Rabu, 14 Maret 2012

Mewaspadai Gempa Bumi dan Tsunami


Nama : Paramita Nur Sabilla
No        : 18
Kelas    : VIII G
Menulis rangkuman Buku Ilmiah
Judul Buku                 :  Mewaspadai Gempa Bumi dan Tsunami
Nama Pengarang        : Purwoko Adi Seno
Penerbit                      : PT Widya Grafika
Kota Terbit                  : -
Tahun Terbit               : 2010
Jumlah Halaman         : 62
Cetakan                       : 2010
           
            Para sesepuh di tanah Jawa ini sering berkata bahwa negeri yang kita alami bernama Indonesia ini adalah sebuah wilayah yang “gemah ripah loh jinawi”. Artinya, sebuah negeri yang subur, makmur, dan kaya raya akan sumber alam. Beragam bahan tambang, seperti minyak bumi,emas, besi, batu bara, perak, dan aluminiumpun tersebar diberbagai provinsi dinegeri ini. Sungguh pantas, kalau kemudian Indonesia disebut sebagai sebuah pertama di khatulistiwa. Hal itu pula yang menyebabkan banyak bangsa lain berusaha mengambil keuntungan dari Indonesia. Namun, demikian sekeping mata uang, dibalik segala keindahan itu, ada pula bahaya yang senantiasa mengancam penduduknya. Tanah-tanah yang subur sebenarnya merupakan produk dari letusan gunung-gunung api. Material vulkanik yang dimuntahkan mengalami proses alami hingga menjadi bagian dari tanah yang gembur dan sangat baik ditanami. Adanya gunung-gunung api, juga berkaitan dengan pergerakan lempeng bumi, baik disisi selatan, utara, maupun timur negeri ini. Pergerakan tersebut memang alami. Seringkali, manusia yang tinggal diatasnya, bahkan tidak sadar bahwa tanah, gunung, sungai, dan lautan sebenarnya sedang bergerak terus-menerus. Hanya ketika gerakan itu tidak berlangsung normal manusia, merupakan gempa bumi, gunung meletus, dan kadang-kadang disertai tsunami. Peristiwa tersebut merupakan bagian dari proses alam yang sedang bekerja. Ketika proses alamiah itu memakan korban atau merugikan manusia,, kita menyebutnya sebuah bencana. Manusia selalu memandang  segala sesuatunya dari dirinya, pengetahuan, dan pengalamannya sendiri.manusia juga selalu yakin, bahwa dirinya adalah mahluk yang diciptakan sebagai penguasa dimuka bumi.
            Namun sayang, sebagai penguasa manusia sering melupakan kodrat sebagai bagian dari alam. Hukum-hukum alam sering tak diidahkan. Karena itulah, ketika alam bergerak atau berubah, manusia pun harus mematuhinya. Ketika membangun gedung di daerah patahan, alam tak dapat disalahkan jika bangunan itu runtuh saat gempa. Sebuah pemahaman yang sangat sederhana dan akan lebih bijaksana apabila manusia berusaha memahami alam, perilaku, dan hukum-hukumnya sehingga kita bisa hidup serasi dengan alam. Dengan pemahaman yang baik, manusia juga akan mengetahui cara beradaptasi dengan alam sehingga ketika membangun berbagai infrastruktur seperti gedung, tempat tinggal,jembatan , jalan, atau bendungan, semuanya disesuaikan dengan hukum-hukum alam yang berlaku ditempat itu. memahami alam berarti juga mengenali perilakunya. Termasuk ketika alam berelaksasi sehingga gempa atau gelombang tsunami datang. Dengan demikian, manusia bisa mengurangi dan menghindari bahaya. Pada buku ini dijelaskan bagi para pembaca agar ada sekelumit kesadaran bahwa kita tidak bisa menghindari dari hukum-hukum alam. Yang bisa dilakukan hanya memahami alam agar kita bisa menyesuaikan diri dan hidup serasi dengannya. Dengan cara itu, kita akan bisa menerima pesan-pesan dari alam, tentang bencana yang sewaktu-waktu akan datang.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar