. Sebelumnya kami berkunjung ke Kampung Kuta
untuk sedikit berbelanja dan makan siang. Setelah selesai, kami menunggu
beberapa angkutan umum menjemput rombongan menuju Pantai Kuta.
Pantai Kuta adalah sebuah tempat pariwisata
yang terletak di sebelah selatan Denpasar, ibu kota Bali, Indonesia. Kuta
terletak di Kabupaten Badung. Daerah ini merupakan sebuah tujuan wisata turis
mancanegara, dan telah menjadi objek wisata andalan Pulau Bali sejak awal
70-an. Pantai Kuta sering pula disebut sebagai pantai matahari terbenam (sunset
beach) sebagai lawan dari pantai Sanur.
Di Kuta terdapat banyak pertokoan, restoran dan
tempat permandian serta menjemur diri. Selain keindahan pantainya, Pantai Kuta
juga menawarkan berbagai macam jenis hiburan lain misalnya bar dan restoran di
sepanjang pantai menuju Pantai Legian. Lapangan Udara I Gusti Ngurah Rai
terletak tidak jauh dari Kuta. Kami dapat melihat bandara tersebut walau tidak
terlalu jelas.
Kami disana menikmati
ombak dan teriknya matahari. Di Pantai Kuta banyak orang bermain selancar
karena ombak yang besar. Kami diberi waktu satu jam, akan tetapi karena terlalu
asik menikmati suasana waktu terasa berjalan terlalu cepat sehingga kami lupa
waktu dan kembali tidak tepat waktu.
§ Tanjung Benoa
Tanjung
Benoa yang terletak di ujung timur "sepatu" pulau Bali, merupakan
salah satu tujuan wisata air yang cukup lengkap. Berbagai sarana olahraga air
disediakan disini seperti, banana boat, snorkling, flying fish, parasailing dan
jetski. Uniknya olahraga surfing yang banyak dijumpai di pantai-pantai lain
dari pulau bali, justru tidak tersedia di objek wisata ini, hal ini dikarenakan
ombak yang ada dilokasi wisata ini cenderung tenang, sehingga kurang cocok
untuk olah raga surfing.
Pengunjung bisa mengunjungi pulau penyu yang berjarak
kurang lebih 30 menit perjalan dengan menggunakan perahu yang bisa disewa
dilokasi. Pulau penyu merupakan tempat pengembangbiakan berbagai spesies penyu
yang hampir punah. Dilokasi ini pengunjung bisa melihat langsung dan bertanya-tanya
seputar hal proses pengembang biakan penyu. Penyu-penyu yang ada dipisahkan
diberbagai tempat berdasarkan ukuran tubuhnya. Ada yang masih berukuran jari
hingga yang cukup besar dengan berat hingga puluhan kilo. Di pulau ini juga
terdapat berbagai binatang lain seperti ular, kelelawar dan burung langka yang
dimungkinkan bagi pengunjung untuk memegang sekedar mengambil gambar/foto.
Satu paket dengan
perjalanan ke Pulau Penyu, pengunjung juga bisa melihat objek wisata bawah
laut. Perahu yang digunakan, telah didesain sedemikian rupa sehingga pada
bagian dasar tengah perahu telah dipasang kaca yang memungkinkan bagi
pengunjung untuk melihat dasar laut yang dangkal tanpa perlu berbasah-ria. Dari
dalam perahu pengunjung bisa melihat ikan-ikan khas air laut yang kaya akan
warna di bagian tubuhnya. Agar ikan-ikan tersebut mau berkumpul pengemudi kapal
menebarkan roti tawar kelaut sebagai pancingan. Tidak butuh waktu lama untuk
menunggu ikan tersebut untuk datang, sayangnya jenis ikan yang datang kurang bervariasai
sehingga kurang menarik untuk dinikmati .
Secara keseluruhan, Tanjung
Benoa layak untuk dikunjungi sebagai alternatif wisata air. Hal yang sedikit
mengganggu adalah tidak adanya transportasi umum yang hilir mudik didaerah
tersebut sehingga umumnya pengunjung yang datang menggunakan bus-bus
pariwisata, kendaraan sewa maupun pribadi.
§ Garuda Wisnu Kencana
Taman Budaya Garuda Wisnu Kencana adalah sebuah
taman wisata di bagian selatan pulau Bali. Taman wisata ini terletak di tanjung
Nusa Dua, Kabupaten Badung, kira-kira 40 kilometer di sebelah selatan Denpasar,
ibu kota provinsi Bali. Di areal taman budaya ini, direncanakan akan didirikan
sebuah landmark atau maskot Bali, yakni patung berukuran raksasa Dewa
Wisnu yang sedang menunggangi tunggangannya, Garuda, setinggi 12 meter. Area
Taman Budaya Garuda Wisnu Kencana berada di ketinggian 146 meter di atas
permukaan tanah atau 263 meter di atas permukaan laut.
Di kawasan itu terdapat
juga Patung Garuda yang tepat di belakang Plaza Wisnu adalah Garuda Plaza di
mana patung setinggi 18 meter Garuda ditempatkan sementara. Pada saat ini,
Garuda Plaza menjadi titik fokus dari sebuah lorong besar pilar berukir batu
kapur yang mencakup lebih dari 4000 meter persegi luas ruang terbuka yaitu Lotus
Pond. Pilar-pilar batu kapur kolosal dan monumental patung Lotus Pond
Garuda membuat ruang yang sangat eksotis. Dengan kapasitas ruangan yang mampu
menampung hingga 7000 orang, Lotus Pond telah mendapatkan reputasi yang
baik sebagai tempat sempurna untuk mengadakan acara besar dan internasional.
Terdapat juga patung tangan
Wisnu yang merupakan bagian dari patung Dewa Wisnu. Ini merupakan salah satu
langkah lebih dekat untuk menyelesaikan patung Garuda Wisnu Kencana lengkap.
Karya ini ditempatkan sementara di daerah Tirta Agung.
Sesampainya di Garuda Wisnu
Kencana, kami langsung menuju amphitheatre untuk melihat Tari Kecak.
Amphitheatre adalah tempat di luar ruangan untuk pertunjukan khusus dengan
akustik yang dirancang dengan baik.
D. Hari Keempat
§ Kunjungan sekolah ke SMP N 1 &
4 Denpasar
SMP
NEGERI 1 DENPASAR
Senin, 16 April 2012 perjalanan dimulai kembali pukul 08.00 menuju SMP 1
N Denpasar. Tidak terlalu jauh dari
letak hotel yang kami tempati. Tempatnya strategis yaitu terletak di dekat alun
– alun Kota Denpasar tepatnya di Jl. Surapati No. 02 Denpasar, Bali.
Kehadiran kami disambut hangat walaupun
tidak semeriah sambutan di SMP N 4 Denpasar. Hanya beberapa guru dan perwakilan
siswa yang telah menunggu di gerbang masuk sekolah.
Kami langsung diarahkan menuju aula
pertemuan untuk pengarahan dan tukar budaya.
Sekolah ini menempati lahan yang tidak
terlalu luas, tidak jauh berbeda dengan sekolah kita. Di aula pertemuan, kami
menyaksikan tarian khas Bali yang dibawakan oleh siswa ekstrakurikuler tari.
Tarian yang luar biasa menakjubkan ini beberapa waktu yang lalu telah
memenangkan pekan seni se-Denpasar.
Ruang pertama yang kami kunjungi tidak
terlalu luas dan sedikit kotor oleh kotoran burung. Cahaya yang masukpun
kurang, sehingga ruangan gelap.
Pukul 09.30 WITA siswa yang bertugas
untuk observasi lingkungan maupun siswa yang bertugas mengikuti pelajaran dalam
kelas dipanggil untuk berkumpul dan menjalankan tugas masing – masing.
Sistem pembelajaran sama dengan SMP N 1
Wonosobo, akan tetapi salam penghormatan kepada guru menggunakan bahasa daerah
setempat.
Suasana
kelas kurang begitu nyaman karena penataan bangku yang tidak rapi dan bentuk
bangku tidak seragam. Siswa yang mengikuti pelajaran juga terkadang sangat
ramai. Adapula yang ketika guru lengah memperhatikan, bermain handphone dengan
leluasa.
Dalam kesempatan itu, kami kebetulan
sedang mengikuti pelajaran bersama siswa kelas VIII G. akan tetapi karena LCD
proyektor milik kelas VIII F yang rusak dan sedang memerlukan untuk
pembelajaran, siswa VIII G dan VIIIF bertukar ruang kelas untuk satu mata
pelajaran. Kami mengikuti pembelajaran selama 1 jam pelajaran.
Seusai kami mengikuti kegiatan KBM, kami
kembali berkumpul dengan guru dan siswa SMPN 1 Wonosobo untuk berkeliling
sekitar area SMPN 1 Denpasar. Terdapat green house yang berisi berbagai
tumbuhan. Juga tidak Nampak ada sampah yang berserakan di lingkungan sekolah.
Secara keseluruhan tidak berbeda dengan SMP N 1 Wonosobo.
Kunjungan ke SMP yang meraih nilai tertinggi UN se Indonesia ini
berlangsung kurang lebih 2 jam diakhiri dengan foto bersama guru dan siswa.
SMP
NEGERI 4 DENPASAR
Selain itu kami juga melakukan kunjungan ke SMP N 4 Denpasar. Dua dari
rombongan kami memisah menuju SMP N 4 Denpasar yang beralamat di Jl. Gunung
Agung…Denpasar dan dua lainnya menuju SMP N 1 Denpasar di Jl. Surapati No. 2,
Denpasar. Tepatnya pukul 08.00 WITA.
Kedatangan kami disambut hangat dan meriah oleh keluarga besar SMP N 4
Denpasar. Dari pintu gerbang kami disambut oleh jajaran guru dan music
penyambut berupa gamelan khas Bali yang dimainkan oleh para siswa. Setelah itu
kami berlanjut menuju halaman sekolah untuk memulai acara karena aula sekolah
sedang dibangun. Meskipun hanya di halaman sekolah, suasana tetap meriah,
dengan suguhan tari-tari khas Bali sekaligus musik pengiring berupa gamelan
Bali
sebagai penyambut. Para siswa terlihat begitu terampil memainkan tangannya di
atas gamelan.
Untuk mengimbangi sambutan,
kami juga menunjukkan salah satu program unggulan SMP N 1 WONOSOBO yaitu
mengangkat budaya lokal khas Kabupaten Wonosobo, Tari Sindung Lengger. Tarian
ini benar benar hasil kreasi para seniman di Kabupaten Wonosobo. Pada awalnya
tarian ini hanya dipertunjukkan pada acara tertentu saja yang biasanya
dilaksanakan pada malam hari. Seiring berjalannya waktu, tarian ini mulai
jarang untuk ditampilkan sehingga SMP N 1 WONOSOBO berinisiatif untuk menjaga
kelestariannya.
SMP N 4 Denpasar merupakan
salah satu sekolah Negeri yang ada di Denpasar, Bali. Sekolah ini pernah
ditawarkan untuk naik pangkat menjadi sekolah RSBI, namun terpaksa ditolak
dikarenakan suatu alasan. Yaitu jumlah sekolah negeri di Denpasar, Bali yang
terbilang hanya sedikit, yaitu hanya 9 sekolah. Padahal kebanyakan siswa lebih
memilih untuk sekolah di sekolah negeri daripada swasta. Sedangkan di SMP N 4 Denpasar,
per tahunnya menerima ± 1000 siswa untuk tiap angkatan. Dan tidak memungkinkan
untuk menjadi sekolah RSBI karena harus membatasi penerimaan siswa pertahunnya.
Hal tersebut sangat disayangkan bagi siswa yang tidak lolos dalam penerimaan.
Ruang pertama yang kami
kunjungi ialah ruang pameran yang berisi sekitar 1000 lukisan dan beberapa
patung hasil karya siswa di dalamnya. Pemandangan yang disuguhkan begitu
memukau dengan warna warni lukisan di seluruh ruangan.
Kami bertemu beberapa pemandu
dari SMP N 4 Denpasar, yaitu siswa siswi setempat. Kami bertanya seputar SMP N
4 Denpasar. Sekolah ini memiliki kegiatan ekskul yang terbilang komplit. Hampir
semua di bidang olahraga ada di sini. Mulai dari bela diri, olahraga air,
permainan bola, dan banyak lagi.
Keadaan lingkungan di sini
cukup bersih, tidak terlalu kotor dengan sampah yang berserakan. Keadaan ruang
kelas juga sama. Ruang kelas yang luas dengan kapasitas + 50 siswa ini tertata rapi dengan fasilitas
yang ada. Dalam kunjungan ini, kami tidak berkesempatan untuk mengikuti
kegiatan belajar mengajar karena waktu kami sedikit. Jadi kami hanya bisa
mengamati lingkungan sekitar.
Kurang lebih 2 jam kami
berkunjung ke salah satu sekolah terbaik di Bali bahkan di Indonesia. Dan
diakhiri foto-foto bersama dan salam perpisahan oleh teman-teman SMP N 4
Denpasar.
§ Sangeh
Taman Wisata
Alam Sangeh, mungkin memang belum banyak dikenal oleh masyarakat Indonesia,
padahal Sangeh terletak di sebuah pulau terkenal di Indonesia yaitu Bali. Taman
Wisata Alam Sangeh terletak di Desa Sangeh, Badung, Bali, sekitar 20 km dari Denpasar.
Taman Wisata
Alam Sangeh memiliki pesona wisata hutan yang banyak dihuni oleh ratusan kera.
Kera Sangeh juga memiliki beberapa kelompok yang masing-masing kelompok
memiliki satu pemimpin. Namun kelompok-kelompok tersebut memilki pimpinan
teringgi atau bisa dibilang raja dari seluruh raja kera yang ada di Sangeh.
Pemimpin tertinggi ini berdiam ditempat yang paling luas di. Ditempat raja kera
ini tinggal terdapat sebuah Pura yang
sangat terkenal kesakralannya yaitu Pura Bukit Sari.
Sebagian besar
kawasan hutan wisata ini, menjadi tempat bermukim kera, hanya sebagian kecil
saja yang dimanfaatkan para pengusaha untuk membuat beberapa kios tempat
menjual beraneka ragam cinderamata. Menurut pengelola Taman Wisata ini, Hutan
Wisata Sangeng dibuat sebagai taman dari kerajaan Mengwi. Agar terlihat cantik
taman ini ditanami pohon pala yang khusus didatangkan dari Gunung Agung.
Sebenarnya rencana pembuatan taman ini sangat dirahasikan namun akhirnya
pembuatan taman ini diketahui oleh beberapa orang, akibatnya pembuatan taman
itu dihentikan, hingga akhirnya kawasan itu diberi nama Sangeh, yang artinya
ada orang yang melihat.
Selain pohon
pala, masih ada tanaman yang terkenal di hutan Sangeh. Masyarakat setempat
biasa menyebutnya Pohon Lanang Wadon, karena bagian bawah pohon itu berlubang
sehingga menyerupai alat kelamin perempuan, sedangkan di tengah lubang tersebut
tumbuh batang yang mengarah ke bawah yang terlihat seperti alat kelamin pria.
Pohon itu tumbuh persis di pelataran depan tempat wisata Sangeh dan sebenarnya
merupakan pohon pala.
§ Joger
Lelah berekreasi akhirnya kami mengunjungi TeMan (Tempan
Penyaman) Joger. Rasa lelah seakan hilang seketika, kami segera masuk dan
berbelanja karena hanya diberi waktu satu jam.
Joger merupakan salah satu oleh-oleh khas Bali yang
sudah tidak asing lagi ditelinga bahkan sudah menjadi oleh-oleh wajib jika
berkunjung ke pulau Bali. Produk Joger hanya dapat diperoleh dari pabrik/ pusat
penjualan produk Joger langsung yang berada di Jl. Raya Kuta, Bali. Namun, kini
Joger telah memiliki “TEMAN (bukan cabang, tapi sekedar TEMpat penyamanAN)
JOGER” yang berlokasi di jalan Raya Denpasar-Bedugul KM 37,5. Bangunan Teman
Joger disini cukup luas dibandingkan dengan yang di daerah Kuta, di bagian
depan tersedia tempat penitipan barang dan ruang tunggu dengan desain ala
lantas (lalu lintas), ada lampu lalu lintas, bemo, vespa, sepeda motor mini,
sepeda ontel dan kumpulan artikel tentang JOGER dari beberapa koran/ majalah
lokal, nasional dan international.
Selama ini Joger sangat identik dengan T-Shirt/ kaos
khas Bali dengan kata-katanya yang unik dan nyeleneh, tapi sebenarnya masih
banyak lagi produk Joger yang lainnya yang biasa dijadikan buah tangan untuk
sanak keluarga di rumah. Seperti sandal dengan desainnya yang simple dan unik,
mug dengan beraneka tulisan karya Mr. Joger serta aneka pernak-pernik
cinderamata lainnya.
TEMAN JOGER yang berada di daerah Bedugul ini, terdiri
dari dua lantai dengan lahan parkir yang cukup luas. Di lantai pertama, ada
sederetan pernak-pernik ala joger, T-Shirt/ kaos dengan berbagai pilihan, pusat
informasi dan ada sebuah ruangan khusus untuk rakyat kecil (maksudnya rakyat
ukuran kecil alias anak-anak). Di dalam ruangan ini hanya berisi pakaian khusus
anak-anak, yang cukup menarik dari ruangan ini ada pada pintu masuknya.
Pintunya sangat rendah mungkin hanya berukuran 1 meter, jadi kita harus
menunduk terlebih dahulu untuk dapat memasuki ruangan yang satu ini. Sedangkan
di lantai dua ada bermacam-macam sandal dengan ukuran dan desain yang berbeda
serta beberapa sepatu ala joger. Di dinding tangga menuju lantai dua, dihiasi
dengan puluhan pasang sandal dengan desain dan ukuran yang berbeda, bahkan ada
sandal yang berukuran ekstra besar.
Hampir disetiap sudut ruangan tertera kata-kata unik
karya Mr. Joger yang membuat kita tertawa sendiri saat membacanya. Harga yang
ditawarkan juga cukup terjangkau dengan kualitas yang sudah tidak diragukan
lagi. Teman Joger ini beroperasi selama 24 jam/ 3 hari (8 jam setiap harinya)
kecuali hari libur nasional, mulai jam 10 pagi sampai jam 6 sore hari.
§ Bedugul
Kawasan
wisata yang berada di Kecamatan Baturiti, Kabupaten Tabanan, Bali. Terhampar di ketinggian 1.250 meter di atas
permukaan laut, Bedugul berhawa sejuk. Tak heran, kawasan ini sejak lama
dikenal sebagai tempat peristirahatan. Bedugul terkenal sebagai wilayah pemasok sayur – sayuran
terbesar di Bali.
Berwisata ke Bedugul tidak pas
jika belum mengunjung sebuah danau bernama Danau Beratan. Tempat ini menjadi salah satu andalan wisata pulau
Bali. Disamping mudah dijangkau Danau Beratan juga menyediakan beragam pesona
dan akomodasi yang memadai. Di tengah danau terdapat sebuah Pura yaitu Pura Ulun Danu
yang merupakan tempat pemujaan kepada Sang Hyang Dewi Danu sebagai pemberi
kesuburan.
Tak terlalu lama kami menikmati
keindahan panorama Danau Beratan, kami harus segera kembali berkumpul di bis
masing – masing dan melanjutkan perjalanan pulang menuju tanah air tercinta,
Wonosobo.
E. Hari Kelima
Kami tiba di Wonosobo sekitar pukul 17.30 WIB. Perasaan
sedih dan gembira bercampur menjadi satu. Gembira karena dapat berkumpul
kembali dengan keluarga di Wonosobo tanpa suatu halangan apapun. Namun seakan
ikut merasakan kesedihan kami karena meninggal Pulau Dewata yang mengesankan,
awan kelabu menyelimuti langit disusul dengan rintik air berjatuhan dari atas.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Perjalanan
berjalan dengan lancar, walaupun terjadi sedikit kendala yang membuat terlambat
sampai di Pulau Bali. Sehingga terpaksa harus menanggalkan beberapa objek dan
menguragi waktu kunjungan pada setiap objek supaya semua objek terlampaui.
Di
Bali kami mendapatkan banyak pelajaran dan pengalaman dari kunjungan wisata dan
sister school. Baik dalam hal kebudayaan, pendidikan, dan lingkungan.
B. Saran
dan Rekomendasi
1.
Seharurnya
membuat jadwal cadangan untuk antisipasi bila terjadi sesuatu, sehingga peserta
wisata tidak kecewa dan mengunjungi tempat berbelanja sebaiknya di akhir acara
supaya ‘tenang’.
2.
Penyediaan
stop kontak di kendaraan perlu diperbanyak. Karena anak zaman sekarang sering
tidak menghemat battery handphone dan kamera.
3.
Setiap
waktu makan baik pagi, siang ataupun malam alangkah baiknya diberikan menu yang
berbeda agar tidak bosan.
4.
Alangkah
indahnya jika kita mengunjungi Pantai Sanur di pagi hari ketika matahari
terbit. Dan objek wisata Pantai Sanur tidak seperti foto yang beredar di
internet, indah, bersih, dll. Pada kenyataannya pantai tersebut berlawanan
dengan apa yang kami lihat di internet.
§
Lampiran I : Profil Penyusun
1.
Nama
: A’yuni Fatkhi Fajriyati
NIS
: 14053
Kelas
: VIII G
TTL : Wonosobo, 1 Oktober 1997
Alamat
: Kejajar, Wonosobo
Email
: fatkhia.elf971001@gmail.com
Motto : Sabar dalam
mengatasi kesulitan dan bertindak bijaksana dalam mengatasinya adalah sesuatu
yang utama
2.
Nama
: Nur Novila Pambayun
NIS
:
Kelas
: VIII G
TTL : Wonosobo, 19
November 1997
Alamat
: Jogoyitnan, RT/
RW 06/03, Wonosobo
Email
:
ayoendevila@yahoo.co.id
Motto
: Tidak ada
masalah yang tidak bisa diselesaikan selama ada komitmen bersama untuk
menyelesaikannya
3.
Nama
: Shafira Ghaliyah Amirah
NIS
: 14100
Kelas
: VIII G
TTL : Bandung, 16 Januari 1998
Alamat
: Perum Wonosari Indah, Wonosobo
Email
: shafira.ghaliyah@gmail.com
Motto
: Jika anda tidak
bisa menjadi orang yang pintar, Jadilah orang yang baik
4.
Nama
: Wilda Nur Hijriati Aslama
NIS
:
14018
Kelas
: VIII G
TTL :
Wonosobo, 08 Mei 1997
Alamat
: Jogoyitnan,
RT/RW 01/02, Wonosobo
Email
:
wildamaurer99@yahoo.com
Motto
:
Be patient and faithful to God to live happily
Lampiran III : Foto-foto Kegiatan
Persiapan
di halaman SMP N 1 Wonosobo
Study
Tour SMP N 1 Wonosobo ke Bali
bersama
Mulia Tour
Pelabuhan
Ketapang, Jawa Timur
Tari
Barong
“Bajra
Sandi”
Tanjung
Benoa
Patung
Garuda di GWK
Sangeh
Monkey Forest
Pura
Ulun, di Danau Beratan, Bedugul
(NB : Maaf gambar/foto tidak diposting. Admin)
DAFTAR
PUSTAKA
Tidak ada komentar:
Posting Komentar