Kelompok
2/VIII F:
1. Amalia Nurul Izzah (06)
2.
Aulia Putri Herwita (07)
3.
Dema Tata Laksana (08)
4.
Fina Idamatussilmi (09)
5.
Gustine Firdaus Lestari (10)
Minat Baca Perpustakaan Srikandi
Pada hari Sabtu, tepatnya tanggal 31
September 2012 kami mengadakan wawancara dengan Ibu Dra. Eko Hastuti. Kami
mewawancarai beliau di ruang kelas 8F. Tujuan wawancara kami saat itu adalah
untuk mengetahui Perpustakaan Srikandi, dan juga tentang minat baca masyarakat
yang masih terhitung memprihatinkan.
Pada
pukul 14.30 kami memulai wawancara bersama Ibu Dra. Eko Hastuti, selaku ketua pengurus
Perpusatakaan Srikandi. Perpustakaan Srikandi yang didirikan pada tanggal 10
April 2005 ini berlokasi di Perumahan Manggisan Asri RT.02 Blok H No.14 Kelurahan Andongsili, Kecamatan
Mojotengah, Kabupaten Wonosobo. Tujuan didirikannya perpustakaan tersebut
karena keprihatinan terhadap beberapa warga yang masih menganggur. Karena
sebagian besar masyarakat sekitar kehilangan pekerjaan semenjak Pabrik Jamur
Dieng Jaya gulung tikar. Diharapkan, perpustakaan ini dapat memberikan motivasi
dan menambah keterampilan warga. Selain itu perpustakaan Srikandi juga
bertujuan membantu anak-anak berekonomi rendah, dan meningkatkan minat baca
masyarakat yang semakin menurun. Sehingga masyarakat menjadi lebih berwawasan
luas dan memiliki bekal keterampilan yang pastinya berguna.
Buku-buku
yang dikoleksi perpustakaan ini juga cukup lengkap. Ada beberapa jenis buku di
perpustakaan Srikandi. Seperti Fiksi dan Non Fiksi. Jenis buku fiksi cukup
beragam seperti cerita rakyat, dongeng, dan aneka buku cerita lainnya.
Sedangkan untuk buku non fiksi seperti buku keterampilan, ilmu pengetahuan dan
sebagainya. Di Perpustakaan ini juga tersedia beragam fasilitas seperti rak
buku, etalase, kotak kartu, papan tulis, papan pengumuman, kotak saran, meja
baca, dan aneka hiasan yang dibuat oleh ibu-ibu dan masyarakat setempat.
Masyarakat sekitar juga kerap kali
memberikan bantuan seperti bantuan moril, materi, bahkan tenaga. Hampir semua
lapisan masyarakat mendukung didirikannya perpustakaan Srikandi ini. Walaupun,
jumlah pengunjung akhir-akhir ini masih terhitung sedikit, kira-kira 15 hingga
20 pengunjung per hari.
Ibu Eko menuturkan bahwa ada rasa bangga
dan senang karena bisa ikut membantu dan berbagi dengan masyarakat. Serta
merasa senang karena perpustakaan Srikandi telah menjuarai beragam lomba bahkan
hingga ke tingkat provinsi. Diantara prestasi yang pernah diraih oleh
Perpustakaan Srikandi yaitu; Juara 1 Lomba Perpustakaan desa di tingkat Jawa
Tengah pada tahun 2006, juara 1 menulis
puisi, dan juga juara 1 menulis cerpen tingkat SD dan SMP.
Dalam menanggapi masalah menurunnya
minat baca masyarakat Perpustakaan Srikandi memiliki cara tersendiri dengan memberikan
pelayanan cuma-cuma terhadap masyarakat. Apabila pengembalian buku telah
melewati batas waktu yang telah ditentukan, diberi denda Rp. 100,- per harinya.
Bahkan, kadang perpustakaan tidak memungut biaya untuk keterlambatan pengembalian
buku. Perpustakaan Srikandi juga mengembangkan usaha ibu-ibu dari KSM setiap
tanggal 14. Ada yang membuat rempeyek maupun makanan kecil lainnya. Kemudian
makanan kacil itu dijual dan laba yang diperoleh dari hasil penjualan tersebut
sebagian digunakan untuk keperluan Perpustakaan Srikandi.
Adanya Perpustakaan Srikandi ditanggapi
beragam oleh masyarakat. Sebagian merasa senang dan sebagian lagi tidak terlalu
peduli. Jika masyarakat yang berpendidikan rendah, masyarakat tidak terlalu
berpendapat baik dan kurang peduli. Tetapi, pada masyarakat yang merasa
membutuhkan perpustakaan akan berpendapat baik.
Kesimpulan kami bahwa menurunnya minat baca
masyarakat juga perlu ditangani dengan lebih serius. Karena bagaimanapun buku
merupakan salah satu sumber ilmu bagi kita-kita. Jika kita kehilangan minat
baca kita bahkan kita tidak mau membaca wawasan kita pasti akan bekurang. Buku
merupakan tempat kita mencari wawasan dan juga sebagai sumber ilmu bagi kita
semua. Sehingga keberadaan perpustakaan juga berperan penting karena
perpustakaan menyediakan buku yang kita butuhkan untuk menimba ilmu. Masyarakat
perlu meningkatkan kesadaran pada diri masing-masing individu dalam meningkatkan
minat baca. Dan juga menerapkan “Budaya Baca” dalam kehidupan kita.
Itulah laporan hasil wawancara kami
dengan Ibu Eko Hastuti. Kami mohon maaf apabila ada kesalahan. Terima Kasih.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar