Nama : Riszki Nur Hidayah
NO : 26
Kela : 8f
Tugas : Bahasa Indonesia
Identitas Novel Buku :
1. Judul buku: Dongeng Semusim
2. Nama pengarang : Sefriyana Khairil
3. Penerbit , tahun terbit: Gagas Media, 2009
4. Tebal buku: 260 halaman
5. Ukuran buku: 13cmx 19cm
Unsur intristik:
1. Tema:Percintaan
2. Tokoh dan penokohan:
· Nabil: egois, pemarah, keras kepala
· Sarah: penyabar, penurut
· Gladys: perhatian, selalu memberi motivasi
· Riszki,Aan: perhatian, baik hatu
· Ruben: keras kepala
3. Setting:
· Waktu: siang hari
· Tempat : rumah Nabil dan Sarah, rumah sakit
· Suasana : mengharukian, senag, bahagia, kecewa
4. Alur: maju
5. Sudut pandang: orang ke 3, karena pengarang memberiakan tokohnya orang lain.
6. Amanat:
· Senantias bersyukur kepada Allah apa yang telah kita dapatkan
· Sebaiknya kita saling menyayangi dalam suka maupun duka
· Sebaiknya kiat jangan gegabah mengambil keputusan selagi kita masih mampu menyelesaikannya
· Sebaiknya dalam rumah tangga jalankan dengan harmonis
Sinopsis Novel :
Dengan segala kepanikan yang terjadi pada Nabil dan Sarah. Pernikahan bias membuat orang palin waras sekalipun jungkir balik. Dengan persiapan pernikahan mereka dibantu dengan WO(Weeding Organizer)., tetapi sama saja hasilnya. Sebaliknya, Nabil menanggapi ini dengan santai, dia ingin hidupnmya dibuat “fun”. Gladys sahabatnya Sarah selalu mengerti dan menjadi motivasi oleh Sarah, dia orang pertama yang bias diajak curhat. Aan sahabat Nabil tiba-tiba dating ke ruang kerja Nabil. Dia berfikir Nabil sedang lembur, sambil memberikan kopi hangat.
Tiba saatnya hari pernikahan Nabil dan Sarah. Perasaan mereka sangat senang dan masih tidak percaya bisa menikah . suasana haru bercampur bahagia ketika mengiringi pernikahan mereka. Rasa capek dan stress selama ini dirasakan oleh Sarah seolah-olah menghilang melihat kemeriahan pesta.
Belum lama Sarah merengek meminta pergi bulan madu. Nabil malah emberikan kejutan Home Sweet Home Sarah tidak percaya kalau suaminya bisa romantis juga. Tiba-tiba Sarah jadi ingin cepat – cepat punya anak. Wajah Nabil langsung berubah.dia berfikir enak berdua dahulu.Nabil tiba-tiba mukanya berubah seketika Sarah membicarakan tentang anak-anak.pengajian dan sholat. Dia heran kenapa sih perempuan maksa punya anak??. Bukan karena masalah Nabil benci agamanya, dia nggak masalah orangmau ngapain, Nabil ingin hidup sesuai keinginannya.
Tiba-tiba Sarah muntah-muntah, mual, dan pusing.nabil dan Sarah segera pergi ke dokter. Ternyata setelah dieriksa Sarah hamil, tetapi Nabil mersa tidak senang dengan kehamilan istrinya.
Hal yang tidak terduga menimpa pada mereka. Papa Sarah meninggal dunia karena sakit di bagian pernafasan. Sarah membenci dirinya sendiri, merasa telah menyakiti papanya. Seperti kata Ruben kakaknya Sarah.Setelah kepergian papanya Sarah menjadi tambah sedih, Nabil berusaha menenangkan istrinya itu.
Tiba-tiba perseteruan dan pertengkaran hebat diantara mereka semakin memuncak. Dalam keheningan kamarnya, Sarah mangingat jalan hidup yang telah dilewati. Begitu banyak yang terjadi, yang membalut hidup terasa berbeda. Rumah yang bertambah sepi dan muaram, tanpa ada Nabil yang berada di samping Sarah. Nabil belum pulang.
Beberapa jam kemudian Nabil duduk di teras depan rumahnya. Gemuruh menggelegar berkali-kali, tetapi tak membuatnya berniat untuk masuk. Dia harus menghadapi segala masalah ini, piker Nabil.KinNabil emosi tak terkendali. Dia marah-marah kepada orang-orang disekitarnya. Hiup msemakin membuatnya kesal. Semuanya hancur berantakan. Riszki, Aan, sahabatnya Nabil terus memberi inspirasi kepadanya, supaya kuat menghaapi masalah rumah tangganya bersama Sarah.
Nabil tidak bisa bertahan dengan keadaan ini. Dia ingin pergi, mungkin memang harus pergi. Walaupun untuk sementara. Tiba-tiba Sarah merasakan perutnya yang bergejolak, mnamun tiba-tiba tubuhnya jatuh. Terjadi pendarahan [ada Sarah. Gladys segera membawa ke rumah sakit. Di lain hal Nabil sudah sampai di Bandara Soekarno-Hatta. Diam-diam, dia ragu untuk pergi. Dia ragu apakah ini adalah jalan terbaik. Tiba-tiba Nabil mendapatkan SMS dari Gladys untuk cepat-cepat menemui Sarah di rumah sakit. Ternyata kata dokter bayi mereka tidak terselamatkan lagi, krena banyak mengalami pendarahan, lalu Ruben kakak Sarah mencaci maki pada Nabil yang tidak becus menjadi suami Sarah. Ibu Nabil berusaha menenangkan putranya yang merasa bersalah. Sambil menunggu Sarah sadarkan diri Nabil sholat di mushola rumah sakit. Nama Allah disebutnya, memohon ampunan untuk segala kesalahan yang dia lakukan.
Nabil sekarang menjadi lebih pendiam dan berantakan. Awalnya dia memang meginginkan segala yang terbaik dalam hidupnya dan nggak percaya saat kenyataan berubah lain . setelah lama menunggu di dekat Sarah, akhirnya Sarah sadar juga. Tiba-tiba Sarah menangis histeris setelah mengetahui semuanya yaitu anaknya keguguran. Setelah itu Sarah mengusir Nabil untuk pergi. Saat ini dia frustasi, Nabil sudah mencoba untuk membenahi hatinya sendiri.
Kini Sarah pulang ke rumah mamanya, kali ini bukan karena dia membenci Nabil bukan karena dia nggak bisa memaafkan Nabil, melainkan dia nggak bisa mempertahankan untuk saling menyakiti. Beberapa hari di rumah mamanya, Nabil selalu berusaha menghubungi istrinya. Namun Sarah tidak tidak memperdulikannya. Sekarang pikiran Nabil kacau balau. Dulu dia yang menghindari Srah, bahkan membuangnya. Sekarang keadsaanya terbalik. Nabil terbayang wajah Sarah yang baru saja memutar waktu dia tak akan pernah meninggalkan Sarah.Tidak terfikir mereka bertemu di acara Launching Spcial Delicius di Gedung Lima. Ketika Sarah dipanggil untuk ke atas panggung. Dia ditanya, ‘lasan lain kenapa tertarik menulis resep hazelnut bluberry puncake??’ sarah menjawab ‘karena hazelnut bluberry puncake adalah kesukaan suami saya.
Tidak lama kemudian, Sarah mendengar suara langkah kaki mendekat padanya. Ternyata Nabi;. Sarah lagsung menjatuhkan diri dalam pelukan suaminya. Setelah itu Nabil sadar banyak hal yang telah diperlakukan kepada istrinya. Beberap tahun kemudian mereka sangat bahagia dan saling melengkap. Ditambah dengan tawa anak-anak mereka. Dan Nabil berkata”I will always fight for our family”
Tidak ada komentar:
Posting Komentar