Nama : Muhamad Arif Nur Rokhman
Kelas : VIII F/19
Sinopsis Novel
A. Identitas Novel







B. Analisis Novel

ü Tokoh /Karakter :








ü Setting :



ü Alur :alur campuran (alur maju dan mundur).
ü Sudut Pandang :orang pertama, karena penulis menceritakan dirinya sebagai Ikal.
ü Tema : Persahabatan dan Perjuangan Untuk Menggapai Mimpi
ü Amanat : Jangan pernah berhenti untuk menggapai mimpi.
Sinopsis :
Sang Pemimpi
Ikal adalah salah satu dari tiga orang pemimpi yaitu Arai, Ikal dan Jimbron. Saat mereka duduk di bangku SMA , perjuangan dan mimpi ketiganya berawal. Arai yang merupakan saudara sepupu Ikal yang sudah ditinggal orang tuanya sejak masih duduk di bangku SD. Dan akhirnya Arai di asuh oleh orang tua Ikal. Dan pemimpi yang satunya lagi adalah Jimbron. Jimbron juga anak yatim piatu, ia tinggal dan diasuh oleh seorang pendeta. Namun, pendeta tersebut sangat baik dan tidak memaksakan keyakinan Jimbron sebagai umat muslim, malah mendidik Jimbron menjadi seorang muslim yang taat.
Arai dan Ikal termasuk siswa pintar di sekolahnya, sedangkan Jimbron, biasa-biasa saja. Malah menduduki rangking 78 dari 160 siswa. Sedangkan Ikal dan Arai selalu manduduki ranking lima dan tiga besar. Mimpi mereka sangat tinggi, karena menurut Arai, orang susah seperti mereka tidak akan menggapai tanpa mimpi-mimpi. Arai dan Ikal mempunyai impian besar yaitu melanjutkan belajar ke Sorbonne Perancis. Mereka penasaran dengan cerita Pak Julian Balia, guru kesayangan mereka, yang senang sekali bercerita tentang keindahan Kota Sorbonne . Demi mewujudkan impiannya, kerja keras menjadi kuli mulai dan dilanjutkan dengan sekolah. Mereka berjuang dengan cara menabung. Meskipun kalau dilogika, tabungan mereka tidak akan cukup. Tetapi mereka tetap optimis, mereka yakin pasti bisa.
Selesai SMA, Arai dan Ikal merantau ke Jawa. Sedangkan Jimbron lebih memilih untuk menjadi pekerja ternak kuda di Belitong. Jimbron menghadiahkan kedua celengan kudanya yang berisi tabungannya selama ini kepada Ikal dan Arai. Dia yakin kalau Arai dan Ikal sampai di Perancis, maka jiwa Jimbron pun akan selalu bersama mereka. Berbula-bulan Arai dan Ikal mencari pekerjaan di Bogor, tetapi mereka belum juga menemukan. Akhirnya setelah banyak pekerjaan tidak bersahabat ditempuh, Ikal diterima menjadi tukang sortir di Kantor Pos dan Arai memutuskan untuk merantau ke Kalimantan. Tahun berikutnya, Ikal memutuskan untuk kuliah di Ekonomi Unversitas Indonesia. Dan setelah lulus, ada program biasiswa S2 ke Eropa. Beribu-ribu saingan berhasil ia singkirkan dan akhrinya sampailah pada tahap perebutan 15 besar.
Saat wawancara tiba, tidak disangka, pengujinya begitu tertarik dengan proposal riset yang diajukan Ikal, meskipun hanya berlatar belakang sarjana Ekonomi yang masih bekerja sebagai tukang sortir, tulisannya begitu hebat. Akhirnya setelah wawancara selesai, tak disangka tak diduga, Arai pun ikut dalam wawancara itu. Bertahun-tahun mereka terpisah, akhirnya mereka berdua dipertemukan. Semua ini sudah direncanaknnya bertahun-tahun. Ternyata Arai kuliah di Universitas Mulawarman dan mengambil jurusan Biologi. Tidak kalah dengan Ikal, proposal risetnya juga begitu luar biasa.
Akhirnya mereka pulang kampung ke Belitong. Ketika ada surat datang, mereka berdebar-debar membuka isinya yaitu Pengumuman penerima Beasiswa ke Eropa. Arai sedih karena dia sangat merindukan kedua orang tuanya yang sekaran telah tiada. Arai ingin membuka kabar itu bersama orang tua yang ia rindukan. Baik Arai maupun Ikal, keduanya tak sabar ingin mengetahui isi surat itu. Setelah dibuka, hasilnya adalah Ikal dn Arai diterima di Universitas Sorbonne, Prancis. Inilah wujud dari impian mereka. Kedua sang pemimpi ini diterima di Universitas Sorbonne, Prancis .
Tidak ada komentar:
Posting Komentar