Selasa, 04 September 2012

Laporan Wawancara


Kelompok 2/VIII F: 
1. Amalia Nurul Izzah             (06) 
2. Aulia  Putri Herwita            (07) 
3. Dema Tata Laksana            (08) 
4. Fina Idamatussilmi              (09) 
5. Gustine Firdaus Lestari       (10) 

                 Minat Baca Perpustakaan Srikandi
 Pada hari Sabtu, tepatnya tanggal 31 September 2012 kami mengadakan wawancara dengan Ibu Dra. Eko Hastuti. Kami mewawancarai beliau di ruang kelas 8F. Tujuan wawancara kami saat itu adalah untuk mengetahui Perpustakaan Srikandi, dan juga tentang minat baca masyarakat yang masih terhitung memprihatinkan.
 Pada pukul 14.30 kami memulai wawancara bersama Ibu Dra. Eko Hastuti, selaku ketua pengurus Perpusatakaan Srikandi. Perpustakaan Srikandi yang didirikan pada tanggal 10 April 2005 ini berlokasi di Perumahan Manggisan Asri RT.02  Blok H No.14 Kelurahan Andongsili, Kecamatan Mojotengah, Kabupaten Wonosobo. Tujuan didirikannya perpustakaan tersebut karena keprihatinan terhadap beberapa warga yang masih menganggur. Karena sebagian besar masyarakat sekitar kehilangan pekerjaan semenjak Pabrik Jamur Dieng Jaya gulung tikar. Diharapkan, perpustakaan ini dapat memberikan motivasi dan menambah keterampilan warga. Selain itu perpustakaan Srikandi juga bertujuan membantu anak-anak berekonomi rendah, dan meningkatkan minat baca masyarakat yang semakin menurun. Sehingga masyarakat menjadi lebih berwawasan luas dan memiliki bekal keterampilan yang pastinya berguna.
 Buku-buku yang dikoleksi perpustakaan ini juga cukup lengkap. Ada beberapa jenis buku di perpustakaan Srikandi. Seperti Fiksi dan Non Fiksi. Jenis buku fiksi cukup beragam seperti cerita rakyat, dongeng, dan aneka buku cerita lainnya. Sedangkan untuk buku non fiksi seperti buku keterampilan, ilmu pengetahuan dan sebagainya. Di Perpustakaan ini juga tersedia beragam fasilitas seperti rak buku, etalase, kotak kartu, papan tulis, papan pengumuman, kotak saran, meja baca, dan aneka hiasan yang dibuat oleh ibu-ibu dan masyarakat setempat.
Masyarakat sekitar juga kerap kali memberikan bantuan seperti bantuan moril, materi, bahkan tenaga. Hampir semua lapisan masyarakat mendukung didirikannya perpustakaan Srikandi ini. Walaupun, jumlah pengunjung akhir-akhir ini masih terhitung sedikit, kira-kira 15 hingga 20 pengunjung per hari.
Ibu Eko menuturkan bahwa ada rasa bangga dan senang karena bisa ikut membantu dan berbagi dengan masyarakat. Serta merasa senang karena perpustakaan Srikandi telah menjuarai beragam lomba bahkan hingga ke tingkat provinsi. Diantara prestasi yang pernah diraih oleh Perpustakaan Srikandi yaitu; Juara 1 Lomba Perpustakaan desa di tingkat Jawa Tengah  pada tahun 2006, juara 1 menulis puisi, dan juga juara 1 menulis cerpen tingkat SD dan SMP.
Dalam menanggapi masalah menurunnya minat baca masyarakat Perpustakaan Srikandi memiliki cara tersendiri dengan memberikan pelayanan cuma-cuma terhadap masyarakat. Apabila pengembalian buku telah melewati batas waktu yang telah ditentukan, diberi denda Rp. 100,- per harinya. Bahkan, kadang perpustakaan tidak memungut biaya untuk keterlambatan pengembalian buku. Perpustakaan Srikandi juga mengembangkan usaha ibu-ibu dari KSM setiap tanggal 14. Ada yang membuat rempeyek maupun makanan kecil lainnya. Kemudian makanan kacil itu dijual dan laba yang diperoleh dari hasil penjualan tersebut sebagian digunakan untuk keperluan Perpustakaan Srikandi.
Adanya Perpustakaan Srikandi ditanggapi beragam oleh masyarakat. Sebagian merasa senang dan sebagian lagi tidak terlalu peduli. Jika masyarakat yang berpendidikan rendah, masyarakat tidak terlalu berpendapat baik dan kurang peduli. Tetapi, pada masyarakat yang merasa membutuhkan perpustakaan akan berpendapat baik.
    Kesimpulan kami bahwa menurunnya minat baca masyarakat juga perlu ditangani dengan lebih serius. Karena bagaimanapun buku merupakan salah satu sumber ilmu bagi kita-kita. Jika kita kehilangan minat baca kita bahkan kita tidak mau membaca wawasan kita pasti akan bekurang. Buku merupakan tempat kita mencari wawasan dan juga sebagai sumber ilmu bagi kita semua. Sehingga keberadaan perpustakaan juga berperan penting karena perpustakaan menyediakan buku yang kita butuhkan untuk menimba ilmu. Masyarakat perlu meningkatkan kesadaran pada diri masing-masing individu dalam meningkatkan minat baca. Dan juga menerapkan “Budaya Baca” dalam kehidupan kita.
Itulah laporan hasil wawancara kami dengan Ibu Eko Hastuti. Kami mohon maaf apabila ada kesalahan. Terima Kasih.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar