A. Identitas Novel
1. Judul : Serenade Biru Dinda
2. Penulis : Asma Nadia
3. Penerbit : Mizan
4. Tahun Terbit : Cetakan VI , Mei 2002
B. Unsur Instrinsik
a. Tema : Perjuangan Hidup
b. Tokoh : 1. Dinda, 2. Mpok Minah, 3. Imad, 4. Bapak, 5. Emak, 6. Sarah, 7. Tante Ros, 8. Bang Hasan, c. Setting : - Tempat : Pasar Tanah Abang, Musalla, Gang Preti, Bus
- Waktu : Pagi, Siang, Malam
- Suasana : Sedih, haru, bahagia.
d. Watak Tokoh : 1. Dinda : Pejuang, tidak putus asa
2. Mpok Minah : Baik hati
3. Imad : Tegar
4. Bapak : Pemabuk
5. Emak : Sabar
6. Sarah : Sangat baik
7. Tante Ros : Baik
8. Bang Hasan : Keras Kepala
e. Alur/Plot : Maju
f. Sudut Pandang : Sudut Pandang Orang ke -3, karena di situ sang penulis tidak terlibat dalam cerita karena
tokoh-tokohnya orang lain semua.
g. Amanat : Hidup penuh perjuangan, perjuangkanlah hidup! Walaupun takkan pernah sempurna, tapi kita
ajib untuk mencari kesempurnaan itu!! Berjalanlah sejauh mungkin hingga kau menemukan jati
irimu yang sesungguhnya!!!
C. Sinopsis :
Dinda seorang gadis remaja, yang putus sekolah karena ekonomi keluarganya. Ia berjuang demi ibu dan dua adiknya yang masih di bilang sangat kecil. Ya Dinda memang memiliki ayah, tapi ayahnya sering sekali mabuk-mabukan. Mungkin ayahnya begitu karena lingkungan tempat tinggalnya, Dinda tinggal di gang Preti, di situ tiap malam, sebagai tempat pronstitusi, judi, dll.
Sebenarnya Dinda juga mempunyai seorang kakak laki-laki, namun kakak laki-laki Dinda kabur tak tau di mana. Kakak Dinda kabur karena dia memukul ayahnya yang tengah mabuk, lalu ibu Dinda pun mengusir kakak Dinda yang bernama Bang Hasan. Hingga saat ini Bang Hasan belum juga pulang.
Ketika masih bersekolah Dinda mempunya seorang teman bule bernama Sarah, dia sangat baik kepada Dinda. Sarah adalah anak orang kaya, bahkan Sarah sering sekali memberikan buku tulis, hingga buku pelajaran kepada Dinda. Tapi setelah pengumuman kelulusan Sarah menghilang begitu saja, yang membuat Dinda kesepian.
Ibu Dinda sering sakit-sakitan, tetapi tidak pernah di bawa ke rumah sakit karena biaya yang tak mungkin kuat di bayar. Dinda sebenarnya bekerja sebagai loper Koran, tetapi banyak pelanggan yang mengadu bahwa Koran yang dating selalu telat. Akhirnya Dinda pun dipecat dengan alasan tidak memakai sepeda, yang membuat Koran terlambat tiba pada pelanggan. Dinda pun sekarang bekerja sebagai Pengamen. Dinda bertekat untuk membeli sepeda agar bias kembali bekerja sebagai loper Koran. Dinda pun mengamen tiap hari.
Namun suatu ketika Dinda di culik oleh suruhan kekasih Tante Ros. Ia disekap, karena suruhan kekasih Tante Ros akan membunuh Bang Hasan. Karena Bang Hasan sering kali mengikuti kemana perginya Dinda. Bang Hasan pun pernah bekerja di tempat Tante Ros. Dinda di sekap di sebuah Gudang, ternyata Bang Hasan pun datang ke gudang itu, namun Bang Hasan memancing anak buah kekasih Tante Ros agar keluar dengan batu untuk menyelamatkan Dinda. Ternyata berhasil Bang Hasan masuk ke dalam gudang dengan melewati celah jendela yang sempit, ia segera melepaskan tali pada Dinda, dan keluar lewat tempat yang sama. Namun sayang Bang Hasan tertangkap, Bang Hasan menyuruh Dinda lari…. Lari dan lari… ketika Dinda berlari, ia mendengar suara terbakan keras, ia menangis, ia berfikir Bang Hasan telah mati. Ia tak kuat lari dan pingsan. Ia terbangun dan melitan Sarah berada bersamanya. Polisipun telah masuk ke dalam gudang itu. Dinda masuk ke dalam mobil Sarah untuk menenangkan diri.
Akhirnya Dinda hidup bersama dengan Sarah, dan ternyata yang tertembak adalah Tante Ros karena akan menghalangi mereka menembak Bang Hasan. Dinda mersa sangat bersalah kepanda Tante Ros, Tante Ros sangat baik kepadanya. Dinda selalu berdoa untuk Tante Ros.
Dinda memulai lembar baru bersama Sarah, cita-cita dinda sebagi gurupun tercapai. Ia membuat yayasan taman kanak-kanak, bersama Sarah.
Bu maaf saya lupa untuk memberi identitas diri, sekali lagi maaf bu (Karin 8G )
BalasHapus